Cara Mudah Beli Sabun Dove Batangan Secara Online

Dove, sabun batangan, online
Dove Beauty Bar (batangan)


Belakangan ini cari sabun Dove Beauty Bar atau biasanya orang bilang Dove batangan, tapi susah sekali didapat. Pernah cek di banyak minimarket di Banjarbaru dan Martapura tapi nyatanya tidak ada jual (setidaknya tidak ada di rak tokonya). 

Loh, emang kenapa kok sampe nyari sabun Dove batangan segitunya? Karena ini sabun cocok untuk kulit sensitif dan alergi. Setidaknya di ibuku cocok (karena ada alergi jadi kulit sering kering dan kadang bercak merah). Itu juga atas rekomendasi dokter kulit untuk pake sabun yg lembut (he mentioned the name actually). Selain itu, harga juga cukup terjangkau dibanding sabun cair dengan merk yang sama.


Okay, back to the point. Karena gak ada pas saya cari, jadilah beli secara online. Dan langsung saja, di sini I would like to share pengalaman beli Dove Beauty Bar secara online melalui aplikasi Blibli. Sebelumnya, I need to make disclaimer ya ini bukan endorse or some sorts, it's just kongsi pengalaman saja and it's easy and worth to try. Apalagi karena stok Dove batangan ini memang bisa dibilang jarang sekali di pasaran.

Langkah pertama, buka aplikasi Blibli dan langsung aja cari di kolom search dan ketik "Dove Beauty Bar". Nanti akan keluar hasilnya. Klik tombol "Filter" dan scroll ke bawah, lihat "pengiriman" pilih "click & collect", klik "Apply / terapkan".

Dove, sabun batangan, online
Klik pilihan "Click & Collect" kemudian "Terapkan"


Nanti akan muncul hasilnya. Klik saja "lihat lebih detail", setelah itu akan muncul tampilan di bawah ini. Klik "Ambil di toko". 

Dove, sabun batangan, online
Klik "Ambil di toko"


Setelah itu akan keluar daftar Alfamart terdekat dari lokasi tempat tinggal. Di sana ada keterangan apakah stok masih tersedia atau sudah habis. Setelah dipilih, kita lakukan pembayaran. Saya pakai pembayaran menggunakan e-wallet karena lebih praktis. Setelah pembayaran selesai, akan ada notifikasi seperti di bawah, artinya barang sudah siap diambil di Alfamart yang kita pilih pada jam kerja. 

Dove, sabun batangan, online


Nanti tinggal ditunjukkan saja bukti pembayaran di hape kepada petugas Alfamart. And that's it. Mudah sekali kan?



Share:

Pengalaman Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua

Setelah tertunda sekitar empat bulan, finally I could get my second jab alias vaksin dosis kedua pada 18 November 2021. I'm just gonna share how come vaksin kedua bisa tertunda sangat lama, serta efek yang saya rasakan dari vaksin kedua ini.

Kenapa vaksin kedua bisa tertunda

1. Sakit

Vaksin pertama dilakukan tanggal 13 Juli 2021, dan jadwal vaksin kedua sebulan setelah itu. Namun tiga dua hari sebelum vaksin I fell sick, demam jadi otomatis tidak bisa.

2. Setelah sembuh dari sakit, I felt not really well. Mungkin masih dalam tahap penyembuhan. Kalau dipaksakan vaksin takutnya tubuh tidak bisa cope with it.

3. Vaksinasi belum se-reguler seperti sekarang, karena kendala stok vaksin. Jadi sering miss juga, di samping juga faktor kesibukan.

4. Jatuh dari motor dan tentu saja minum obat. Menyebalkan sekali.

Sampai akhirnya November ada info vaksin dosis kedua di RS Sjamsuddin Noor Banjarbaru. Tanpa pikir panjang, langsung saja saya ikut vaksin.


Hari H Vaksinasi

Vaksin yang saya dapat adalah Coronavac. Alur vaksinasi kedua ini sama dengan vaksinasi pertama. Hanya saja saya datang jauh lebih awal karena tidak ada jadwal pasti seperti saat vaksin pertama. It's more like first come first serve gitu. 

Menariknya, kalau vaksin pertama jab-nya di lengan kanan, vaksin kedua ini jab-nya di lengan kiri. Dan to be honest, it's pain in the ass alias sakit banget. 


