My Ramadan Story: Chapter 1

Ramadan is coming! Everybody's just like in euphoria by the coming of Ramadan.I'm sure you know already what Ramadan is. It's a fully-month fasting for Muslims. But it's not what I'm talking about here today. Instead, I'm talking about my first Ramadan day. When everybody prepared the best before Ramadan came, I got my worst time instead.


3 days before...
I was just so happy to have my lovely Durian juice. It's 08.00 in the evening but it's just as hot as 33 degrees, as hell! Sumpah, panas banget itu! Dan pas temanku datang dengan jus durian di tangannya, rasanya......surga! Segeeeer banget minum jus durian malem-malem gini. Pengusir gerah!

You know what, di Batam kan terkenal banget jus duriannya. Enak dan murah. Maybe karena di sini durian lumayan melimpah kali yaaa. Tapi, jus durian yang aku minum ternyata berkhianat! You know what, setelah beberapa saat minum jus durian, tenggorokanku berasa dipanggang. Panas dan nggak enak banget. I tried to sleep but I couldn't. Kayak ada tiga juta batalion semut nongkrong di tenggorokan! I just can't figure out!

2 days before...
Aku masuk kerja dengan suara sebelas duabelas ma Dewi Perssik! Berasa kayak penyanyi dangdut mau dateng ke sebuah talk show. Suara habis, tenggorokan gatal, dan badan meriang. Kok gak sekalian aja tumbuh uban. Maksudku, sumpah, berasa udur deh!
Malam hari, teman-teman ngajak berenang. Actually, I was not in my best condition physically. But, it looked like fun and I just couldn't deny it anyway.

Byuuuur! Aku renang (pake bola basket sebagai pelampung. I cannot swim, actually) ma teman-teman. It was fun. Like, a lot! Sampai aku ngerasa perutku berkhianat (kayak tenggorokanku kemarin nggak cukup parah aja!). I felt like there were butterflies rock&roll in my tummy.  I try to hold on.
Byuuuur! Bukannya aku berenang lagi, tapi aku muntah! Seisi perut keluar. ALL OUT! TOTALITAS banget deh aku muntahnya.

Okay, mungkin aku harus tidur. Setelah tidur cukup, badan pasti berasa baikan, dan pasti nggak mual-mual lagi. Dan ternyata tidak. Aku nggak bisa tidur. Cuma menggeliat-menggeliat nggak jelas di atas ranjang. Dengan perut mual. dan...
Byuuuuur! Aku muntah lagi untuk kedua kalinya...
Aku muntah lagi untuk ketiga kalinya...
Aku muntah lagi untuk keempat kalinya...
Aku muntah lagi untuk kelima kalinya...
Perutku capek.

Seriously! Nggak tahu kenapa ya aku muntahnya semaniak itu.
Bahkan ibu-ibu hamil aja muntahnya gak se-militan itu.
Perutku seperti dikuras habis sampai-sampai aku takut perutku ntar yang keluar karena dah nggak ada lagi yang bisa dikeluarin.


1 day before...
Aku muntah untuk pertama kalinya sore ini (aku coba menahan untuk nggak muntah dari makan siang tadi!)
Aku muntah untuk kedua kalinya sore ini. Cewek-cewek model Elle aja biar ngidap bulimia nggak seserius ini muntahnya.
Akhirnya aku istirahat totalsore itu. Dan malamnya badanku membaik. Kayaknya tubuhku sudah bisa kompromi. Aku yakin besok sudah bisa puasa. Tinggal istirahat aja dan pasti semuanya bakalan membaik.


Dan ternyata tidak. Ketika badanku dah mulai bisa sinkron, teman-temanku mulai berkhianat. malam itu aku lagi enak-enaknya nonton TV. Nonton NCIS. Dan tiba-tiba dua sejoli nangkring di depan TV sambil kerokan pake minyak kayu putih. O'o...Aku cuma bisa nutupin hidung pake novel yang kupinjam dari Ade. Okay...mereka semakin brutal nuangin minyak kayu putihnya. Dan seluruh ruangan penuh dengan aroma-aroma yang tidak diundang itu. Mereka semakin agresif deh karena tahu aku tidak bisa menolerir bau-bau seperti itu. Buru-buru aku lari ke kamar mandi sampai akhirnya...

Byuuuur! Aku muntah lagi karena hal konyol. Minyak kayu putih.

Dan badanku berkhianat lagi.

When the day comes...

Tadaaa! Aku nggak puasa karena aku masih mual.

"Hamida (hamil) buk?" tanya temanku and I was like "whatever".

Anyway, aku bisa puasa untuk hari keduanya dan moga aja sampai Ramadan kelar.

And anyway, Happy Ramadan!





PS: Benda konyol itu benar-benar bikin aku mual ~.~ 

  


  



 
Share:

0 Post a Comment:

Posting Komentar