Day 4: Hari Tanpa Social Media

Nothing much happened today. No distractions and I can start taking conclusion that basically I'm fine without social media. But, still, who knows for tomorrow.

Oh, iya I unsubscribe 4 more shits today. The total will be 48 shits I unsubscribedm cool!

I'm actually going to share my opinion on how I use my Twitter. Okay, he we go. You know what, better I put it on the different posting. Haha.


Share:

Day 3: Hari Tanpa Social Media

I received less emails today. Yay!!!

I have something to share here. But, disclaimer first: it's not merely and mutually exclusive, because of not using social media, but you can have one less excuse anyway.

Jadi, aku bisa tidur jam sepuluh malam. It's like Moses split the red sea alias gak paham lagi dah. Dan ternyata salah satunya karena aku gak lagi cek-cek or scrolling timeline di Twitter or Instagram. Pas udah ngantuk, tidur aja. Letakin hape dan zzzzzz. 

Ah, tapi kalau emang dah ngantuk, ya ngantuk aja. Nggak perlu bawa-bawa socmed dan lainnya. Pasti ada yang bilang gitu. 

That's why aku kasih disclaimer di atas. Setidaknya, saat kita gak pakai social media, dan saat tubuh kita bilang "istirahat", kita istirahat aja. Karena, pernah nggak sih pas ngantuk, terus bela-belain melek dengan dalih "bentar lagi deh", "ntar ini dikit lagi", "nanggung lagi seru ni" dan sejenisnya dan akhirnya malah bablas sampai after midnight kita masih melek? Dan mungkin jadi overthinking dan bangun pagi harinya kepikiran hal-hal itu. 

Karena biasanya sebelum tidur aku masih asik ber-socmed, dengan absent-nya social media tersebut, I have less excuses to extend my "stay awake" for the sake of entahlah, yang pada akhirnya aku bisa istirahat aja. Tidur nyenyak. Mungkin ada yang mengalaminya juga, hal yang sama persis atau dengan variabel berbeda. I dunno. 

Emang nggak ada yang WhatsApp jam segitu? Ada, but it's groups. So I just left it that way. 

Oh, wait. Jadi aku ada delapan group WhatsApp yang aktif (maksudnya, chatting di sana. Bukan aku yang chat anyway. I'm stranger and I feel better and glad to act like or to be like one, setidaknya di beberapa group itu) and it's like non-stop. Like, really. Jesus. 

Jadi aku mute aja beberapa group itu. Kok nggak leave aja? Kan sama halnya kayak email subscription? 

Mmm...tidak sama actually. It's more like komunikasi 2 arah whatever. Group bisa bikin kita tetap dekat dengan kawan-kawan yang kita kenal in real life. But, anyway it's preference.

Oh iya, one last thing, tadi aku dengar katanya kapal selam sudah ditemukan(?). I mean, it didn't sound good. I have nothing to comment, just wish for the best. 







Share:

Day 2: Hari Tanpa Social Media

Day 2

23 April 2021

Aku tidak tahu apa-apa saja yang sedang trending di dunia maya. Siapa spill aib siapa, siapa yang blunder tentang apa, dan apapun lainnya yang biasanya langsung menyapa seperti influx. Aku tidak buka Twitter karena sudah uninstall kemarin, tapi tadi tanpa sengaja buka Instagram. Lagi-lagi, it's not signed in, luckily. Kenapa nggak dihapus saja? Tidak, karena nanti setelah ini berlalu aku juga akan buka Instagram lagi, entah dengan perspektif yang totally berbeda atau hanya sedikit bergeser. Jadi daripada install lagi, ribet. Lagian, I keep it there to test me. 

Ada email yang cukup penting, and I felt like kenapa ya emailnya seakan nyelip? Dan ternyata memang iya, karena banyak sekali email "subscription" yang masuk setiap hari. Dan email sebanyak itu ujung-ujungnya kena skip. 

Unsubscribe many things

Jadi aku mulai cek dan unsubscribe. Totalnya? 10? Bukan. 20? Bukan. 30? Bukan. 40? Yup. 44 subscription yang sudah aku unsubscribe. Mulai dari forum, media, promosi e-commerce apapun itu, dan masih banyak lagi.

Unsubscribe, berhenti berlangganan, subscribe
I unsubscribe many things


I hope dengan unsubscribe tadi email nantinya lebih clean dan tidak seperti tempat sampah yang dipentingkan. Really. Selain itu, dengan unsubscribe sadar atau tidak kita juga menyortir mana-mana saja yang memang kita butuh. Tidak hanya sekedar update. For the sake of "updates". I'm not gonna die for I stop subscribing those things. Dan email juga gak penuh. 

Oh, iya. Salah satu aku masukin e-commerce dalam daftar "tidak akan digunakan mulai 22-28 April 2021" adalah karena aku tinggal di luar pulau Jawa, tidak berada di sekitar kawasan hub yang dekat dengan kota besar di pulau Jawa. Jadi, ongkos kirim jelas berlaku. There is no such thing as "bebas ongkir". Dan aku juga hanya beli yang memang susah didapat di sini, seperti beberapa jenis produk perawatan tubuh. That's all. Jadi memang, tidak begitu urgent. Unless, nantinya aku mulai berbisnis di sana. Who knows.

So, better you check your email again dan sortir apa yang benar-benar perlu di-subscribe dan apa yang bisa dibuang. Bersih-bersih.


:D

Share: