Review Film Nominasi Best Picture 2021

Bulan ini adalah bulan Oscars. Ya, Academy Awards akan dilaksanakan pada pertengahan April ini. It was so exciting to know which movies become nominated dan pastinya akan banyak prediksi tentang siapa yang akan membawa piala Oscar yang sangat bergengsi itu. 

Sebelum ke prediksi dan siapa saja yang dijagokan, mending lihat dulu tentang review film-film yang menjadi kandidat Best Picture 2021. Film yang menjadi nominee adalah Sound of Metal, Mank, Minari, The Father, Nomadland, The Trial of the Chicago 7, Promising Young Woman dan Judas And The Black Messiah. Secara umum genre film yang biasa masuk nominasi Best Picture Academy Awards adalah drama, baik itu adaptasi, biografi, sejarah yang berdasarkan kejadian nyata, dan yang mengangkat isu-isu yang masih relevan (perkecualian saat The Lord of The Rings: Return of The King juga masuk nominasi ini. Dan menang lagi. Wadidaw emang).

Anyway, review ini based on my experience ya dan pendapat ini personal. Okay, mari kita mulai. 

Sound of Metal

Film ini mengisahkan tentang Ruben Stone yang diperankan oleh Riz Ahmed, seorang drummer band heavy metal yang menjalani rangkaian tour dengan rekan band sekaligus vokalis sekaligus pacarnya, Lou yang diperankan oleh Olivia Cooke. Semua berjalan lancar sampai akhirnya ia terbangun dan pendengarannya terganggu. He barely hear nothing. Ia mencoba menyembunyikan apa yang menimpanya dari pacarnya, dan mencoba tetap tampil di depan public. Namun, akhirnya ia harus mengatakan semuanya kepada pacarnya tersebut dan kekacauan pun dimulai. Dari perbedaan pendapat tentang apa yang harus dilakukan, demi kesehatan atau demi karirnya. Hingga ia harus tinggal di komunitas tuna rungu. Apakah itu menjadi kisah akhir? Tentu saja tidak. Banyak konflik batin yang ia hadapi selama tinggal di sana. 
 

Mank

Film ini menceritakan tentang kisah karir seorang screenwriter bernama Herman J. Mankiewicz (Mank) yang diperankan oleh Gary Oldman. Cerita berawal saat ia berpacu dengan keterbatasan waktu dalam penulisan naskah film "Citizen Kane". Tidak hanya itu, kecanduannya terhadap alkohol tidak menambah baik keadaan. Cerita Citizen Kane sebenarnya adalah cerminan dari kisah kehidupannya. Di tengah-tengah cerita akan terdapat banyak flashback karena plot film ini campuran. Dalam flashback itu banyak kejadian yang membentuk pribadi Mank dan hubungannya dengan para pemangku industry perfilman. Di film ini bisa dilihat pertentangan antara idealisme Mank melawan beberapa orang besar yang mengendalikan bisnis media dan industry perfilman serta, politik. Juga hubungan spesialnya dengan aktris Marion Davies yang diperankan oleh Amanda Seyfried (yang jadi Cosette di film Les Miserables). Yang membuat film ini berbeda adalah tampilannya yang hitam putih, jadi benar-benar terasa klasiknya. 

Minari

Film ini menceritakan tentang keluarga Amerika keturunan Korea yang memutuskan untuk memulai hidup barunya di Arkansas. Keluarga kecil itu adalah Jacob (diperankan oleh Steven Yeun) , Monica beserta kedua anaknya yakni David dan Anne. Kehidupan keluarga Jacob yakni mereka bekerja sebagai penyortir ayam di perusahaan peternakan. Rencana besar Jacob untuk memulai bisnis perkebunan keluarga awalnya mendapat tentangan dari sang istri. Namun, akhirnya hal itu bisa diwujudkan. Di tengah-tengah cerita, kedatangan sang nenek membuat keadaan menjadi berwarna namun juga kompleks. Hubungan antara David dan neneknya tidaklah mudah. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka menjadi dekat dan banyak drama yang terjadi. Permasalahan memuncak saat Jacob harus menerima kenyataan tentang perkebunannya dan perbedaan prinsip antara ia dan sang istri. Apakah mereka nantinya bisa menyelesaikan segala permasalahan tersebut?

The Father

Film ini mengusahkan tentang hubungan antara Anthony yang diperankan oleh Anthony Hopkins da anaknya yang bernama yang Anne diperankan oleh Olivia Colman (yang jadi Ratu Anne di film The Favourite). Kondisi Anthony yang sudah sepuh dan mulai kehilangan daya ingatnya serta kehidupan baru Anne membuat anaknya itu berada di posisi dilematis, yakni apakah ia akan tetap bersama sang ayah dan merawatnya atau ia akan memutuskan untuk pindah ke Paris bersama pasangannya. Dalam film ini diperlihatkan Anthony yang keras dan berusaha bersikap mandiri dan sebisa mungkin untuk tidak merepotkan anaknya di tengah kondisi fisiknya yang menurun. Namun, di balik semua sikapnya itu terdapat rasa sepi yang sebenarnya ia rasakan. Apakah semua akan berjalan sesuai rencananya atau pilihan dilematis anaknya?

Nomadland 

Film ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Fern (aku langsung terbayang sayur pakis if you know what I mean) yang ditinggal mati suaminya, plus tempat ia bekerja mengalami kebangkrutan jadi otomatis dia tidak bekerja. Ia berjuang untuk melanjutkan hidupnya. Ia memutuskan untuk tetap melanjutnkan kehidupannya di van dan memulai perjalanan keliling Amerika Serikat sambil mencari kerja. Ia mendapati beberapa kesulitan seperti mendapatkan pekerjaan untuk bertahan hidup. Namun ia juga bertemu banyak orang dengan latar belakang dan pengalaman mereka. Ya, ia bertemu dengan komunitas van (which is personally so cool for me), dan mereka saling mendukung. I got your back and you got mine gitu. Di akhir cerita, ia dihadapakn dengan pilihan apakah ia akan melanjutkan kehidupannya seperti itu ataukah ada pilihan lain yang akan ia temukan. Film ini mengajarkan bagaimana kita harus siap dengan segala kemungkinan yang nanti bisa terjadi dari keputusan kita sekarang, dan bagaimana kita bisa melepaskan sesuatu yang memang sudah pergi, tapi hal itu tidak serta merta berarti bahwa mereka tidak berada dalam hati kita karena kenangan dan momen akan abadi. And you know what, some of the characters in the movie are the real person jadi berasa sentimental gitu. Keren. 

The Trial of the Chicago 7

Film ini bercerita tentang jalannya persidangan tuntutan negara bagian Illinois kepada tujuh orang yang diduga sebagai pemicu kerusuhan pada saat kongres Partai Demokrat di Chicago pada tahun 1968, thanks Perang Vietnam. Film ini merupakan ensemble cast movie jadi banyak actor terkenal, di antaranya Michael Keaton, Sacha Baron Cohen, Eddie Redmayne, dan masih banyak lagi. Di awal cerita kita disuguhkan dengan ketujuh tokoh tersebut dan mendapatkan jalannya peristiwa kerusuhan besar selama jalannya persidangan dari keterangan para saksi. Selain itu, integritas hakim juga menjadi sorotan di mana diskriminasi terhadap para terdakwa sangat terlihat sampai-sampai ini terkesan bukan siding pidana atau perdata, namun persidangan politik. Apakah hal itu benar-benar ada? Dan apakah ketujuh tokoh di film ini lolos dari jeratan hukum? Yang menarik dari film ini adalah ditampilkannya karakter Fred Hampton dari Black Panther Party yang untuk lebih detailnya bisa disimak di penjelasan tentang film selanjutnya, yakni:

Judas and the Black Messiah

Dari judulnya saja pasti sudah terbayang apa yang terjadi di film ini: pengkhianatan. Bahwa ancaman terbesar bukan dari luar, melainkan dari orang-orang terdekat. Jadi film ini bercerita tentang pemuda bajingan yang ditangkap karena merampok mobil, tapi, dia ditawarin bekerja jadi agent FBI (undercover) oleh agent Roy dan tugasnya adalah untuk menyusup ke Black Panther Party dan mendekati Fred Hampton.  Wait, siapa itu Fred Hampton dan apa itu Black Panther Party? Well, Fred Hampton adalah chairman Black Panther Party, sebuah organisasi anti kapitalisme, anti fasisme, Maoist, sosialis, what else? Kiri deh intinya. He's a prominent leader dengan program pendekatan ke masyarakat melalui program sarapan gratis untuk masyarakat miskin di Chicago, berhasil melakukan kerjasama dengan organisasi-organisasi lainnya (either itu people of color or even white!) dan mendirikan Rainbow Coalition. Tapi seperti judulnya, akhir cerita ini seperti halnya dalam kisah Judas. One thing for us to always remember: those with authorities and tools and facilities can be either saviours for this damn world or--and commonly--become the worst creatures we can never imagine. Mereka yang memiliki kekuasaan dan perangkat serta fasilitas bisa menjadi entah itu penyelamat bagi umat manusia atau malah menjadi seburuk-buruknya makhluk hidup. 

Promising Young Woman

Mungkin di antara kedelapan film yang menjadi nominee Best Picture Academy Awards tahun 2021, film ini paling light yet unpredictable. Pada menit pertama I thought ini film tentang gay karena cuma disuguhi close-up pantat cowok dan risleting celana kerja dan mereka menari di atas lantai sebuah klub malam. Ternyata salah. Film ini bercerita tentang Cassandra (Cassie) yang--sesuai judulnya-- menjanjikan kepada temannya yang telah meninggal. I will stop depicting this movie now karena film ini unpredictable dan mendingan nonton langsung. It was really good I promise. Sudah itu aja. 

Jadi di antara kedelapan film ini mana yang akan membawa pulang piala Oscar? Tidak hanya Best Picture, tapi juga kategori major lainnya seperti Best Director, Best Actor dan Best Actress? I'll drop it on my next post. 

Share:

Opini: Yang Seharusnya Pelaku Terorisme Pahami

Teror bom yang terjadi dua kali dalam kurun waktu tiga hari di Makassar dan Jakarta minggu ini benar-benar mencengangkan. Bagaimana tidak, masih ada saja yang mau-maunya mengakhiri hidup mereka dan membahayakan orang lain. Kali ini saya menuliskan beberapa poin tentang apa yang seharusnya mereka (para pelaku penyerangan) pahami, namun ternyata mereka memilih menutup mata dan berakhir sia-sia. 

Surga

Setiap orang beragama pasti ingin hidup terbaik setelah mereka meninggal. Surga menjadi tempat yang didambakan. Para pelaku penyerangan percaya bahwa mereka akan masuk surga dengan melakukan "hal yang benar" sehingga mereka "pantas" mendapatkan tiket ke surga. Tapi apa iya mereka bakal ke sana sementara mereka menciptakan neraka buat mereka sendiri dan orang lain di sini? 

Membunuh itu tidak dibenarkan. Apapun alasannya. Mengambil nyawa seseorang berarti mengambil anak dari orang tuanya, mengambil orangtua dari anaknya, seorang sahabat, atau tulang punggung keluarga. Dengan dampak yang jauh lebih besar dan kompleks ke depannya. Seorang anak kehilangan kasih sayang dari orangtuanya, keluarga kehilangan harapan kepada anaknya, sahabat kehilangan mimpi untuk diwujudkan bersama, dan masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan dari tindakan mengambil nyawa oleh para pelaku itu. Mengambil apa yang bukan milik kita adalah salah. Apakah mereka tahu bahwa perintah Tuhan di awal-awal salah satunya adalah jangan membunuh? Jadi, apa tindakan mereka benar? Tidak.

Mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjadi umat yang taat itu baik. Yang harus selalu diingat adalah kedekatan dengan Tuhan seharusnya tidak menjauhkan kita dengan sesama manusia. Karena Tuhan memberi aturan dan firman utamanya untuk kebaikan kehidupan manusia tanpa kecuali. Apa iya Tuhan ingin manusia mendekatkan diri dengan cara menjauhi bahkan memusuhi sesama manusia lainnya? Are you sure? 

Ketidaksetujuan atas hal-hal berikut dan menurutku ini konyol. Misalnya:

1. Tidak setuju dengan bank konvensional. Apa mereka tidak tahu kalau sekarang ada sistem perbankan syariah yang bisa jadi opsi?

2. Sistem pemerintahan. Ini sangat luas dan kompleks karena menyangkut banyak aspek kehidupan. Okay, misal tidak setuju, mungkin bisa pergi ke luar di mana bisa bebas dengan segala aturan asing dan mereka bisa menerapkan aturan mereka sendiri dan menjaga kemurniannya. Bahkan kalaupun mereka akhirnya bisa tinggal di tempat itu mereka harus menemukan teknologi mereka sendiri untuk endure, karena konsep, ide, nilai dan produk yang ada sekarang ini tidaklah seoeriy yang mereka idealkan. Bahkan ketika mereka membaca tulisan ini apakah mereka sadar bahwa smartphone dan koneksi internet yang mereka gunakan tidaklah murni seperti yang mereka idealkan? You know what, sangat teknis berbicara hal-hal seperti ini dan maaf-maaf saja, sepertinya beberapa orang tidur terlalu lama. 

Memang dunia ini mengarah ke ketidakaturan. Sama halnya dengan tubuh manusia yang menuju ketidakaturan, menjadi tua dan berakhir dengan kematian. Planet dan galaksi bergerak menjauh dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk sekedar menghambatnya. Tapi membunuh, serangan dan aksi teror lainnya membuat dunai ini lebih buruk. Bagaimana bisa Anda mengharapkan sesuatu lebih baik sementara anda ssndiri membuatnya semakin buruk? 

Share:

What Terrorists Should Understand

It's, again, shocking to know there were terrorist attacks that happened within three days this week in Makassar and Jakarta. Thank God there're no fatalities except for the attackers themselves, which were, still, sad to know they ended their life for nothing. Concerning the issue, I have some points to say about what terrorists should very much understand and I'm trying not to drag it to political, racial, religion matters, but more into humanity in general, as it is universal.

Craving for Heaven

Nobody doesn't really want to go to hell even though for some people it won't matter, simply as they don't believe in such thing. It's a matter of beliefs anyway, but picturing "hell" is not always a good idea for most of us whatever it is. The doers of the bomb attacks believed that they're gonna go to heaven because they've done "the right things" and "justifiable" that make them "eligible" for the tickets. 

Here's the thing. Every house has its own rules. You can do this, but this one just don't. If you do this, if you avoid this, you'll go to heaven. But how can you go to heaven but in the meantime you create hell for you and people around you? That's the attackers should've very much understood before taking decision to commit to any terror attack. 

Is killing a right thing? Definitely not no matter what. Taking somebody's life means taking a son or a daughter from their parents. Taking somebody's life means taking parents from their children. Taking someone away so nobody can support the house. Or taking one who's become the only reason for someone not to give up. And when they're taken away from their families or friends, means that some part of their lives are also taken away. And it's not justifiable for anybody to take what's not theirs. Did they even know the first messages from Him included do not kill? 

At this point, are they still eligible for heaven?

Relationship with God and people

Becoming a faithful or religious person cannot be taken as bad. Practicing what the religions teach you is a good thing. By doing so maybe it will take you to a closer and intimate relationship with God. But what people need to always remember is that having a good relation between people is manifested from their good relation with God. No matter how close someone feels about their relation with God goes to redundancy as long as they have no good intentions to the other people. Does God really want you to get close to Him by asking you to make the other people your enemy?

Disagreements on things and that really sound ridiculous, and here they are:

  1. Disagreement on conventional banking and it's sinful. Do they know that there is now Sharia-based banking system with its banks available that they can use? They can choose which one suits them most. 
  1. Disagreement on government, which eventually lead us to talk about people relation and the complexity of life aspects interrelated nowadays. If they don't want to live under the regulation of a country, they can move somewhere foreign and remote where nobody's gonna reach them, and no products or values they will infuse and threaten their ideal of purity. Since there is no, nothing, pure nowadays. Okay, let's say, should they make it, living in their own place with their ideals, still human relation is inevitable. Otherwise they have to use to find any other way as current technologies and products even concepts and ideas are not 100 percent based on their purity ideal.

The world evolves and bad things happen, either due to force majeure or human-designed. Killing, attacks, any other form of terror just make it worse. How can you expect something better when you're making things worse? At least for yourself first. 


Share: