Tampilkan postingan dengan label terorisme. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label terorisme. Tampilkan semua postingan

Opini: Yang Seharusnya Pelaku Terorisme Pahami

Teror bom yang terjadi dua kali dalam kurun waktu tiga hari di Makassar dan Jakarta minggu ini benar-benar mencengangkan. Bagaimana tidak, masih ada saja yang mau-maunya mengakhiri hidup mereka dan membahayakan orang lain. Kali ini saya menuliskan beberapa poin tentang apa yang seharusnya mereka (para pelaku penyerangan) pahami, namun ternyata mereka memilih menutup mata dan berakhir sia-sia. 

Surga

Setiap orang beragama pasti ingin hidup terbaik setelah mereka meninggal. Surga menjadi tempat yang didambakan. Para pelaku penyerangan percaya bahwa mereka akan masuk surga dengan melakukan "hal yang benar" sehingga mereka "pantas" mendapatkan tiket ke surga. Tapi apa iya mereka bakal ke sana sementara mereka menciptakan neraka buat mereka sendiri dan orang lain di sini? 

Membunuh itu tidak dibenarkan. Apapun alasannya. Mengambil nyawa seseorang berarti mengambil anak dari orang tuanya, mengambil orangtua dari anaknya, seorang sahabat, atau tulang punggung keluarga. Dengan dampak yang jauh lebih besar dan kompleks ke depannya. Seorang anak kehilangan kasih sayang dari orangtuanya, keluarga kehilangan harapan kepada anaknya, sahabat kehilangan mimpi untuk diwujudkan bersama, dan masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan dari tindakan mengambil nyawa oleh para pelaku itu. Mengambil apa yang bukan milik kita adalah salah. Apakah mereka tahu bahwa perintah Tuhan di awal-awal salah satunya adalah jangan membunuh? Jadi, apa tindakan mereka benar? Tidak.

Mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjadi umat yang taat itu baik. Yang harus selalu diingat adalah kedekatan dengan Tuhan seharusnya tidak menjauhkan kita dengan sesama manusia. Karena Tuhan memberi aturan dan firman utamanya untuk kebaikan kehidupan manusia tanpa kecuali. Apa iya Tuhan ingin manusia mendekatkan diri dengan cara menjauhi bahkan memusuhi sesama manusia lainnya? Are you sure? 

Ketidaksetujuan atas hal-hal berikut dan menurutku ini konyol. Misalnya:

1. Tidak setuju dengan bank konvensional. Apa mereka tidak tahu kalau sekarang ada sistem perbankan syariah yang bisa jadi opsi?

2. Sistem pemerintahan. Ini sangat luas dan kompleks karena menyangkut banyak aspek kehidupan. Okay, misal tidak setuju, mungkin bisa pergi ke luar di mana bisa bebas dengan segala aturan asing dan mereka bisa menerapkan aturan mereka sendiri dan menjaga kemurniannya. Bahkan kalaupun mereka akhirnya bisa tinggal di tempat itu mereka harus menemukan teknologi mereka sendiri untuk endure, karena konsep, ide, nilai dan produk yang ada sekarang ini tidaklah seoeriy yang mereka idealkan. Bahkan ketika mereka membaca tulisan ini apakah mereka sadar bahwa smartphone dan koneksi internet yang mereka gunakan tidaklah murni seperti yang mereka idealkan? You know what, sangat teknis berbicara hal-hal seperti ini dan maaf-maaf saja, sepertinya beberapa orang tidur terlalu lama. 

Memang dunia ini mengarah ke ketidakaturan. Sama halnya dengan tubuh manusia yang menuju ketidakaturan, menjadi tua dan berakhir dengan kematian. Planet dan galaksi bergerak menjauh dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk sekedar menghambatnya. Tapi membunuh, serangan dan aksi teror lainnya membuat dunai ini lebih buruk. Bagaimana bisa Anda mengharapkan sesuatu lebih baik sementara anda ssndiri membuatnya semakin buruk? 

Share: