Tampilkan postingan dengan label vaksinasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label vaksinasi. Tampilkan semua postingan

Pengalaman Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua

Setelah tertunda sekitar empat bulan, finally I could get my second jab alias vaksin dosis kedua pada 18 November 2021. I'm just gonna share how come vaksin kedua bisa tertunda sangat lama, serta efek yang saya rasakan dari vaksin kedua ini.

Kenapa vaksin kedua bisa tertunda

1. Sakit

Vaksin pertama dilakukan tanggal 13 Juli 2021, dan jadwal vaksin kedua sebulan setelah itu. Namun tiga dua hari sebelum vaksin I fell sick, demam jadi otomatis tidak bisa.

2. Setelah sembuh dari sakit, I felt not really well. Mungkin masih dalam tahap penyembuhan. Kalau dipaksakan vaksin takutnya tubuh tidak bisa cope with it.

3. Vaksinasi belum se-reguler seperti sekarang, karena kendala stok vaksin. Jadi sering miss juga, di samping juga faktor kesibukan.

4. Jatuh dari motor dan tentu saja minum obat. Menyebalkan sekali.

Sampai akhirnya November ada info vaksin dosis kedua di RS Sjamsuddin Noor Banjarbaru. Tanpa pikir panjang, langsung saja saya ikut vaksin.


Hari H Vaksinasi

Vaksin yang saya dapat adalah Coronavac. Alur vaksinasi kedua ini sama dengan vaksinasi pertama. Hanya saja saya datang jauh lebih awal karena tidak ada jadwal pasti seperti saat vaksin pertama. It's more like first come first serve gitu. 

Menariknya, kalau vaksin pertama jab-nya di lengan kanan, vaksin kedua ini jab-nya di lengan kiri. Dan to be honest, it's pain in the ass alias sakit banget. 


Efek setelah vaksin

Hari H

Efek vaksin kedua ini cepat sekali. Setelah vaksin I felt like catching some headache dan mual serta demam. Dan itu berlanjut sampe sore hari. Pusingnya itu loh.


H+1

Keesokan harinya pusing masih berlanjut, tapi siang hari demam sudah reda, dan masih ada mual. Kayak dibawa tidur pusing, gak tidur juga pusing. Damnit.


H+2

Semua gejala sudah gak ada. Cuma masih lemes buat jalan. Telapak kaki terasa aneh pas nyentuh lantai. I was like "should I fly instead?" "Am I gonna die or something?" Well, seemed everything went back to normal though. 


Yang harus dipersiapkan sebelum vaksin adalah vitamin supplement dan obat basic seperti paracetamol in case ada demam. Minum air putih yang banyak juga sih to stay hydrated.

Well, semoga dengan vaksin yang massive ini bisa at least keeping the spread lower and lower and lessen the chance for severe symptoms. Apalagi sekarang ada variant Omicron. Meskipun beberapa sources menyatakan ini di bawah delta variant, but still, prevention is a must. So, ya, stay safe, put your mask on and get vaxxed!








Share:

Pengalaman Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama


Vaksin, Sinovac, Covid-19, sertifikat
Sertifikat vaksin dosis pertama


Setelah lebih dari satu tahun pandemi, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga: vaksin Covid-19. Di sini akan membahas tentang mekanisme mendapatkan vaksin mulai dari registrasi hingga notifikasi jadwal vaksinasi, dan efek yang dirasakan dari vaksin.

Alur registrasi vaksin

In my case, registrasi dilakukan secara online, tinggal follow salah satu akun puskesmas yang ada di sini dan klik link yang ada di bio. Link itu terhubung ke Google Form untuk diisi. Data yang harus dilengkapi adalah:


Nama:
Tanggal lahir:
NIK:
Alamat:
Nomor telpon:
Penyakit penyerta: (bila ada, ditulis selengkap-lengkapnya).

Setelah lengkap dan terkirim, dalam tempo 3-5 hari akan ada notifikasi melalui WhatsApp / SMS tentang jadwal vaksinasi. Di sini, tidak ada keharusan alamat KTP sama dengan domisili. Yang penting ada KTP asli, that's all. 


Dalam notifikasi tersebut terdapat nama, nomor urut, lokasi vaksinasi dan kisaran waktu yang telah ditentukan. 

Vaksinasi, Covid-19, Sinovac
Notifikasi jadwal vaksinasi dosis pertama



Hari H Vaksinasi

Saya datang ke puskesmas terdekat, dengan membawa KTP asli. Setelah itu, undangan yang dikirim melalui text message ditunjukkan ke bagian registrasi. Setelah itu adalah proses skrining. Petugas kesehatan cek tekanan darah, suhu tubuh dan menanyakan kondisi kita secara general (sehat hari ini? Ada sakit dalam beberapa hari terakhir? Apakah punya darah tinggi? Penyakit lainnya?) and all you had to do was to give the real answers, jadi mereka bisa determine apakah bisa lanjut vaksin atau tidak. Intinya harus jujur kalau pernah sakit jawab pernah, kalau ada penyakit lain sebut saja semuanya, kalau sedang medication jawab aja iya dan sebutkan obatnya apa saja. Setelah selesai dan fit, mereka memberikan lembar persetujuan dan saya masuk ke ruangan vaksin. 

Petugas hanya meminta membuka lengan baju bagian kiri, meminta untuk tenang and you got the jab! It was so quick! Setelah itu saya menyerahkan lembar persetujuan tadi beserta KTP asli untuk proses surat keterangan vaksin dosis 1. They call it certificate, I dunno why. Whatever. Setidaknya mereka tidak meminta fotokopi E-KTP. Oh anyway, jenis vaksinnya adalah Coronavac by Sinovac.

Setelah vaksin, akan diminta untuk tetap di lokasi setidaknya 15 menit, in case ada reaksi dari tubuh seperti pusing, mual dan reaksi tidak mengenakkan lainnya yang sekiranya butuh perawatan dan tentunya merepotkan beberapa orang. 

Tapi sepertinya saya harus di sana lebih dari 15 menit karena menunggu antrian surat itu. Selama masa tunggu itu petugas menanyakan apakah ada keluhan pusing atau yang lain kepada para peserta vaksin, which is good. Di surat itu tertera keterangan sudah vaksin, jadwal vaksin dosis kedua dan contact person yang bisa dihubungi kalau-kalau ada efek vaksin yang dirasakan cukup berat. Setelah dapat surat itu, you can continue your schedule and do your shxts. 

Efek setelah vaksin

Hari H: tidak ada yang signifikan selain rasa lapar dan lemas. Jadi bawaannya makan terus dan badan terasa lemas. Tidur bisa sangat nyenyak.

H+1 vaksinasi: lengan kiri bekas suntikan terasa ngilu sekali, pagi hari sedikit pusing dan demam, menjelang siang sekitar pukul 10:00 nafas sedikit berat. Saya bawa istirahat dan tengkurap, miring, while listening to some music. Siang hari everything went back to normal, kecuali rasa lemas dan ngilu di lengan like damnit! I asked my friend yang sudah vaksin, dan ternyata memang itu beberapa efek samping vaksin. Kebetulan dia dapat AstraZeneca dan setelah ia jelasin efek samping yang dia rasakan, I feel not really bad. At least gak mual atau muntah. It's very technical to talk about each kind of vaccines actually, all I want to say is: vaksin aja dulu apapun merk vaksinnya.

H+2 vaksinasi: Masih lemas tapi tidak selemas sebelumnya. Tapi keesokan harinya sudah tidak terasa apa-apa lagi, kecuali lengan kiri yang kadang masih ngilu. Did they jab it through my bone or what?  

Yang harus disiapkan setelah vaksin adalah paracetamol in case nanti demam, dan vitamin agar tubuh tetap fit. Tapi bahkan in my case I didn't take any of them, instead I had a very large portion of meal alias jadi lapar banget, makan buah banyak dan minum banyak tentunya. But it depends seberapa kuat efek yang dirasakan then you think you need to take the pills.

Oh iya, you'll get notified tentang sertifikat vaksin pertama and it'll be sent through SMS with a link in it. Just click the link and you'll spend sometime wondering alias lemot banget LMAO. Or you can download aplikasi PeduliLindungi, it's less complicated.

It's supposed to be in the second week of August I'll be having my second dose of vaccine but, turns out ada pengumuman kalau vaksinasi dosis kedua ditunda sampai waktu yang TIDAK ditentukan and I was like "What?!"

Anyway, get vaccinated, people! Mending divaksin daripada dipajang di cover surat Yasin. Ain't it? 

So, how's your vaccine experience?














Share: