Sedikit tergelitik karena banyak sekali berita kematian belakangan ini. Mungkin beberapa di antara kita ada yang "Oh, meninggal. Innalillahi" atau "Omigod. Nggak percaya" dengan berbagai ekspresi, mulai wajar sampai terkejut atau bahkan takut. Sebenarnya apa yang terjadi setelah kita meninggal nanti?
Ada berbagai versi apa yang terjadi setelah kematian, dalam beberapa agama meskipun secara teknis berbeda tapi pada intinya akan menuju ke hal yang sama: kehidupan abadi. Tapi seperti apa kehidupan abadi itu? Jadi konsep kehidupan kembali setelah kita mati adalah apa yang sebagian besar berlaku dipercaya oleh sebagian besar orang. Terutama mereka yang beragama, entah agama Abrahamik atau agama-agama besar Asia lainnya. Dalam agama Yahudi, Kristen dan Islam mengenal kebangkitan setelah kematian, dan adanya konsep surga dan hukuman, meskipun secara teknis sedikit berbeda satu sama lainnya tapi intinya kurang lebih sama. The big picture is basically the same. Agama lainnya mengenal konsep reinkarnasi, terulangnya kehidupan sampai tercapainya kesempurnaan rohani, mencapai nirvana. Semua bermuara ke kehidupan abadi bahagia.
Mungkin bagi yang skeptis dengan penjelasan di atas akan mengernyitkan dahi dan mengangkat alis. Ya, karena itu bagian dari doktrin agama dari kecil. Ada versi yang lebih mudah diterima tentang apa yang terjadi setelah kematian yakni proses peleburan tubuh dengan alam. Sederhana saja, tubuh akan mengalami kematian sel, diikuti dengan pembusukan organ-organ dan akhirnya tubuh akan terurai. Ini akan berlaku entah tubuh yang telah mati dibiarkan tergeletak begitu saja, atau dimakamkan. Tentunya perlakuan-perlakuan tersebut akan berbeda dalam cepat tidaknya pembusukan. Seperti, orang yang dimakamkan dengan dimasukkan langsung ke liang lahat akan mempunyai kemungkinan pembusukan lebih cepat, karena adanya peran organisme pengurai di dalam tanah. Ada juga yang lama mengalami proses penguraian, misalnya karena berada di daerah permafrost, jadi tubuh seperti disimpan di freezer. Namun ada juga campur tangan lain seperti mumifikasi, atau pembakaran jenazah dan kremasi, sebelum akhirnya dilarung kembali ke alam, atau sekedar disimpan di guci di ruang keluarga.
Mungkin ada yang beranggapan bahwa kehidupan kembali setelah kematian (afterlife) hanya sebagai obat keputusasaan dan rasa takut akan kematian itu sendiri. Karena pengalaman manusia di dunia ini adalah hidup. Jadi seperti "Tenang, kamu akan baik-baik saja. Ada kedamaian yang lebih besar dan kekal nanti", padahal juga tidak diketahui dengan pasti seperti apa nantinya. Setidaknya, dibentuknya keyakinan akan konsep tersebut memberikan kekuatan kepada individu dalam menerima konsep kematian itu sendiri, jadi orang bisa lebih menikmati hidup.
Terlepas dengan adanya kehidupan setelah kematian, bisa dipastikan secara fisik tubuh akan kembali ke alam. Entah zat-zat dalam tubuh bermanfaat untuk mendukung kehidupan baru di dalam tanah, memberikan nutrisi dengan abu-abu yang dilarung ke sungai atau laut atau luar angkasa, kematian memberikan gambaran tentang siklus kehidupan yang tetap memberikan manfaat tanpa kita sadari. Bukankah banyak yang ingin tetap bermanfaat bahkan setelah meninggal? Mungkin bukan berupa legacy nilai-nilai kehidupan yang berdampak besar, atau penemuan-penemuan revolusioner, tapi dengan betapa signifikan tubuh yang terurai berperan dalam kehidupan selanjutnya bisa sedikit memberikan gambaran yang pasti. Ya, mungkin bukan kehidupan abadi di surga yang indah, tapi setidaknya tahu pasti kemana akan kembali: alam akan mengabadikan kita dalam proses kehidupan organisme yang akan terus berlanjut.
0 Post a Comment:
Posting Komentar