My Ramadan Story: Chapter 3

Banyak banget yang bisa diomongin tentang Ramadan. Yang buka bareng teman lah, yang sahur on the road lah, yang batal puasa lah, yang belanja Lebaran lah. Banyak deh! Tapi, masih ingat nggak sih waktu kita SD dulu? Puasa waktu SD jauh berbeda dengan waktu kita SMA atau kuliah. Kalau kuliah kita mau sahur, silahkan. Mau buka jam delapan pagi, silahkan. Mau nggak makan seharian karena nggak punya duit juga silahkan. Kalau waktu SD semua serba diatur. "Agak" ribet karena kemana-mana harus bawa buku. Nah, what I'm talking about here is Buku Kegiatan Ramadan waktu kita SD dulu. Seperti apa sih? Push the button!

Buku kegiatan Ramadan adalah semacam buku saku yang isinya tentang APAPUN selama Ramadan dan WAJIB diisi setiap halamannya dan DITANDATANGANI atau kamu akan BERUJUNG SIAL.
What's in it actually? Lots of things! Mulai jadwal sholat lima waktu selama sebulan penuh, jadwal sholat Jumat selama Ramadan, jadwal taraweh, catatan ceramah bapak ustad sehabis solat subuh, catatan khotbah di masjid, sholat Ied, catatan khotbah sholat Ied, dan pastinya KOLOM TANDA TANGAN.

Jadi setiap kita selesai melakukan kegiatan apapun yang berhubungan dengan Ramadan, kolom tandatangan harus diisi. Entah itu oleh orang tua, pak ustad di masjid, pak ustad di musholla, siapa pun. Sehabis sholat, minta tanda tangan orang tua. Sehabis taraweh, minta tanda tangan pak ustad. Sehabis baca Al-Qur'an, ditulis dulu baca surat apa, dari ayat berapa sampe ayat berapa, dan ditandatangani oleh pak ustad. Hari Jumat, kita ke masjid dan mencatat materi khotbah yang disampaikan pak ustad, dan ditandatangani pak ustad. Lebaran day apa lagi. Ketika yang lain ngebet pulang buat ngumpul dan sungkem kita diharuskan ngantri minta tanda tangan ke pak ustad. Kok gak sekalian aja semua yang ngasih kita angpao dimintain tanda tangan. Maksudku, semua serba tanda tangan. Mungkin ini baik juga untuk anak SD membiasakan diri cari tanda tangan biar mereka nanti nggak kaget pas orientasi di high school kalau disuruh minta tanda tangan ke senior-senior.
 
Terlepas dari semua kerumitan yang ada di dalam buku Ramadan, sebenarnya tujuannya adalah untuk mendidik siswa menjadi disiplin sejak dini. Dan buku kegiatan tersebut merupakan pendekatan yang baik untuk membentuk pola pikir anak untuk selalu sistematis dan lebih menghargai waktu. The thing is, how could it work? I mean, when we're trying to make someone discipline (in terms of religious activities, in this case) in their early ages, in the meantime though we impose them and moreover, we make them scared as we intimidate them in any way? Well, I'm not sure it would. They will do it simply cause they're scared of the bad scores given by the teachers when they don't. Some even more getting worse. They manipulate it all. They cheat. And it is not the best way out, I believe. And I did it too, sometimes. I mean, regarding the book thing, for any reason.


What about your stories? :)

Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar