Daun Tiga Jari Dari Papua

Daun tiga jari, Papua, memperbesar, penis
Daun tiga jari dari Papua


Mungkin beberapa orang belum familiar dengan daun tiga jari. Tapi yang sudah pernah ke Papua setidaknya pernah mendengar ini atau bahkan pernah mencobanya. Daun tiga jari adalah daun yang dipercaya bisa memperbesar ukuran penis.

Is that so? 

Ya. Setidaknya itulah beberapa testimoni dari teman-teman yang pernah mencobanya. 

Terus bagaimana bisa? Well...Daun ini unik karena dalam satu tangkai terdapat 3 daun, that's why mungkin dinamakan daun tiga jari. Pernah coba jelasin ini dengan menerjemahkan namanya menjadi "three-finger". See? Bahkan versi bahasa Inggris daun ini aja terdengar vulgar. Haha. Daun yang biasa disebut juga dengan "daun bungkus" ini penggunaannya terbilang cukup mudah. Setidaknya ada 2 versi dari teman-teman yang pernah mencobanya. So here we go.

Version 1

  • Oleskan minyak kelapa ke penis.

  • Daun tiga jari cukup ditempelkan di situ dan diamkan selama ±2 menit. Atau sampai terasa hangat. Jangan terlalu lama ya karena bisa terasa panas membakar. Ini tergantung daunnya. Ada yang cepat bereaksi ada juga yang lumayan lambat. Tapi tidak sampai sepuluh menit untuk bereaksi.

  • Setelah itu, angkat. Daunnya ya, bukan penisnya. 
  • Olesi minyak kelapa lagi dan pijat-pijat. 

Kata teman, terlihat lebih besar. I'm not sure itu bertambah besar sekaligus panjang atau hanya besar karena pembengkakan. 

Version 2

  • Daun tiga jari di-blender untuk diambil sarinya. 
  • Oleskan yang sudah di-blender ke situ. Tutup dengan daun tiga jari (daun utuh).
  • Diamkan sebentar.
  • Setelah itu olesi minyak.

Ini mungkin seperti double shot kalau kita minum kopi. Dan sama, testimoninya stated that jadi lebih besar ukurannya. Oh iya, selama memakai daun ini tidak boleh pakai celana dalam, maybe to give it "some space" to grow.

Mungkin penggunaan daun tiga jari ini mirip seperti tissue magic (meskipun manfaatnya berbeda), tinggal oles-oles, diamkan dan tadaaaa! Ditambah minyak kelapa yang dibuat sendiri seakan memberi efek placebo bahwa ini akan bekerja maksimal. Namun, disarankan untuk think twice sebelum mencoba karena secara medis memang belum terbukti. I mean, penis jadi besar mungkin pembengkakan karena panas daun tiga jari tadi. Dan mungkin saja efek besar dan panjang itu hanya sementara. Dan bisa saja kalau tidak tahan panas, dan karena bagian penis itu sensitif, nanti jadinya terbakar atau luka. Kalau luka, ya kemungkinan besar bisa  infeksi. Tambah repot lagi. 

Jujur I never tried it karena ya I don't have any issue with size. I'm just fine. Tapi memang sih kalau habis memakai daun tiga jari, cara jalan teman-teman sedikit aneh. Seperti habis disunat. Jadi jalannya kayak sulit gitu. Sedikit ngangkang, seperti habis turun dari NM*X. Tidak wajar. Mungkin menahan rasa sakit ya. That's the price to pay, anyway. 

Jadi, apakah masih ingin mencoba? Atau ada yang sudah mencoba? Apa ada versi lain penggunaan daun tiga jari?




Share:

Film-Film Terbaik Tahun 2020

Hamilton, movie, poster, 2020
Hamilton


2020 memang cukup shxtty tapi tidak dengan film-film baru di tahun ini. Di sini sedikit diulas tentang film-film terbaik di tahun 2020 dan wajib ditonton. This is purely subjective ya, karena kebetulan suka dengan genre drama jadi jangan kaget kalau di listnya mostly adalah film drama. It's purely personal preferences. Anyway, here they are:

Hamilton

Film musikal ini menceritakan kehidupan Alexander Hamilton, salah satu tokoh terpenting dalam sejarah awal berdirinya Amerika Serikat. Dimulai dari awal kehidupannya yang miskin sampai akhirnya ia menikah dengan Eliza Schuyler menjadi Treasury Secretary dan akhir hidupnya yang tragis. Film ini berdurasi 2 jam 40 menit, tapi dijamin tidak akan bosan karena drama musikal ini sangat vibrant dengan lagu-lagu, dialog, dan unsur komedi namun tetap menyampaikan jalan cerita dan esesnsi sejarah dengan baik. Tokoh Hamilton diperankan oleh Lin Manuel Miranda yang juga merangkap sebagai produser, penulis dan musik. 

Bad Education

Film yang berdasarkan peristiwa nyata ini menceritakan tentang kasus penggelapan uang jutaan dollar di Sekolah Menegah Roslyn yang dilakukan Pam Gluckin (Allison Janney), asisten superintendent dari Frank Tassone (Hugh Jackman). Semua berawal dari terkuaknya catatan pengeluaran dengan jumlah besar untuk kebutuhan renovasi rumah Pam. Setelah berdiskusi dengan dewan pengurus sekolah, Frank mampu menengahi dan menemukan jalan keluar terbaik, demi menjaga kasus tetap terkendali dan reputasi sekolah Roslyn yang sedang bersinar. Akhirnya Pam dipaksa untuk mengundurkan diri dan dicabut lisensi profesinya. 

Di periode yang bersamaan, Rachel, salah satu murid di Sekolah Menengah Roslyn sedang melakukan riset tentang proyek skywalk. Dia mulai menemukan kejanggalan demi kejanggalan dari catatan pengeluaran sekolah dan ia mulai melakukan investigasi mandiri. Dari situ, masalah melebar tidak hanya soal Pak, namun juga Frank beserta sejumlah rahasia lainnya yang mulai terkuak. Film ini mengingatkan kita tentang betapa transparansi pengelolaan dunia pendidikan sangatlah penting, untuk kebaikan siswa dan sistem secara keseluruhan. Yang menarik adalah bagaimana Hugh Jackman dan Allison Janney dengan apik memainkan karakter yang kuat, meyakinkan dan rapi dibalik kehidupannya yang di luar dugaan banyak orang. 

Shirley

Film ini bikin penasaran karena karakter Shirley Jackson yang begitu distracting, kuat, dan penuh dengan teka-teki. Berawal dari sepasang suami-istri yang baru menikah, Fred dan Rose yang tinggal sementara di kediaman Profesor Stanley karena Fred akan bekerja dengan sang profesor. Sedangkan Rose terjebak dalam situasi tidak mengenakkan. Ia harus menemani Shirley yang mempunyai personality yang kompleks karena tekanan dari suami. Rupanya Shirley sedang menulis sebuah cerita, namun ia butuh bantuan Shirley untuk menguak misteri salah satu wanita yang membawanya ke fakta tentang perselingkuhan. Elizabeth Moss is sick, acting as Shirley. She's addictive. 

Borat The Subsequent Movie

Borat is back! After a quite long time akhirnya Borat kembali dengan hal yang tidak kalah gilanya dari cerita sebelumnya. Kali ini dia akan menyerahkan Menteri Kebudayaan Kazakhstan (yang ternyata adalah seekor monyet bernama Johnny) kepada Presiden Donald Trump. Jadi ia berangkat keliling dunia terlebih dahulu sebelum akhirnya tiba di Amerika Serikat. Dalam prosesnya, ternyata rencananya berantakan karena menteri monyet itu tewas dan hanya menemukan anaknya yang bernama Tutar. Jelas ia dalam masalah karena hukumannya kalau misi gagal adalah eksekusi. Akhirnya ia ada ide untuk menyerahkan anaknya saja untuk dinikahi oleh orang-orang terdekat Trump (karena ia tidak bisa mendekati Trump). 

Borat masih memegang teguh prinsipnya yang seksis, rasis, anti-Semit, diskriminatif dan eksploitatif dan itu diajarkannya kepada Tutar. Sampai akhirnya Tutar bertemu dengan seseorang yang mengubah cara pandangnya. Dan kejadian-kejadian lain yang shift sudut pandang seorang Borat Sagdiyev. Banyak scene yang mencengangkan seperti "drama berdarah Tutar di pesta dansa" sampai saat sesi rekam wawancara dengan Rudy Giuliani. Plus, statement Tom Hanks yang mengejutkan khalayak umum tentang penyebaran virus corona. Suka dengan akting Maria Bakalova yang memerankan Tutar, karena ia sangat liar dan tidak punya manner dan submissive, sangat cocok sebagai anak Borat. Terlepas dari konten film yang vulgar dan disturbing, this movie is fxxxxxx entertaining to watch!


Film, terbaik, 2020, Pinocchio
Pinocchio


Pinocchio

Film Pinocchio menceritakan tentang perjalanan anak lelaki yang berbentuk boneka kayu bernama Pinocchio. Ia dipahat oleh seorang pemahat miskin bernama Geppetto. Saat tahu bahwa patung kayunya hidup, ia sangat senang dan mengangkat Pinnochio sebagai anak.

Rasa ingin tahu Pinocchio sangat tinggi, dan dia tidak bisa dikasih nasihat. Dengan kata lain, menyebalkan. Pertama kakinya terbakar karena ia tidur dekat perapian. Untungnya Geppetto bisa mengatasinya. Petualangan dimulai saat ia tidak sekolah dan ikut ke dalam rombongan boneka sirkus. Dari sana, selanjutnya ia bertemu dengan serigala, terjebak dalam pengadilan gorilla yang tidak adil, ditipu oleh penculik anak sebagai keledai, sampai akhirnya diselamatkan oleh peri. 

Sepanjang film ini, rasa jengkel dan gemas dengan karakter Pinocchio begitu terasa. Keingintahuan dan sifat polosnya sangat menjengkelkan. Film ini mengajarkan arti belajar dari kesalahan serta hubungan dan kasih sayang orangtua kepada anak.

Miss Juneteenth

Film ini bercerita tentang seorang ibu bernama Turquoise Jones yang dulu pernah menjadi Miss Juneteenth dan segala upayanya untuk mendorong anaknya yang beranjak 15 tahun yang bernama Kai untuk mengikuti jejaknya sebagai Miss Juneteenth agar anaknya bisa mendapatkan beasiswa dan pendidikan yang layak. Juneteenth sendiri adalah perayaan tahunan peristiwa sejarah yang berhubungan dengan perbudakan kulit hitam. 

Dalam prosesnya, Turquoise mengerti bahwa pemaksaan terhadap ide dan harapan tidak bisa berhasil begitu saja kepada anaknya. Sepertinya, masa-masa sulit yang Turquoise alami membuatnya berjuang agar Kai mendapatkan yang terbaik. Film ini tentang perjuangan, kekecewaan, dan harapan di tengah lingkungan yang keras. Bagi yang suka lomba putri-putrian mungkin suka film ini. Buat yang nggak tertarik dengan lomba putri-putrian (Pageant) seperti saya, tenang saja karena film ini menyuguhkan drama yang tidak berfokus ke dunia per-pageant-an. Suka sekali dengan tokoh Turquoise, aktingnya bagus sekali.


The Assistant

Film The Assist ini menarik karena cerita ini menampilkan satu hari penuh pekerjaan seorang assistant bernama Jane. Dia datang paling awal sebelum di kantor sebelum yang lain datang. Pekerjaannya basic, mulai menyiapkan air minum, mengcopy dokumen dan jadwal, menerima telpon, membersihkan meja, dan lain sebagainya. Di film ini Jane menghadapi tekanan di tempat kerja, dan klimaksnya adalah saat ia menemui bagian konsultan pegawai. Aku suka akting pemeran Jane, dan hal-hal detail yang disuguhkan dalam setiap adegan. Mungkin kalau yang tidak suka drama akan bosan di 10 menit pertama, but this movie is recommended.

The Painted Bird

Film adaptasi novel ini menceritakan tentang perjalanan seorang anak kecil Yahudi yang mencari perlindungan pada saat Perang Dunia II. Dalam perjalanannya yang panjang, ia bertemu dengan berbagai macam orang dengan tabiat yang menyertainya. Ia tidak pernah menyebutkan siapa namanya. Namun akankah ia mengungkapkannya? Film hitam putih ini menurutku sangat suram. Dan detail sekali. Beberapa adegan di film ini mengganggu. 






Share:

Pahatan Wajah Dan Patung Ganesha Di Gunung Bromo

pahatan, wajah, gunung, bromo
Pahatan wajah menuju kawah Gunung Bromo

Mungkin sudah tidak asing dengan  wisata Gunung Bromo dengan pemandangan, lautan pasir, kawah, berkuda di lautan pasir serta melihat matahari terbit di sunrise point . Namun ada dua hal yang membuat penasaran, yakni pahatan wajah dan patung Ganesha. 

Ya, those two things are what I never expected to see and left me wonder, asking what it's all about. 

Pahatan Wajah Gunung Bromo

Pahatan wajah terletak di lereng Gunung Bromo, tidak jauh setelah melewati Pura Luhur Poten. Beberapa wajah berjejer seolah menyambut para pengunjung saat naik menuju kawah. Beberapa terlihat seperti wajah patung / arca di candi-candi. Dan efek dari proses alam yakni tanah pasir dan jejak tetesan air meninggalkan bentuk seperti rambut yang basah menyapu wajah. Aku coba Google tentang informasi mengenai pahatan wajah ini tapi tidak ada hasil yang memuaskan. 

I'm not sure apakah pahatan ini telah lama ada atau relatif baru. Namun, menarik sekali karena biasa orang memahat di media yang cukup solid seperti batu atau kayu. Namun, tanah di Gunung Bromo berpasir ditambah faktor lain seperti air hujan yang bisa merusak bentuk wajah itu karena erosi. Anyway, this face carving is interesting enough.

Patung Ganesha

patung, dewa, ganesha, kawah, gunung, bromo
Patung Ganesha di kawah Gunung Bromo


Berbeda dengan pahatan wajah, Patung Ganesha di kawah Bromo lebih bisa dipahami keberadaannya. Masyarakat Tengger yang mayoritas beragama Hindu sudah tentu tidak asing lagi dengan Dewa Ganesha. Dewa yang digambarkan berkepala gajah ini merupakan putra dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati (perwujudan lain Dewi Durga) dan dikenal sebagai Dewa Pengetahuan, Pelindung, Penolak Bala dan Dewa Kebijaksanaan. Patung ini berada bibir kawah, menghadap ke luar (membelakangi kawah). Disediakan tempat untuk menaruh sesaji untuk para pengunjung yang ingin berdoa kepada sang dewa. Saat sembahyang, pengunjung juga bisa melihat kepulan asap dari kawah di belakang dewa. 

Keberadaan patung Ganesha di kawah Gunung Bromo mungkin memiliki arti sebagai pelindung, dan dihindarkannya masyarakat Tengger dari bencana alam seperti erupsi dari kawah. Atau mungkin saja, penempatan patung Ganesha yang menghadap keluar bertujuan untuk menangkal hal-hal negatif yang datang dari luar, seperti halnya yang terdapat di banyak rumah di Bali, meskipun Hindu Tengger memiliki perbedaan dengan Hindu Bali. Selain itu, beberapa upacara penting seperti upacara Kasada yang dilakukan sebagai wujud syukur dan memohon keselamatan setiap tahunnya. 

Mungkin ada yang mempunyai penjelasan yang lebih komprehensif tentang keberadaan pahatan wajah dan patung Ganesha di Gunung Bromo? 



Share:

Mencari Batu Akik Di Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Batu akik, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Batu akik sebelum diolah menjadi perhiasan. Lokasi: Banjarbaru, Kalimantan Selatan


Beberapa tahun lalu batu akik sempat populer, bahkan (meskipun tidak pernah membeli) in my opinion, it's over rated tapi tetap menjadi incaran tidak hanya kolektor tapi juga berbagai kalangan. Harganya langsung melejit gila-gilaan. Time change, people change. Trend berubah dan batu ini seperti tinggal sejarah. Namun, banyak yang tidak mengetahui sebenarnya batu akik itu bentuknya seperti apa sebelum menjadi pajangan di etalase.

Di daerah Cempaka, Kota Banjarbaru, kita bisa melihat wujud asal dari batu akik. Lokasinya tidak jauh dari Rumah Jomblo. Tempatnya lebih seperti bukit gersang, dengan tanah berbatu dan berpasir. Daerah ini merupakan daerah galian, jadi tanah-tanah di sini diambil untuk berbagai keperluan sampai sebagian besar permukaannya sekarang rata. 

Satu atau dua orang datang untuk mencari batu akik di sini. Mereka mencarinya dengan membawa stick untuk mencungkil tanah atau batuan. Tidak ada alat canggih atau khusus untuk mendapatkan batu ini, selama bisa membedakan mana batu akik mana yang bukan. Batu yang bisa diolah ketika disenter harus ada cahaya yang menembus. I tried to pick up some stones and still could not see which one is what I'm looking for. Sepertinya hanya pencari batu akik saja yang tahu dan bisa membedakannya, bahkan hanya dengan mata telanjang. 


batu akik, banjarbaru, gunung kupang, kalimantan selatan
Tempat mencari batu akik di Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan


Setelah hujan adalah waktu yang tepat untuk mencari batu akik. Aliran air hujan yang membawa tanah dan lumpur ke bawah sekaligus membersihkan batuan sehingga memudahkan para pencari. Batuan-batuan ini nantinya akan dibawa ke pengrajin di Desa Pumpung, Kelurahan Sungai Tiung, masih di wilayah kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. Daerah Cempaka memang terkenal dengan pengrajin intan karena memang ada pendulangan intan. Dan pastinya, tidak hanya intan saja yang didapatkan, namun juga batu akik. 

Satu buah batu seperti di gambar di atas bisa diolah menjadi 2 batu akik. Untuk harga batu akik kualitas biasa / standard dengan rangka stainless steel mulai dari Rp150.000 per buah. Dalam sebulan bisa 2-3 buah batu akik terjual. Atau bisa juga membawa batu akik untuk diolah oleh para pengrajin di sana dan cukup membayar biaya jasa saja. It's not pricey, compared to its searching and processing. 

Anyway, batu akik yang dulu pernah hype sekarang bahkan sudah tidak terdengar lagi vibe-nya. Mungkin nanti batu ini akan trending lagi, but who knows when. By the way, ada yang pernah beli batu akik? 








Share:

Online Identity And Why It Matters

When it comes to online, it's limitless. And timeless. And endless.

Everything goes online. How we have to mess up with this and in the end we need to mess up with this in every single day is the main thing I want to break down here. So, what has happened actually?

It's about the shifting of people's mindset when they found themselves in a very broad open area called online world. How it promises them so much things, more than they ever could expect. And how, most importantly, it fills up the hollowness of their real world they cannot fulfill. 

Online identity is an image construction of oneself. Anything posted by someone on their social media (Facebook, Twitter, Instagram, Blog, LinkedIn, Pinterest, etc) and forums that users want to depict their image as they want. Internet users come up with identities that are same to their real world ones, though many of them may come with different version of them online. 

Some users are just fine to use their real identity in online forums or communities, some are considering "alternative person" or wearing "masks". People are fine using their real identity maybe because socially they are neutral or acceptable. Sorry to say but, for those looking freak and weird and anti-social (frankly: hardly socially-acceptable appearances and personalities), the online world helps them much. As the place they can escape to (or hide from), as the (real) world they can make up, and for their existence, pride whatsoever that it can add them up to.

When a person is not (really) accepted by the people (society), they're gonna feel like they're less worthy, sometimes. The way society look down on them is something that they know they should not worry about but then it influences the others to do the same. And it's inevitably impacts the person, bad way. What should be done then? Some people just don't care of it. Others take it too personal. Either you care or not, as long as you keep silent, nothing's gonna change. 

So do you need to speak up? Yes.

Directly? In-person? Not necessarily.

In a society that's pretty conservative, it's uneasy sometimes to speak about ideas and perspectives. When it's simply contradictive to them, or (perceived as) radical, they'll simply say no and reject, and provide no space for arguments. So thank to today's technology where someone can use masking identity. A no-real name, character, or personality that someone can be totally in. In social media such as Facebook and Twitter we can find many alter accounts.

What "social"? Which "society" is it then?

Because people will always talk. No matter what medium is. So basically, the online constructed society is just the same as in the real world. People see, comment, and give their judgements on things, like it or not. 

If it's the same thing then why masking identity is there?

Because it doesn't reveal someone's real identity. And that's important.  They need not worry about what people say yet they can speak up and express themselves in ways they want. The online world provides spaces for sharing ideas and arguments. If people don't like it, they just can skip, but if they're open to talk then the conversation can be held without fear and worrying about social consequences. Then the exchange happens, with hope for better understanding. And it can hardly found in real world. It's like a safety net.

But, does it seem like they have lack of self-esteem by doing so? The answer is when can the society be conducive to an interaction with confidence between people and no fear for social judgements? 

I believe online identity is a big deal. The internet is the only place where someone can be whatever they want to be. Moreover, it offers them to be any alternative personality that later lead to other perspectives of how people see things in life.




Share:

3 Yang Wajib Dibawa Saat Traveling Ke Luar Negeri

Kalau kita sedang traveling ke luar negeri pasti ada aja hal-hal yang bikin terkejut dan bisa-bisa repot karena kita tidak antisipasi. Nah, di sini akan dibahas tentang apa saja yang wajib dibawa saat traveling ke luar negeri. 

Uang US dollar cash

Mungkin ada yang menyanggah "Yaiyalah. Ke mana-mana harus bawa duit." Namun di sini kita fokus ke US dollar saja. Kenapa? Karena uang ini bisa dibilang diterima di banyak tempat di planet ini. "Kan bisa pakai kartu kredit? Kan ada ATM?" Ya. Mungkin pakai kartu kredit atau tinggal tarik tunai lebih praktis. Namun, tidak semua tempat yang dikunjungi ada akses ke mesin EDC atau ATM. 

Ada memang beberapa kartu keluaran bank-bank tertentu bisa melakukan tarik tunai di ATM mereka dengan real time exchange rate (nilai tukar mata uang pada saat itu juga) dengan mata uang lokal. Beberapa juga ada di Indonesia bank-nya. Kalau memang destinasi kita masih di perkotaan, ya dengan adanya fasilitas itu bisa saja kita meminimalisir penggunaan cash. Ada juga ATM dollar, tapi akan ada biaya penarikan. Seperti saat di Siem Reap, Kamboja, kalau kita melakukan penarikan akan dikenakan biaya US$5.00 sekali penarikan. Bayangkan kalau misal uang habis dan harus tarik tunai lagi. Lima dollar lagi. Kan lumayan lima dollar bisa buat tambahan beli makan atau naik bus atau buat beli souvenir, misalnya. 

Ada beberapa yang harus diperhatikan saat membawa US dollar cash. Pertama, usahakan jangan pecahan kecil seperti 1, 5. Usahakan pecahan 20, 50, 100 karena memiliki nilai tukar yang lebih tinggi. Di Vietnam dan Kamboja, US dollar masih diterima dalam transaksi. Jadi pecahan 1 dollar bisa dibuat beli saja karena kalau dibawa balik ke Indonesia juga nilai tukarnya lebih rendah. 

Kedua, usahakan jangan dicoret, dilipat, basah atau rusak ya uang US dollar-nya. Nanti takutnya tidak bisa digunakan untuk transaksi. Kalau misal kebetulan bertemu dengan orang US, dan ada uang dollar dengan kondisi seperti dicoret, bisa saja kita tukarkan ke mereka, karena uang itu masih bisa digunakan di negara asal. Ini juga berlaku untuk uang lokal negara yang sedang kita kunjungi ya, jangan dicoret-coret, dilipat, lusuh, belel atau robek. Intinya rawatlah baik-baik uangnya biar tidak ditolak di pasaran.

Tisu basah dan tisu kering

Saat traveling ke luar negeri, tisu wajib dibawa. Benda mungil ini sangat bermanfaat untuk kita tetap bersih dan fresh. Ada beberapa tempat yang toiletnya duduk dan tidak menyediakan semprotan atau bidet karena mereka menggunakan tisu untuk cebok. Nah, di sinilah peran BESAR tisu. Pasti beberapa merasa risih, tapi masing-masing negara melakukan "pendekatan yang berbeda dalam hal pertaian". Seperti di Manila, yang bahkan di tempat sebesar Mall of Asia, tisu saja harus beli dulu di mesin untuk bisa digunakan di toilet karena toilet umum tidak menyediakan tisu. Bayangkan! Pernah juga pengalaman saat di Hatyai, kawan shocked karena saat sudah selesai, ternyata tidak ada semprotannya. Jadilah kita operin tisu yang sudah dibasahi lewat bawah pintu toilet. Selain buat cebok, tisu juga digunakan untuk hal-hal basic lainnya seperti membersihkan muka dan tangan. Intinya, tisu harus selalu dibawa saat kita traveling ke luar negeri.

Universal travel adapter

universal adapter, traveling, luar negeri
Universal travel adapter

Colokan kita nyebutnya benda ini. Sedikit susah untuk menjelaskan. Seperti di gambar deh. Nah, masing-masing negara punya colokan berbeda-beda. Di Indonesia colokannya 2 lubang, di Filipina 2 lubang yang pipih, di Malaysia dan Singapore colokannya yang lubang 3. Benda ini sangat membantu karena kita bisa mendapatkan listrik saat dibutuhkan. Bayangkan kalau hape lowbat dan kita tidak bisa isi daya karena beda colokan. Bisa mati gaya. Pernah saat di Manila, aku harus keluar ke toko beli adapter karena di hotel semua persediaan sedang dipakai. Ribet kan? Dan, bahkan hotel-hotel di Batam, colokannya juga beda loh. Mungkin karena tamunya banyak yang dari negara tetangga kali ya. Kalau traveling ke luar negeri, benda ini wajib dibawa. 

Itu dia 3 hal yang wajib dibawa saat traveling ke luar negeri. Pastinya, jangan lupa bawa masker dan hand sanitizer saat traveling selama pandemic ini ya, biar bisa menikmati perjalanan dan meminimalisir penyebaran. Anyway, ada yang bisa menambahkan apa saja yang wajib dibawa saat traveling ke luar negeri?


Sumber gambar:

https://images.app.goo.gl/qR2mQZxgcunXogGM7


Share:

Hewan Laut Papua Di Kaimana

wobbegong, hiu karpet, kaimana
Wobbegong

Setelah hewan terrestrial dan jenis burung, sekarang giliran hewan laut menakjubkan yang kutemui selama di Kaimana, Papua Barat. Aku tidak menyertakan hiupaus dalam list karena sudah membahasnya di tulisan sebelumnya. I feel so privileged to see them in person. Anyway, here they are.

  • Ubur-ubur

Banyak sekali jenis ubur-ubur di lautan. I'm not sure which ones I had encountered tapi yang pasti ada yang ukurannya kecil sekali sampai ada yang lebih besar dari bola basket, yang berwarna merah tua. Hewan ini menyengat, jadi harus hati-hati dengan tentakelnya. Namun, tidak apa jika yang disentuh adalah bagian kepalanya. Kadang banyak ubur -ubur yang terdampar di pantai, dan ya seperti namanya, mereka seperti jelly. 

  • Penyu

Reptil air ini biasa terlihat di pagi hari. Keberadaannya bisa dilihat dari moncongnya yang keluar ke permukaan. Orang lokal menyebutnya dengan tataruga, mirip bahasa Portugis. Orang Ambon juga menyebut hewan ini dengan tataruga. Mungkin karena dulu Portugis sudah nongkrong jauh di kawasan ini. Penyu yang kulihat masih muda jadi tidak berharap untuk melihatnya bertelur, setidaknya sampai kita jadi bapak-bapak. 

  • Giant Manta / Ikan Pari Raksasa

Ikan pari manta adalah salah satu ikan terbesar di dunia. Hewan ini tidak menyengat seperti jenis pari lainnya yang lebih kecil. Kami pertama kali melihat ikan ini secara tidak sengaja saat melintasi Selat Iris. Dan bisa ditebak, hewan ini sangat besar. Bentuknya yang persegi seperti ketupat raksasa yang berenang di laut. Namun, sayangnya ia tidak sedang breaching (istilah ketika hewan laut melompat ke atas permukaan air), but its okay, we're more than happy just to see it in person.

    • Paus Bryde's

    Mamalia laut raksasa ini berwarna hitam dan berukuran paling tidak 10-12 meter. Seperti kapal selam! Sangat thrilling saat melihat hewan ini dari dekat. Paus Bryde's (bacanya "Brudes") bisa dijumpai sepanjang tahun di perairan Triton Bay, Kaimana, Papua Barat. Kita bisa melihat water sprout seperti pancuran raksasa menyembur dari hidung mereka. Dan percayalah, meskipun ukuran raksasa yang dimiliki tapi mereka adalah jenis paus "kecil".

      • Lumba-Lumba

      Sebelum ke Kaimana, aku ingin sekali ke Lampung untuk melihat lumba-lumba. Namun, ketika di Kaimana, keinginanku itu hilang. Di sini banyak sekali lumba-lumba, umumnya jenis Indo-Pacific Bottlenose Dolphins atau lumba-lumba hidung botol. Tidak hanya bisa melihat dari atas perahu, kita bahkan berenang di sekitar mereka ditemani hiupaus, giant trevally dan banyak makhluk laut lainnya. Kalau ingin melihat lumba-lumba, datang saja ke Triton Bay. Youll find out way more than what you expect!

        • Wobbegong / Hiu Karpet

        Jangan tanya bagaimana bisa aku melihat hiu ini secara langsung. Yang pasti makhluk ini sangat menakjubkan. Wobbey yang kulihat memiliki ukuran 1.5 – 2 meter dan berwarna cokelat totol-totol. Ada kumisnya di sekitar mulutnya dan itu mengingatkanku pada film Pirates of Carribean. Aku yakin selama kita masih bisa menemukan hiu apapun jenisnya, maka kualitas karang dan laut masih cukup terjaga. You have to see this fish like no matter what! Google aja "wobbegong shark" and you'll see.

        • Ular laut

        Beberapa kali kami melihat hewan ini. Dan selalu bikin panic ketika sedang berenang atau sekedar rebahan di laut. Hewan ini sangat sangat mematikan karena bisanya. Pernah saat santai di pantai suatu sore di bulan Juni (cuaca buruk pada pertengahan tahun), aku melihat ular ini terseret ombak. Spontan aku berusaha menangkapnya tapi tidak jadi saat melihat ekornya yang pipih. Ya, kita bisa membedakan ular darat dan ular laut dari bentuk ekornya. Ular laut memiliki ekor pipih seperti digeprek dan terlihat licin. Namun, yang perlu diingat adalah kita harus memperlakukan semua jenis ular sebagai berbisa, agar terus berhati-hati / waspada.


        Itu saja? Jelas tidak! Banyak sekali jenis hewan laut menakjubkan seperti marble ray yang seperti piringan hitam raksasa yang berjalan di bawah air di laguna Triton Bay, jenis-jenis ikan karang mulai bumphead parrotfish, Napoleon, lionfish yang mengingatkanku dengan defile parade fashion, moray eel (sumpah, kirain itu apa karena tubuhnyabesar dan panjang), lobster, pygmy whale yang ada sentuhan warna merah mudanya (masih diperdebatkan), dan masih banyak lagi. The island is an everlasting paradise, has way more things than expected to see and I hope it will always be.



        source of picture:
        https://en.wikipedia.org/wiki/Wobbegong
        Share:

        Hewan Khas Papua Di Kaimana

        kasuari, papua, kaimana
        Side by side dengan kasuari muda

        Selama di Kaimana, Papua Barat, banyak hal-hal baru yang aku temui. Mulai dari makanan, adat sampai dengan hewan-hewan yang selama ini hanya dilihat di TV atau buku. Di sini akan sedikit membahas hewan khas Papua yang pertama kali kulihat langsung selama di Kaimana, Papua Barat.

        Kuskus

        Hewan marsupial (berkantung)  ini adalah salah satu hewan yang paling sulit dilihat (selain Cenderawasih) selama di Papua Barat. Hewan ini nocturnal, akan muncul pada sore sampai malam hari. Aku akhirnya bisa melihat kuskus secara langsung setelah satu tahun setengah di Kaimana. Hewan ini hidup di atas pohon dan dengan santai berpindah dari dahan atau ranting satu ke yang lainnya. Ekor panjangnya berfungsi untuk mengikat dahan agar tidak jatuh. Ada beberapa jenis kuskus, tapi yang aku lihat berwarna cokelat ada corak cokelat gelap. Untuk mendapatkan foto makhluk imut ini juga tidak mudah karena harus mendapatkan angle yang bagus, dengan kamera dan lensa yang bagus. Of course tidak ada foto yang bagus apalagi kalau hanya kamera hape. Anyway, bahagia sekali rasanya ketika bisa melihatnya, karena selama ini hanya tahu di buku IPS atau Wikipedia.

        Kasuari

        Salah satu burung terbesar di dunia ini bisa ditemukan di Kaimana. Pertama kali lihat burung ini, aku heran "Ini burung apa kok kayak ayam tapi besar banget?". Aku sedikit was-was karena kakinya sangat besar, panjang dan kuat seperti kaki dinosaurus. Bisa dibayangkan kalau kaki itu nendang perut, hal buruk apa yang bisa terjadi. Oh iya, hewan ini gesit sekali ya kalau di alam liar, dan jangan macam-macam karena, ingat, kaki besar mereka kalau sampai "kick off" ke tubuh kita bisa-bisa berakhir dengan pengumuman di masjid.

        Aku berkesempatan melihat anak burung kasuari yang masih kecil (lebih besar dari ayam dewasa) dan kasuari remaja (setinggi orang dewasa). Untuk membedakan kasuari muda dan tua bisa dilihat dari bulunya. Kasuari muda berwarna kekuning-kuningan dengan garis-garis cokelat cerah, sedangkan kasuari tua berwarna gelap. Makanan kasuari adalah biji-bijian, meskipun, entahlah saat aku kasih roti mereka mau-mau saja. Oh, ya, hewan ini dilindungi ya, tapi I really have no idea dengan kasuari yang berkeliaran di kampung-kampung.

        Kakatua Raja

        Burung ini biasa dikenal dengan Palm Cockatoo atau Kakatua Raja. Ini adalah jenis kakatua yang jarang ditemui di alam liar. Seluruh bulu mereka berwarna hitam dengan wajah mereka yang berwarna merah muda. Aku secara tidak sengaja melihat burung ini bertengger di pohon besar saat sedang tiduran di area house reef. Selama di Kaimana aku emang sudah terbiasa dengan suara berisik kakatua putih yang cukup banyak, namun kakatua hitam jelas hal yang menarik.

        Hornbill

        Burung berparuh (sangat) besar ini selalu menghiasi hari-hariku selama di Papua. Orang lokal menyebutnya dengan “taun-taun”. Disebut taun-taun karena di paruhnya ada tanda yang menandakan umur. Semakin banyak tandanya maka semakin tua umur burung tersebut. Burung ini hidup di pohon-pohon besar dan tinggi, dengan membuat lubang di batang pohon. Yang menjadi ciri khas dari burung ini adalah saat mereka terbang maka terdengar suara “woop woop” dari kepakan sayapnya. Apalagi ketika mereka terbang berkelompok. Keren sekali!

        Kumang / Kelomang

        Mungkin ini tidak khas Papua karena bisa ditemui di tempat lain. Tidak tahu mana yang lebih tepat menyebut hewan ini. Ada yang bilang kelomang, umang-umang, kumang tapi yang pasti bahasa Inggrisnya adalah hermit crab.  Aku beberapa  kali menemukan kumang dengan ukuran besar. Karena badannya yang sangat besar maka cangkangnya pun juga besar dan pastinya berat. I have no idea bagaimana hewan itu bisa mendapatkan cangkang yang bisa memuat tubuhnya. Hewan ini lumayan lamban, jadi bisa dengan mudah ditangkap. Hati-hati dengan capitnya ya!

        Masih banyak lagi sebenarnya hewan darat yang aku lihat selama di Papua barat, seperti biawak, humming bird, berbagai jenis ular, rusa, dan lainnya. Namun satu yang belum terwujud dan aku terus berdoa semoga nanti bisa melihatnya, yakni: Bird of paradise atau Cenderawasih. Burung endemic Papua ini memang sangat sulit karena berada di daerah pegunungan atau di ketinggian dan masuk ke hutan, meskipun beberapa juga bisa ditemukan di daerah bukit di pinggir laut degan catatan tidak ada aktivitas manusia. Bisa dibayangkan betapa sulitnya, bukan? Ada tempat untuk  melakukan observasi atau birds watching yakni Desa Lobo, namun belum ada info yang jelas dan lengkap tentang kapan dan bagaimana kegiatan itu dilakukan. Semoga saja bisa melihat burung indah itu suatu saat nanti. It’s gonna be one of the greatest &%$#!

        Anyway, hewan endemik apa yang pernah kalian jumpai?

        Share:

        Pilkada Dan Politik Uang Di Masyarakat

        Desember ini sebagian wilayah di Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum kepala daerah serentak, lebih tepatnya pada 9 Desember 2020. Total 270 daerah mencakup sembilan provinsi, 37 kota dan 224 kabupaten. Di sini tidak akan membahas tentang urgensi pilkada di tengah pandemic Covid-18, atau bagaimana mekanisme pelaksanaan dan dampak dari agenda besar tahun 2020 ini terhadap penyebaran coronavirus. Karena memang pilkada ini telah diputuskan untuk tetap dilaksanakan dan pastinya penyelenggara sudah mempunyai kapasitas dan fasilitas untuk menjalankannya sesuai dengan prosedur baru yang telah disesuaikan di masa pandemic ini.

        Di sini hanya akan melihat kembali tentang hal yang selama ini terjadi menjelang pilkada dan mungkin satu atau dua orang di masyarakat menyadari adanya hal itu, yakni politik uang. Beberapa mungkin masih belum tahu tentang politik uang, meskipun sebagian lainnya justru menganggap lumrah. Politik uang adalah bentuk pemberian uang / barang / janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Umumnya sebelum pemilu dilakukan, banyak yang kebagian amplop atau sembako di masyarakat untuk menarik simpati agar mereka memberikan suara ke kandidat tertentu. 

        Selama ini tetap berlangsung, tidak akan ada asas-asas pemilu yang diterapkan sepenuhnya dalam setiap pilkada. Asas merupakan dasar / fondasi dari pemilu itu sendiri. Asas pemilu dikenal dengan istilah Luber Jurdil: Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil. 

        Ketika pemilu harus bebas, para pemilih akan memberikan suaranya secara bebas berdasarkan pilihan / keputusan mereka sendiri. Terserah mereka mau memilih siapa atau tidak memilih siapa-siapa, karena keputusan berasal dari pertimbangan-pertimbangan dan hati nurani pemilih, tanpa dipengaruhi oleh intimidasi atau intervensi dari luar / pihak lain. Namun, beberapa ditemukan kasus bahwa keputusan masyarakat dalam pemilu sedikit banyak dipengaruhi oleh apa yang mereka dapatkan sebelum pelaksanaan. Kemungkinan besar mereka akan memilih kandidat yang dianggap membantu mereka (secara nyata), seperti pemberian uang atau sembako. Dan dari sana akan timbul persepsi bahwa kandidat tertentu lebih layak dipilih hanya karena beberapa lembar rupiah. Dan ketika ada yang mempertanyakan tentang pemilu yang tidak bebas, akan ada pertanyaan lainnya yakni apakah masyarakat merasa dengan adanya “bantuan” tersebut kebebasan mereka terganggu?

        Dengan adanya politik uang, tidak ada lagi kebebasan dalam menentukan pilihan. Memang memilih tidak semata-mata berdasarkan visi misi atau kesamaan prinsip, tapi kalau uang dan barang menjadi pertimbangan, itu akan outshine dari hal-hal principle yang sebenarnya lebih penting dan berdampak panjang. Tidak perlu visi misi dan program bagus, karena selama punya banyak uang maka suara bisa diraih.

        Politik uang menodai asas jujur dalam pemilu, like it or not. Namun, apakah masyarakat akan mau bersikap jujur dengan menolak politik uang? Selama mereka masih mengiyakan, dan merasa tidak ada masalah dengan kebebasan dalam memilih, praktik ini akan terus ada. Dan agenda akbar lima tahunan yang mengundang banyak candidacy, melahirkan banyak visi misi yang sangat bagus terdengar (entah itu hanya gimmick atau memang serius), akan tetap terbalut dengan rupiah demi singgasana selama lima tahun nanti. Masyarakat terwakili, masyarakat terakomodasi? Itu urusan nanti. 

        Jadi, apakah ada yang menerima uang?




        Share:

        Cerita Dari Triton Bay


        Sebagian besar pasti masih belum tahu tentang Teluk Triton (Triton Bay). Sama, aku juga begitu. Jangankan Triton Bay, Kaimana saja aku baru tahu setelah confirmed aku berangkat. Dan betapa terkejutnya aku ketika harus naik pesawat 4 kali. This country is huge, man.

        Triton Bay adalah sebuah teluk yang terletak di tenggara Kaimana, berada di “leher burung” pulau Papua. Ini bagian dari wilayah konservasi di Kaimana, dan pastinya kaya akan sumberdaya laut. Di kawasan ini kita bisa menjumpai paus Bryde (hampir) sepanjang tahun, melakukan kegiatan menyelam, melihat lumba-lumba dan hewan besar lainnya. 

        triton bay, kaimana, papua barat
        Triton Bay / Teluk Triton, Kaimana, Papua Barat

        Waktu paling tepat untuk berkunjung adalah akhir tahun sampai bulan Mei. Di periode ini cuaca bagus, matahari cerah dan ombak relative tenang. Kita bisa mencapai kawasan ini dengan boat dalam waktu kurang lebih 90 menit dari Kaimana. Dalam perjalanan kita bisa mampir untuk berenang dengan hiupaus, dan mengunjungi Pulau Namatota dalam perjalanan pulang. Tujuan di teluk ini adalah area Ermun.

        Ermun adalah area laguna berada. Tempat ini memiliki pantai pasir putih dengan ombak yang lebih tenang karena berada jauh di dalam teluk terhalang pulau-pulau kecil. Tempat ini juga menjadi titik awal pendakian ke puncak Tangga Seribu. Ya, mereka menyebutnya Tangga Seribu karena ada ratusan anak tangga untuk naik ke atas. Ada sekitar 780 anak tangga (my friend counted it). Aku ke sana sebelum tangga itu dibuat, jadi lebih alami dan menantang. Namun, kawasan ini jauh dari pemukiman jadi tetap saja cukup liar. 

        Sepanjang perjalanan ke atas, kita bisa melihat beberapa pohon pala yang dipenuhi buah. Setelah itu, ada sungai mengalir dan hutan lebat. Karena dulu belum ada tangga, jadi kami menerobos semak-semak dan tumbuhan menjalar di beberapa tempat. Sampai tanpa disadari aku menabrak ranting pohon yang dipenuhi semut hitam. Bisa dibayangkan apa yang terjadi selanjutnya. Ya. Semut-semut itu mendarat di kepalaku. Beberapa menggigit kulit kepala dan rasanya seperti ditusuk banyak jarum suntik. Sesaat aku seperti pusing, tapi untunglah teman-teman membantuku. 

        Di hutan ini banyak pohon kayu besi yang memiliki ukuran tidak masuk akal. Besar sekali. Selain itu beberapa jenis kupu-kupu dan burung juga bisa ditemui di sini seperti hornbill pastinya. Setelah sekitar satu jam perjalanan, kami sampai di puncak. 

        Et voila!

        Pemandangan teluk dan laguna dengan pulau-pulau kecil tampak di bawah sana. Gradasi laut pun tampak menonjol. Di sebelah kanan tampak selat Iris yang berakhir di Laut Arafura. Kanopi hijau menutupi pulau-pulau yang berlatar birunya air laut. Sesaat, lupakan segala kecemasan yang ada. 

        Itu saja?

        Kita bisa mengelilingi laguna dengan boat. Sepanjang tour singkat, kita bisa melihat marble ray (sejenis ikan pari berbentuk seperti piringan hitam raksasa) berenang di perairan dangkal, burung-burung, dan beberapa bukit batu yang mencengangkan. Sebenarnya di sini juga bisa dilakukan pengamatan burung Cenderawasih. Namun, masih kurangnya informasi tentang bagiamana dan kapan pengamatan bisa dilakukan serta guide dan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Anyway, Triton Bay adalah salah satu landscape signature yang dimiliki pulau ini selain Raja Ampat. Terlebih lagi, ini adalah wilayah konservasi. 


         


        Share:

        Breathtaking Triton Bay

         

        Triton bay, kaimana, west papua
        Triton Bay, Kaimana, West Papua

        I can never believe while I’m writing this, just to share with you what I had experienced and seen. It was so beautiful that I really wanted to stay there as long as I could and it would’ve been very long. 


        Well, go to the points.


        Where is Triton Bay and How to Get There?

        Triton Bay is in Kaimana, West Papua. It’s in the “neck of the bird” of the New Guinea Island, popularly called the island of Papua. Triton Bay is facing the Arafura Sea and Iris Strait, and it’s a part of conservation area in Kaimana. This area is abundant of sea lives from tiny creatures to gigantic mammals such as whales, dolphins and a little bit far from it, the whalesharks. It’s reachable by boats, 90 minutes away from Kaimana. The best time to visit is by avoiding June-August as the weather gets shtty during those three months.

        There lies some villages like Lobo and Kamaka. But we’ll skip the villages as we’re going to lagoon area called Ermun.

        So let’s go!

        Ermun is in the inner part of the bay. It’s a lagoon area with islets and rocks standing. It’s also the starting point if we want to hike to see the view from the peak. It has white sand beach with calm waves for us to laze around and forget about all the bills and mortgage for a moment. 

        There are hundreds of steps to go up through before reaching the peak. There are estimated around 780 steps up (my friend counted it that made me like "really?"). I went there before they made the steps so ya, it’s more adventurous and wild. But anyway, it’s in the island where less human can be found so still, it’s wild. 

        On the way there we can see many things, from plants like nutmeg trees to animals (big ants, butterflies and birds). Once you get up there, you’ll see the panoramic view down there, the lagoon with rock and islets stuck, the gradation of the sea water. Breathtaking. We can later on have like a short tour around the lagoon. Marble rays swimming in shallow water, and birds flying above are what we see. It's just peaceful.


        Is that all?

        Actually, this place is also good to see the birds of paradise. But there is no comprehensive information about how and when to do it, and the guides to hire and how much it costs. Too bad. Anyway, Triton Bay is another signature landscape with richness in sea lives and pretty much pristine environment. If you’re tired with Raja Ampat (which is very hard to be so), you can drop by here and escape the bustle.  

        Share:

        "Free Woman": Lagu self-empowerment dari album Lady Gaga "Chromatica"

        Banyak hal mengejutkan di album Chromatica yang dirilis pertengahan tahun 2020. Lady Gaga menyuguhkan beat yang mengingatkan dengan nuansa disko tahun 80-90an. Dengan sentuhan Eurodance di track-nya, Chromatica menjadi satu paket penyemangat di tengah pandemi Covid-19. Namun, yang juga menarik perhatian adalah lirik lagu-lagu di album Chromatica yang penuh dengan pesan penyemangat, kesetaraan gender dan pastinya selebrasi. Salah satunya adalah lagu yang berjudul Free Woman.

        Track kelima dari Chromatica ini memiliki lirik yang menekankan kebebasan akan beban berat dan rasa percaya diri. Menurut Lady Gaga lagu ini berkisah tentang perjalanannya melewati masa sulit ketika mengalami pelecehan seksual. Ia menyatakan

        "Saya mengalami pelecehan seksual oleh seorang produser musik. (Kejadian) itu memperburuk pendapat saya tentang kehidupan, pendapat tentang dunia, pendapat tentang industri (musik), apa yang saya miliki untuk berdamai dan melewati ini semua sampai pada titik saya berada sekarang. Saya harus menerimanya. Dan ketika saya akhirnya bisa merayakannya, saya berkata, "Tahu nggak sih? Saya tidak akan bilang kalau saya itu penyintas atau seorang korban kekerasan seksual. Saya hanya seorang yang bebas yang telah melewati kejadian-kejadian yang sangat buruk."

        Baris pertama

        "I walk the downtown, hear my sound"

        Memiliki arti saat dia melewati masa-masa tidak mudah. Dan hanya dia yang tahu. Dia mencoba memahami dirinya. 


        Bagian yang paling saya suka adalah di chorus:

        "I'm not nothing without a steady hand
        I'm not nothing unless I know I care
        I'm still something if I don't got a man
        I'm a free woman"

        Apapun yang terjadi (dengan diri), rasa yakin dan self-esteem lah yang akan menguatkan diri kita sendiri. Apalagi pada bagian "If I don't get a man" yang menyiratkan untuk tidak bergantung pada bersama dengan seseorang, bahwa hubungan itu tidak semata-mata sebagai kekasih yang bisa membuat kita hampa tanpanya. 

        Yang saya suka selanjutnya adalah saat ia menyanyikan bagian

        "This is the dancefloor I fought for
        Ain't hard, that's what I'm living for"

        Yang menurut saya bukti integritas Lady Gaga dan dedikasinya kepada musik dan cita-cita (hal-hal besar) yang ingin ia wujudkan melalui musik. Apapun yang telah terjadi yang menimpanya selama berkarir. Ini berlanjut pada bagian

        "We own the downtown, hear our sound"

        Dukungan dan solidaritas yang akhirnya bisa saling menguatkan. Lagu ini meskipun berjudul Free Woman tapi maksud lagu ini universal dan pastinya lintas gender. Dengan beat club era 90an, pesan positif lagu ini dapat tersampaikan dengan nuansa selebrasi. Penekanan I'm a free woman dan repetitif di bagian akhir lagu seakan berkata "bangga telah dapat melewatinya."






        Referensi:
        "The Powerful Reason Why Lady Gaga Won't Call Herself A "Survivor Of Sexual Assault""
        https://www.vogue.co.uk/news/article/lady-gaga-sexual-assault
        Share:

        One Day Trip Berastagi, Sumatra Utara


        pasar, makan buah, berastagi, Sumatra utara
        Makan buah di pasar buah Berastagi, Sumatra Utara 


        Kalau berbicara tentang Sumatra Utara pasti yang terlintas adalah: Medan dan Danau Toba. Belum ke Sumatra Utara kalau belum ke Medan atau Danau Toba. Namun, cerita di sini bukan tentang Medan atau Danau Toba, melainkan sebuah kota kecil dan sejuk bernama Berastagi. 

        Kami berempat, aku, Sari, Indra dan Reza melakukan one day trip Berastagi dari Medan. Kegilaan sempat terjadi malam sebelum kami berangkat. Mulai kami kehilangan jejak satu sama lain ketika berada di Lapangan Merdeka Medan sampai akhirnya ada kabar bahwa Sari ngompol. Iya, Sari ngompol dan kami semua tidak tahu bagaimana bisa. 

        Berastagi ada di mana?

        Berastagi adalah sebuah kota kecil yang berada kabupaten Karo, Sumatra Utara. Jaraknya ±60 kilometer dari Medan. Karena berada di ketinggian, kota ini memiliki hawa sejuk, seperti Kota Batu di Jawa Timur. Ini adalah kampung halamannya Judika, penyanyi terkenal jebolan Indonesian Idol. Sepanjang perjalanan, aku dan Sari penasaran di mana rumah Judika, mungkin bisa mampir silaturahmi. 

        Transportasi ke Berastagi

        Ada beberapa pilihan yang bisa diambil untuk menuju Brastagi dalam one day trip kami, yakni:

        • Naik angkutan umum: banyak tersedia angkutan umum dari dan ke Berastagi. Kami naik bus. Kami naik dari Simpang Pos Medan, dan perjalanan ditempuh dalam waktu ±2 jam. Enaknya naik angkutan umum adalah lebih murah, cuma Rp10,000 saja untuk tiket busnya. Note: selalu tanya terlebih dahulu ya jurusan busnya, sebelum naik. Bagi yang mabuk darat harus siap-siap mental dan kantong muntahan karena jalanan berliku naik turun dan semua orang sudah mengenal sopir Medan seperti apa menghadapi jalanan. 
        • Naik mobil bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih sama. Ingat ya jalanan berliku naik turun jadi harus tetap waspada.
        • Naik motor. I don't really recommend this but selalu hati-hati ya!

        tugu perjuangan, berastagi, tanah karo
        Tugu Perjuangan Berastagi


        Apa saja yang ada di Berastagi?

        Sepanjang perjalanan kami melihat rumah yang di halaman depan atau di samping rumah terdapat kuburan. Kami bertanya-tanya kenapa tidak di pemakaman umum seperti biasanya? Mungkin ada yang bisa menjelaskan?

        Kami sampai Berastagi pukul 11 pagi. Kami menyusuri jalanan melewati Tugu Perjuangan Berastagi yang terletak di bundaran di tengah kota. Hal yang kami lakukan setelah kami sampai adalah mencari tempat makan. Kami lapar sekali. Oh iya di sini kalau mau cari makanan halal tinggal ke warung yang ada tulisan halal atau muslim. Berikut beberapa tempat yang kami kunjungi selama one day tour di Berastagi.

        Pasar Buah Berastagi

        Ini adalah tempat yang paling aku sukai di sini. Di pasar ini terdapat berbagai macam buah dan sayur hasil petani lokal. Mulai apel, jeruk, tomat sampai beberapa yang bahkan kami tidak tahu itu apa. Buahnya berwarna-warni dan terlihat segar. Aku tergoda dengan tomat besar di salah satu stand. Aku membeli 4 buah, dibagikan ke teman-teman dan langsung di makan di tempat. Enak banget!!!

        pasar buah berastagi, tanah karo, sumatra utara
        Pasar Buah Berastagi, Sumatra Utara

        Selain buah, di sini juga menjual aneka makanan dan souvernir. Kami sibuk memilih souvenir untuk dibeli. Ada kerajinan kayu yang berbentuk rumah adat Karo, gantungan kunci, baju dan kain-kain tradisional. Aku membeli beberapa souvenir dan di salah satu stan ternyata ada yang menjual uang keluaran lama. Ada yang dari tahun 1950an, ada juga dari tahun 1980-1990an. Aku membeli uang kertas pecahan Rp500 yang gambar orangutan itu dengan harga Rp20.000 rupiah.

        Itu aja? Ternyata tidak. Kami bertiga coba naik kuda yang disewa. Kudanya tidak besar, seperti kuda anakan. Kami berkeliling, melewati museum dan kembali lagi ke titik awal. Lumayan menantang karena tidak seperti di Bromo dengan area luas untuk menunggang kuda, di sini kami lewat pinggir jalan raya yang naik turun. Jadi takut jatuh dan ditabrak atau nabrak kendaraan yang lewat. But we had fun!

        Museum Pusaka Karo

        Di museum ini terdapat beberapa benda peninggalan yang menjadi bentuk budaya masyarakat adat Tanah Karo seperti baju, topeng, ilustrasi kehidupan masa lalu, senjata, miniatur rumah adat Karo dan beberapa koleksi koin. Kami menyumbangkan mata uang asing yang kami miliki seperti Ringgit Malaysia, Peso Filipina, Dollar Singapura dan Bath Thailand untuk menambah koleksi museum. Sama seperti museum-museum pada umumnya, tempat ini juga sepi pengunjung. Untuk tiket masuknya adalah Rp0.00 alias gratis.


        koleksi, museum, tanah karo, artefak,
        Salah satu koleksi Museum Pusaka Karo, Berastagi, Sumatra Utara


        Gereja Katolik Inkulturatif Karo St. Fransiskus Asisi

        Gereja ini adalah perpaduan budaya Kato dengan Kristen. Seriously gerejanya bagus dan unik sekali. Bangunannya berbentuk rumah adat Karo dan jujur tidak terlihat seperti gereja pada umumnya. Warna bangunan didominasi hitam, putih dan merah. Gereja ini diinagurasikan oleh archbishop Medan, kita bisa melihat dari foto-foto yang terpajang di gereja. Entah berapa ratus kali Sari memencet tombol kamera dan mengarahkannya ke dirinya sendiri. Menurutku ini bangunan paling kece di Berastagi. Gereja ini berada di pinggir jalan besar jadi tidak akan sulit menemukannya. 

        Pemandian air panas gunung Sibayak. 

        Brastagi berada di bawah gunung berapi aktif dan banyak sekali sumber air panas di sini. Banyak yang akhirnya dijadikan pemandian. Kami menghabiskan waktu sore itu dengan berendam di air panas dan itu nyaman sekali di tengah dinginnya cuaca Brastagi. Bayangkan saja jam setengah dua siang cuaca sudah berkabut. Berastagi adalah salah satu kota terdingin di Indonesia yang pernah ku kunjungi.

        Berendam di pemandian air panas adalah kegiatan terakhir di one day trip di Brastagi, Sumatra Utara. Kami menunggu lumayan lama sebelum akhirnya bus tujuan Medan tiba. FYI ya untuk bus jurusan Medan tidak 24 jam ya jadi jangan sampai kemalaman. Otherwise, you have to stay overnight

        Karena kami penumpang terakhir yang masuk jadi hanya kebagian sisa kursi dan berpencar. Sari dan Indra duduk di tengah berpencar, sedangkan aku dan Reza kebagian kursi jackpot di bagian paling belakang. Bisa dibayangkan sepanjang perjalanan seperti naik rollercoaster. Segera setelah turun dari bus, Reza memuntahkan isi perutnya. Mungkin karena sejak di dalam bus ia berusaha menahan sensasi warr werrr yang bikin pusing, jadi setelah sampai inilah saat pelampiasan.

        "Gak papa lo?" Tanya Indra.

        "Jeroan masih nempel di perut. Nggak papa." Jawab Reza di sela-sela muntahnya. 

        Nggak perlu alkohol untuk mabuk di sini. Cukup naik bus Medan-Berastagi. 

        Anyway, ada yang bisa menambahkan tempat mana saja untuk dikunjungi selama di Berastagi? 








        Share: