Keindahan Namatota, Pulau Kecil Di Kaimana, Papua Barat

Pantai timur Pulau Namatota

Pulau Namatota terletak di sebelah tenggara kota Kaimana. Berjarak sekitar satu jam perjalanan dengan menggunakan longboat, pulau ini merupakan salah satu pulau yang menjadi bagian wilayah konservasi di Kaimana. Pulau ini terletak di bagian leher burung Pulau New Guinea dan berbatasan dengan laut Arafuru di sebelah barat, teluk Bicari di bagian utara dan timur, serta teluk Triton di sebelah selatan. 

Dulu Namatota adalah sebuah kerajaan. Berdasarkan sejarah, kerajaan di Papua berada di Semenanjung Bomberai dan Semenanjung Onin. Kerajaan Namatota atau juga dikenal Kerajaan Kowiai berada di Semenanjung Bomberai ini. Kerajaan Namatota tidak memiliki istana yang megah sebagaimana kerajaan lain pada umumnya. Namun, mereka memiliki sebuah Rumah Raja yang disebut sebagai Rumah Adat. Rumah Raja saat ini tidak lagi dihuni oleh raja tetapi hanya digunakan untuk menyimpan pernak-pernik atau assesoris raja-raja Namatota. Selain itu, yang bisa disaksikan dari sisa kerajaan ini adalah berupa makam keluarga yang terletak di samping masjid atau tepat berada di depan Rumah Raja.

Sebagian besar penduduk di pulau ini bekerja sebagai nelayan. Kekayaan laut di sekitar pulau memang tidak perlu diragukan lagi. Mereka menjual ikan hasil tangkapan ke pasar di Kaimana atau melalui perusahaan ikan yang berada tak jauh dari kampung Namatota. 

Beberapa tempat yang bagus untuk dikunjungi di sekitar pulau Namatota adalah kawasan Teluk Bicari di mana pengunjung bisa melihat mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus Brydes. Selain itu perairan Teluk Triton yang memiliki pemandangan yang sangat bagus (di tulisan selanjutnya akan dibahas secara lebih rinci). Hal yang menjadi ikonik di pulau ini adalah jetty di sisi barat pulau, di mana Dion Wiyoko pernah berfoto untuk acara traveling terkenal sebuah stasiun TV. 

Pantai terkenal di sekitar Namatota adalah pantai Sangnus dan pantai panjang dengan hamparan pasir putih di seberang Namatota. Selain itu, hamparan pasir putih terbentang sepanjang pesisir barat pulau, yang berbatasan dengan bukit batuan di sisi dalam pulau. 

Waktu berkunjung terbaik adalah mulai bulan November sampai dengan April, saat musim Angin Barat. Pada waktu tersebut kita bisa menikmati laut yang teduh dan cuaca cerah. Bulan Juni-Agustus adalah puncak musim Angin Timur di mana cuaca buruk dan ombak besar sehingga akan sangat tidak nyaman untuk melakukan perjalanan. 

Share:

Kota Senja Kaimana, Papua Barat

Selama dua tahun saya di Kaimana, tidak ada perubahan yang dramatis dari kota kecil ini. Berbeda dengan kota-kota lain di nusantara, Kaimana dari sisi geografis berada cukup jauh dari kota besar terdekat, seperti Sorong atau Manokwari. Namun kota kecil ini sangat kaya akan budaya dengan bercampurnya latar belakang dari berbagai daerah, masyarakat lokal Papua, Makassar, Manado, Minahasa, Ambon, Jawa, Madura, Nusa Tenggara, budaya Cina dan Arab, semuanya hidup berdampingan di sini. 

Tidak ada hal fancy atau berbau metropolitan di sini. All is basic. Namun karena saya memang suka dengan tempat baru, orang-orang baru, nggak ada masalah. Now I'm going to show you some basic places in town. 

Pertama kita ke pasar Otsus. Salah satu tempat di mana kita bisa mengetahui keseharian masyarakat setempat, dan membaur adalah pasar tradisional. Tempat berniaga ini terletak antara Bandara Utarom dan Kota. Pasar ini terbagi dua, yakni pasar ikan yang berada persis di sebelah laut serta pasar sayur di seberangnya. Di pasar ikan terdapat banyak sekali jenis hasil laut, mulai cakalang, grouper, mubara (giant trevally), cumi-cumi, kerang dan tentunya kepiting Papua yang sangat terkenal itu. Dan harga kepitingnya murah, 8.000 - 12.000 rupiah per ekor. Dan besar. Selain itu ada daging seperti daging rusa dan babi. Di Kaimana jarang sekali tersedia daging sapi, karena memang jarang sekali peternak sapi di sini, kalaupun ada juga tidak memelihara banyak.

Di pasar sayur terdapat banyak buah-buahan yang sebagian besar dipasok dari luar daerah, seperti Manado. Di sini kalau beli sayur bukan menggunakan satuan per kilogram tapi tumpuk. Misalnya tomat 1 tumpuk. Unik sekali. Yang paling membahagiakan adalah ketika musim durian. It's like heaven of durian here and the whole town. 


Selanjutnya adalah pelabuhan Kaimana yang terletak di pusat kota. Biasanya orang-orang menghabiskan waktu di sekitar pelabuhan. Ada tempat bernama Jembatan Jodoh yang menghadap pelabuhan. Sebenarnya ini lebih seperti dermaga or maybe patio di samping laut ketimbang jembatan. Whatever

Seperti nama belakangnya, orang-orang percaya bisa mendapatkan teman atau bahkan jodoh di sini haha. Biasanya orang menghabiskan sore hari di sini, sambil menunggu momen matahari terbenam. Bahkan Presiden Jokowi juga pernah bersenja ria di sini saat beliau berkunjung pada tahun 2019. It's one of my favourite places in town. 

Selain itu di sepanjang jalan Trikora (yang menurutku seperti little China town-nya Kaimana) pada malam hari banyak penjual menjajakan dagangannya di sini, mulai aksesoris sampai makanan. Oh iya, ada tempat sate enak sekali di sini, di dekat kantor bank. Menurutku itu adalah sate terenak di kota! :D


 

Share:

Kaimana: Sebuah Perkenalan

Apa yang pertama kali terlintas di pikiran ketika mendengar Kaimana?


Yup. Benar sekali. Tidak tahu apa itu. 

Apakah itu kata benda? Atau nama tempat? Atau nama makanan? Atau nama aplikasi permainan?

Hahaha. 


Peta Papua Barat. Kaimana terletak di "dagu" dan "leher" dari "kepala burung" Pulau New Guinea. Sumber: www.batasnegeri.com 


Daripada bingung, let’s just get to the point. 

Kaimana adalah sebuah kabupaten yang terletak di tenggara provinsi Papua Barat, lebih tepatnya di bagian dagu burung (lihat peta). Kabupaten ini memiliki luas kurang lebih 18.500 kilometer persegi, lebih besar daripada provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Wilayahnya terdiri daerah pesisir yang berbatasan dengan pegunungan di bagian inner daratannya, serta pulau-pulau kecil sepanjang pesisir. Wilayah ini memiliki jumlah penduduk sekitar 60,000 jiwa yang menyebar mulai bagian utara sampai bagian selatan yang berbatasan dengan Mimika.


Sebagian besar perekomian ditopang dari hasil laut. Karenanya di sini sumber daya laut berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, not to mention sebagian besar juga masyarakatnya adalah nelayan dan petani. Namun kegiatan jasa juga mulai berkembang di sini, seperti transportasi, keuangan, logistik dan akomodasi. 


Akses untuk menuju wilayah ini adalah dari laut dan udara. Dari laut bias menggunakan kapal Pelni, sedangkan akses udara ada penerbangan dari Sorong. Sekedar informasi saja Sorong adalah pintu gerbang Papua Barat. Dari Sorong, penerbangan bias dilanjutkan ke berbagai kota di Papua Barat dan Papua. Penerbangan dari sorong ditempuh dalam waktu satu jam. 



Dari penjelasan di atas sepertinya Kaimana itu terpencil dan tidak ada istimewanya sama sekali ya. 


Eits, jangan salah. Wilayah ini punya banyak sekali untuk dieksplor, dari daratan sampai lautan. Oh iya, Kaimana juga dijuluki sebagai Kota Senja. Pernah dengar lagu berjudul “Senja Di Kaimana”? Yup. Karena senja di kota kecil ini bagus sekali. 


Kalau senja pasti di mana-mana juga ada. 

Wait, nanti ada informasi tentang apa-apa saja yang unik dan worth it untuk dikunjungi di sini. Until then, enjoy the sunset photo in a small town Kaimana

Sunset view di Kampung Baru, Kaimana.

Share: