.....is finally BACK!!!!!

After like-a-thousand-years of waiting....


I can finally write again, fill this lovely forgotten-for-a-while blog with words, super words for us all to read.

Well, first thing first..
I'm no longer in Java, the most populous crazy island on this planet. Instead, I'm in Batam Island. A small LESS attractive island near MUCH more attractive tiny island of Singapore (You know what, it's only 15 miles away from Batam!) So, what am I gonna tell you actually? Let's just push the play button!

Batam is a tiny island located in Malacca waters, just 15 miles  North-Eastern-ward away of Singapore and South-Eastern-ward of Malaysia's Johor. It's a central business region of Indonesia's Riau Islands Province as it is set to counterpart its neighboring super busy Singapore.

What Am I doing here then?
Simple, I'm working! LOL
It's not really bad lah to work here even though it's a little, if not more, different. I'm working in the hospitality industry. yeah, I'm drowning in the hospitality industry and it's my very first time to get involved in this kind of thing.
I got a little bit .....er.......confused how to deal with this job. However, as the time goes by, I got used to it. Moreover, I enjoy this job.

Now skip the job thing and move to Batam things instead :)

What are there in Batam?
Many things!

When my feet stepped out of the airport corridor, what I felt was just.....HOT! HOT AS HELL!!! I mean, can you figure out how to deal with AT LEAST 33 degrees everyday? I need rain!


What I like most here is the food. SOME of the food. I mean, the Sumatra's cuisine and Chinese cuisine influence MUCH and sadly I do not really like Sumatra's cuisine as it is LOTS of coconut milk! No way lah for me to eat. Hehe.. But I love NASI GORENG SEAFOOD a la Batam! It ROCKS!!!!!!! You know lah nasi goreng, don't you? But, what makes it different with the ordinary nasi goreng is the seafood itself! The size of the ring-shape cut cuttlefish, the shrimp, and the "collision" between Nasi Goreng Jawa and Chinese's twist makes it look and taste like a leisure with pleasure. And...it's not over yet, as Durian Juice is waiting for you to close the muchy-time! You know what, It's only IDR15,000.00 for Nasi Goreng seafood and ONLY IDR10,000.00 for the juice!!!!!!! You don't even need a calculator to sum it up!

However, It's quite hard to find carrot juice here as it's sooo expensive! I mean, the carrot! My friend here told me that she once bought 3 carrots and it cost IDR12,000.00! And I once bought carrot juice here which was IDR8,000.00 and it was more like water than the carrot juice instead. It's disappointing lah.

There're so many things to share here about Batam, but now now lah. Later! :)


 
Share:

Songs Of the Year 2012


Songs of the Year: 2012 The Chronicle (Part 2)

I love You by Avril Lavigne
Well, lagu ini mengingatkanku pada apa yang aku alami di Q3 tahun 2012: I’m in love with my friend. Untuk kesekian kalinya, aku jatuh cinta. D.mn! Cinta itu addictive ya ternyata. Demi Tuhan! Sialan! Well, mungkin ulasan lengkapnya bias dilihat di arsip blog ini yang berjudul  When Friendship Trapped in Love….kalo nggak salah. Silahkan cari sendiri deh. Well, jadi sangat sangat complicated proses yang harus aku lalui. Dan tidak mudah. Berat. Pertama aku mulai merasa ada yang mengganjal dalam diriku. Aku kepikiran dia terus dan bingung dengan apa yang sedang aku alami. It was axciting. Kepikiran dia terus tuh kayak orang lagi nge-fly mungkin ya (setidaknya yang aku dengar fly itu lumayan menyenangkan dan menenangkan dan membahagiakan, katanya). Aku mulai memenuhi kepalaku dengan hal-hal tentang dia. Atau mungkin dia yang memenuhi pikiranku. I just don’t know. Aku hanya  menikmati perasaan itu. Sampai akhirnya perasaan itu mulai mengganggu. Perasaan senang dan bahagia berubah—perlahan-lahan namun pasti—menjadi kekhawatiran. Khawatir aku kehilangan dia. Khawatir ketika aku harus menghadapinya I will get hurt. Manusiawi sih, tapi sangat mengganggu. Singkat kata, it didn’t work tapi kita berdua masih baik-baik saja (Amien God!!!!!!!) Lagu ini mengingatkanku kepada pertanyaan dia padaku “Kenapa harus aku? Kenapa kamu suka aku?” and all I could say was “I don’t know. Gak tahu..” dan lagu ini menjelaskan semua hal kenapa aku bias sangat menyayangi dia.
You're so beautiful
But that's not why I love you
And I'm not sure you know
That the reason I love you is you
Being you
Just you
Yeah the reason I love you is all that we've been through
And that's why I love you

Six Degrees of Separation by The Script
Aku gak tahu ya ketika aku melewati proses jatuh “cinta-gagal-mencoba move on” tiba-tiba lagu ini…ngorbit…begitu saja…tanpa tedeng aling-aling. Pertama kali dengerin lagu ini dan baca liriknya…menusuk! S.alan The Script! Okay, sebenarnya apa sih lagu itu tentang? Okay, way better in English, what actually this song is all about?


You've read the books,
You've watched the shows,
What's the best way no one knows, yeah,
Meditate, get hypnotized.
Anything to take from your mind.
But it won't go, ohhhh ohhh
You're doing all these things out of desperation,
Ohhh ohhh,
You're going through six degrees of separation.



Aku nonton televisi. Acara apapun! Aku main music. Aku baca buku. Aku main game. Aku mulai belajar meditasi ke temanku (sebenarnya dia yang menyarankan) simply biar aku bias keluar dari awan gelap patah hati (sedikit tacky emang istilahnya, tapi, sudahlah!). Tapi ternyata gak berhasil. Sangat tidak mudah, lebih tepatnya.
First, you think the worst is a broken heart
What's gonna kill you is the second part
And the third, Is when your world splits down the middle
And fourth, you're gonna think that you fixed yourself
Fifth, you see them out with someone else
And the sixth, is when you admit that you may have fucked up a little


Nah, ini yang paling menjengkelkan. Aku melalui fase-fase di atas. Jelas, patah hati itu sakiiiiit banget. Sampai akhirnya aku mulai mengklaim aku mulai merasa baikan. Tapi untungnya aku belum menyentuh tahap kelima: melihatnya bersama orang lain. Hahaha..mungkin aku sekarang sudah jauh lebih siap. Berharap kita mendapatkan yang terbaik, itu saja.

When Can I See You Again by Owl City
Lagu ini mengingatkanku pada sebuah keputusan yang tidak mudah sebenarnya, karena keputusan itu didasarkan pada realita yang nyata dan realita yang tidak masuk akal. Manifestasi dari cinta yang one side, masih! Aku tidak pernah menduga kalau ternyata aku bisa sangat down oleh sesuatu yang tidak bias dirasionalkan. Semenjak kejadian itu (aku bilang ke dia on the phone, simply karena ketemu langsung juga kemungkinannya kecil) kita tidak pernah bertemu in person lagi. Dan menurutku ada baiknya juga buat kita berdua—meskipun akhirnya aku berubah pikiran karena takut kitanya jadi awkward di kemudian hari. Kita mulai membangun mimpi kita masing-masing. Dan—lagi-lagi—I know dia orang yang sangat sangat sangaaaat baik hati dan pengertian. 


It's been fun but now I've got to go
Life is way too short to take it slow
But before I go and hit the road
I gotta know, 'til then,
when can we do this again?
Oh oh oh oh
When can I see you again?
Oh oh oh oh
When can we do this again?
Oh oh oh oh
I gotta know

When can I see you again? J
Share:

Songs of the Year: 2012 The Chronicle

Seringkali ketika kita mendengarkan sebuah lagu, akan teringat pada kejadian-kejadian, baik yang telah berlalu maupun yang sedang kita alami. Kejadian-kejadian itu mungkin berakhir senang, sedih, bahagia, duka, bingung, atau mungkin “hampir gila” atau bahkan “gila”. Nah, sekarang aku mencoba me-recap songs yang mengiringi apa saja yang aku alami sepanjang 2012. Mungkin gak seheboh cerita-cerita chick lit, anyway, it's just a recap. So, here they are: 

We Found Love by Rihanna/ You Make Me Feel by Cobra Starship
These songs menghiasi awal tahun 2012ku. These songs remind me of someone I ever had a crush on. Or maybe ones. Ya, aku jatuh cinta sama seseorang. Tapi sayangnya, waktu itu aku masih 'takut' untuk bilang sayang atau cinta. Bukan itu saja, parahnya, aku bahkan gak tahu namanya, semester berapa, fakultas apa. Anything. At all! Seriously, we found love 'in a hopeless phase'. Belum cukup di situ. Jadi awalnya aku suka banget sama orang itu, tapi akhirnya aku malah jatuh cinta sama temannya.  Sama parahnya dengan orang pertama, aku bahkan gak tahu nama, semester berapa, fakultas apa orang kedua ini kuliah. Anything. At all! Tapi akhirnya perasaan itu perlahan-lahan menghilang. Aku bahkan gak peduli nama mereka siapa, semester berapa, fakultas apa. Seperti khilaf. Yang sebentar. You make me feel that!!!
  
Fix You by Coldplay

Lagu ini mengingatkanku pada nenekku. Beliau meninggal awal Maret 2012. Aku merasa kehilangan sekali dengan kepergiannya. Beliau meninggal karena stroke yang dideritanya selama lebih dari setahun. Aku masih ingat dulu kalau mau berangkat sekolah aku selalu salim-cium pipi kanan-cium pipi kiri dan dahi nenekku. Bahkan sampai aku kuliah pun kalau aku pulang ke Batu masih saja salim-cium pipi kanan-cium pipi kiri-dahi. Banyak hal yang kita lewati. Sudahlah, let it just linger in my mind. Moreover, ini kan recap lagu OST of my life, bukan cerita berjudul 'Nenekku'. Buat nenekku, I'll be missing you!

Fly by Nicki Minaj ft. Rihanna/ One Thing by One Direction 
Dua lagu ini menjadi soundtrack andalan pas sidang skripsi. Yey! Aku lulus tahun ini (meskipun tidak sedikit temanku bertanya 'Kamu bercanda kan?' atau malah 'Gak usah bohong, Gaga!'). Well, bulan Juni adalah bulan paling menegangkan dan hectic. Aku (dan juga teman-temanku) sibuk ngebut kejar sidang skripsi. Ngebut lulus karena sudah muak untuk bayar SPP lagi.  

 
"I came to win, to fight, to conquer, to strike. I came to win, to survive, to prosper, to rise. Fly. . . .y. . .y. . .y. . ." 

Itu adalah lagu ketika aktor utama berjalan menuju ruang sidang. Dengan dresscode formal dan jas almamater yang tidak nyaman dipakai dan sedikit mengganggu pemandangan, dengan pengambilan gambar slow motion, dengan latar belakang teman-temannya memberi dukungan sambil duduk di kursi di depan ruang sidang. Ada juga yang sambil mengiringi langkahnya sampai di depan ruang sidang  (gambar slow motion juga). Kemudian dia membuka pintu sidang, kamera shoot (masih slow motion) dari belakang aktor utama dan teman-teman yang mengiringinya, memperlihatkan sekilas ruang sidang di mana terdapat  meja besar bertaplak hijau khas Pengadilan Negeri dengan dosen-dosen penguji duduk menanti aktor utama. Ada yang sambil membolak-balikkan materi yang akan diuji, ada yang sambil ber-lepas-pakai kacamata, ada yang tersenyum ramah (kelihatannya sih tulus, tapi tetap saja mengerikan dalam situasi seperti ini), dan ada juga yang hanya duduk dan menunggu dan kelihatan muak (ini akting paling natural. Khas dosen-dosen). Kamera kembali shoot aktor utama dan teman-teman mereka di depan pintu ruang sidang, slow motion, mereka menepuk-nepuk punggung aktor utama. Tapi tiba-tiba pengambilan gambar kembali normal, suasana panik dan riuh terekam apa adanya, aktor utama masuk ruang sidang karena ada salah satu temannya yang mendorongnya masuk dan dia mencoba menahan dorongan tadi tapi tidak berhasil, kamera mendekat, dan 'ceklek-derr!' pintu tertutup.

Okay. Kembali ke realita. Pintu tertutup dan. . .here I am, di ruang sidang. Pasang senyum Pepsodent. Berasa neraka. And this is it, satu set dosen penguji, lengkap dengan aksesoris, gak pake baterai, gak dijual terpisah. Oh, sh.t!  Aku sidang hari Selasa, 12/6/2012, jam 12.00 siang!!! Okay lah aku tidak begitu suka tidur siang, tapi pada saat itu aku sadar kenapa banyak orang bilang bahwa tidur siang itu enak. Sidang skripsi berjalan selama 1,5-2 jam. Gimana jalannya sidang? Well. .  
 

'I've tried playing it cool, but when I'm looking at you (wahai, para dosen penguji!), I can't ever be brave, coz you make my heart race' 


Ya. Aku gak bisa menyangkal kalau aku lumayan tegang saat sidang. Suhu ruangan tiba-tiba naik. Berasa neraka. Aku seperti dim sum yang lagi dikukus. Keringatku bercucuran, saking banyaknya sampai aku yakin bisa menuhin laguna yang kering. That's gross!  Mungkin sedikit tidak biasa, tapi aku punya cara biar sedikit relax di dalam sana. Jadi, aku anggap saja ruangan itu adalah ruangan audisi American Idol. Aku harus berhasil meyakinkan Randy Jackson, Jennifer Lopez dan Steven Tyler bahwa aku layak mendapatkan the golden ticket ke Hollywood which is Gedung Soetardjo, tempat wisudaku kelak. And it works! And you know what, hal pertama yang keluar dari mulutku ketika salah satu dosen penguji stated that I'm going through adalah 'Omigod! Thank you!'. Mereka saling menatap. Ya, mereka sedikit terguncang dengan reaksiku.

Call Me Maybe by Carly Rae Jepsen/ I Wish by One Direction

 
Bulan Juni setelah sidang skripsi, aku mengikuti NUEDC di STIKES Bali. Lumayan lah. Ke Bali gratis. Tapi jangan berharap lebih dari sesuatu yang gratis, karena kemungkinannya seperti undian berhadiah. Perjalanan Jember-Bali itu tidak singkat dan tidak menyenangkan. Bayangkan, aku berangkat jam 4 sore dan tiba on the spot (Hotel Fave, Seminyak) jam setengah 5 pagi, satu jam sebelum acara dimulai (setidaknya, itu yang tertulis di rundown). Wajar dong kalau aku berharap perjalanan –yang durasinya sebelasduabelas dengan waktu kerja buruh FoxConn, berasa ilegal di negeri sendiri karena hampir dilempar kembali ke pesisir Jawa oleh petugas pelabuhan Gilimanuk gara-gara KTP-ku kadaluarsanya keterlaluan, sampai salah naik 'taksi mafia' yang argometernya malah kayak visualisasi bar di Winamp ketimbang nunjukin bill secara TRANSPARAN yang WAJIB diketahui penumpang—ini  berakhir indah di Hotel Fave nanti. Mungkin roommate-ku nanti lumayan banyak, 3 orang mungkin (boleh!), dari daerah-daerah lain, salah satu ada yang menarik. New friends, fresh air. Tapi, undian berhadiah tetaplah undian berhadiah. Roommate-ku cuma satu orang, dan. . . . . . .dia. . . . . . .sedikit. . . . . . . . .mengapung. Ketika dia bukain pintu kamar, he said “Dah lama nunggu (di depan pintu)?” I said "Hey! Kamu (la~gi!)" Hey, I (just) met you. And this is crazy. Jangan berharap lebih dari sesuatu yang gratis.  

Terlepas dari hal itu, aku mengalaminya lagi. Jatuh cinta. Kejadiannya ketika aku sedang breakfast sendirian, eh, tiba-tiba di depanku ada someone duduk sambil membawa menu breakfastnya. Tatapan kita sempat bertemu. Tatapannya seperti '?' dan aku meresponnya dengan tatapan 'Ya? Okay, aku mau makan. Dah!'. Tapi setelah 5 sendok makan, aku baru menyadari kalau orang ini. . .menarik. Aku jatuh cinta setelah 5 sendok nasi. #sigh  

Since then, kepalaku mulai terisi dengan 'dia'. Dia memenuhi kepalaku. Setiap kali lihat dia, I was like 'Stay, Rangga! Don't fall!'. Setiap kali lihat dia tersenyum I was like shouting myself 'STAY!' kayak peserta neriakin tumpukan duit di Million Dollar Money Drop. Trying to maintain but I'm struggling. 


'When you walk by, I try to say it. But then I freeze and never do it. My tounge gets tied, the words get trapped'  

Aku gila. Aku cuma bisa termehek-mehek (ke temanku), memanggil-manggil tidak jelas (ke temanku), memasang tatapan 'Hey, aku lagi jatuh cinta ma orang itu!' (ke temanku), memukul-mukul (temanku), dan membuat muak (temanku). Tapi akhirnya, secara kebetulan banget, aku bisa ngobrol sama dia. Di depan toilet. Sebentar sih tapi lumayan bikin aku. . .mixed! Dia ternyata berasal dari ujung Indonesia. Tempat yang bahkan aku gak punya niatan pergi ke sana karena di sana sangat strict. Aku ingin melihatnya debate, actually, sayang gak sempat. Anyway, aku kembali ke Jember dengan cinta. Haha. . . It was fun!

Share: