“Kamu
ga bakalan marah kan, Fad?” Kedengarannya begitu serius, pikirku. Aku memainkan
sedotan, memutar-mutarnya dalam gelasku. Sedangkan Nadia memegang erat-erat
gelas minumannya seakan-akan itu adalah piala Oscar pertamanya. Memang, dari
tadi Nadia tampak tidak seperti biasanya. Tingkah lakunya, gaya bicaranya, atau yang lain. Yang masih
terlihat sama darinya...