Efek setelah vaksin

Hari H

Efek vaksin kedua ini cepat sekali. Setelah vaksin I felt like catching some headache dan mual serta demam. Dan itu berlanjut sampe sore hari. Pusingnya itu loh.


H+1

Keesokan harinya pusing masih berlanjut, tapi siang hari demam sudah reda, dan masih ada mual. Kayak dibawa tidur pusing, gak tidur juga pusing. Damnit.


H+2

Semua gejala sudah gak ada. Cuma masih lemes buat jalan. Telapak kaki terasa aneh pas nyentuh lantai. I was like "should I fly instead?" "Am I gonna die or something?" Well, seemed everything went back to normal though. 


Yang harus dipersiapkan sebelum vaksin adalah vitamin supplement dan obat basic seperti paracetamol in case ada demam. Minum air putih yang banyak juga sih to stay hydrated.

Well, semoga dengan vaksin yang massive ini bisa at least keeping the spread lower and lower and lessen the chance for severe symptoms. Apalagi sekarang ada variant Omicron. Meskipun beberapa sources menyatakan ini di bawah delta variant, but still, prevention is a must. So, ya, stay safe, put your mask on and get vaxxed!








Share:

Wake Me Up When My Life Ends

 As you'd killed me with love you'd given to me. I didn't even know what's so bad with you.


As the path you'd taken to find me. I couldn't even understand that this' so much true.


You gave me strength whenever I got weak

gave damn that tastes so sweet

What should I do if there ain't , nobody like you?


Surely I can hardly catch my breath

like I did when I firstly saw you

I take death, not after you

I want my life 

to end

sooner than yours


to ease the pain I should've eased off

just wake me up

when my life ends

As I'm addicted to the stuff

I only understand

of you

I do





Share:

Pengalaman Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama


Vaksin, Sinovac, Covid-19, sertifikat
Sertifikat vaksin dosis pertama


Setelah lebih dari satu tahun pandemi, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga: vaksin Covid-19. Di sini akan membahas tentang mekanisme mendapatkan vaksin mulai dari registrasi hingga notifikasi jadwal vaksinasi, dan efek yang dirasakan dari vaksin.

Alur registrasi vaksin

In my case, registrasi dilakukan secara online, tinggal follow salah satu akun puskesmas yang ada di sini dan klik link yang ada di bio. Link itu terhubung ke Google Form untuk diisi. Data yang harus dilengkapi adalah:


Nama:
Tanggal lahir:
NIK:
Alamat:
Nomor telpon:
Penyakit penyerta: (bila ada, ditulis selengkap-lengkapnya).

Setelah lengkap dan terkirim, dalam tempo 3-5 hari akan ada notifikasi melalui WhatsApp / SMS tentang jadwal vaksinasi. Di sini, tidak ada keharusan alamat KTP sama dengan domisili. Yang penting ada KTP asli, that's all. 


Dalam notifikasi tersebut terdapat nama, nomor urut, lokasi vaksinasi dan kisaran waktu yang telah ditentukan. 

Vaksinasi, Covid-19, Sinovac
Notifikasi jadwal vaksinasi dosis pertama



Hari H Vaksinasi

Saya datang ke puskesmas terdekat, dengan membawa KTP asli. Setelah itu, undangan yang dikirim melalui text message ditunjukkan ke bagian registrasi. Setelah itu adalah proses skrining. Petugas kesehatan cek tekanan darah, suhu tubuh dan menanyakan kondisi kita secara general (sehat hari ini? Ada sakit dalam beberapa hari terakhir? Apakah punya darah tinggi? Penyakit lainnya?) and all you had to do was to give the real answers, jadi mereka bisa determine apakah bisa lanjut vaksin atau tidak. Intinya harus jujur kalau pernah sakit jawab pernah, kalau ada penyakit lain sebut saja semuanya, kalau sedang medication jawab aja iya dan sebutkan obatnya apa saja. Setelah selesai dan fit, mereka memberikan lembar persetujuan dan saya masuk ke ruangan vaksin. 

Petugas hanya meminta membuka lengan baju bagian kiri, meminta untuk tenang and you got the jab! It was so quick! Setelah itu saya menyerahkan lembar persetujuan tadi beserta KTP asli untuk proses surat keterangan vaksin dosis 1. They call it certificate, I dunno why. Whatever. Setidaknya mereka tidak meminta fotokopi E-KTP. Oh anyway, jenis vaksinnya adalah Coronavac by Sinovac.

Setelah vaksin, akan diminta untuk tetap di lokasi setidaknya 15 menit, in case ada reaksi dari tubuh seperti pusing, mual dan reaksi tidak mengenakkan lainnya yang sekiranya butuh perawatan dan tentunya merepotkan beberapa orang. 

Tapi sepertinya saya harus di sana lebih dari 15 menit karena menunggu antrian surat itu. Selama masa tunggu itu petugas menanyakan apakah ada keluhan pusing atau yang lain kepada para peserta vaksin, which is good. Di surat itu tertera keterangan sudah vaksin, jadwal vaksin dosis kedua dan contact person yang bisa dihubungi kalau-kalau ada efek vaksin yang dirasakan cukup berat. Setelah dapat surat itu, you can continue your schedule and do your shxts. 

Efek setelah vaksin

Hari H: tidak ada yang signifikan selain rasa lapar dan lemas. Jadi bawaannya makan terus dan badan terasa lemas. Tidur bisa sangat nyenyak.

H+1 vaksinasi: lengan kiri bekas suntikan terasa ngilu sekali, pagi hari sedikit pusing dan demam, menjelang siang sekitar pukul 10:00 nafas sedikit berat. Saya bawa istirahat dan tengkurap, miring, while listening to some music. Siang hari everything went back to normal, kecuali rasa lemas dan ngilu di lengan like damnit! I asked my friend yang sudah vaksin, dan ternyata memang itu beberapa efek samping vaksin. Kebetulan dia dapat AstraZeneca dan setelah ia jelasin efek samping yang dia rasakan, I feel not really bad. At least gak mual atau muntah. It's very technical to talk about each kind of vaccines actually, all I want to say is: vaksin aja dulu apapun merk vaksinnya.

H+2 vaksinasi: Masih lemas tapi tidak selemas sebelumnya. Tapi keesokan harinya sudah tidak terasa apa-apa lagi, kecuali lengan kiri yang kadang masih ngilu. Did they jab it through my bone or what?  

Yang harus disiapkan setelah vaksin adalah paracetamol in case nanti demam, dan vitamin agar tubuh tetap fit. Tapi bahkan in my case I didn't take any of them, instead I had a very large portion of meal alias jadi lapar banget, makan buah banyak dan minum banyak tentunya. But it depends seberapa kuat efek yang dirasakan then you think you need to take the pills.

Oh iya, you'll get notified tentang sertifikat vaksin pertama and it'll be sent through SMS with a link in it. Just click the link and you'll spend sometime wondering alias lemot banget LMAO. Or you can download aplikasi PeduliLindungi, it's less complicated.

It's supposed to be in the second week of August I'll be having my second dose of vaccine but, turns out ada pengumuman kalau vaksinasi dosis kedua ditunda sampai waktu yang TIDAK ditentukan and I was like "What?!"

Anyway, get vaccinated, people! Mending divaksin daripada dipajang di cover surat Yasin. Ain't it? 

So, how's your vaccine experience?














Share:

Cara Membuat Selai Pala Dengan Mudah

pala, buah pala, selai pala, cara membuat selai pala
Buah pala bahan baku selai pala


Pala adalah salah satu jenis rempah-rempah yang sudah dikenal di Nusantara bahkan menjadi komoditas terpenting di awal penjajahan Belanda. 

Pala bisa dengan mudah ditemukan di Indonesia timur, mulai dari kepulauan Maluku seperti Banda Neira hingga Papua.

Di Kaimana sendiri ada sebagian masyarakatnya menanam pohon pala untuk dipanen dan diolah buahnya. Biasanya yang diprioritaskan adalah bagian biji dan "bunga", yakni selaput merah yang membungkus biji pala dan bunga itu adalah bagian paling mahal dari buah pala. Sedangkan daging buah diolah menjadi manisan pala dan selai pala. 

Selama tinggal di Kaimana, saya mendapatkan pengalaman menarik tentang mengolah daging buah pala menjadi selai. So, this is how it all was going.

1. Pertama kita petik dulu buah pala. Pilih yang sudah berwarna orange atau cokelat muda karena warna tersebut menandakan buah pala sudah cukup masak. Jangan memilih buah yang masih berwarna kuning karena akan terasa sangat asam. 

2. Setelah itu, kupas kulitnya, pisahkan biji dan bunganya dan iris dagingnya setebal 6 mm / setengah - satu sentimeter. 

3. Rendam dengan air garam selama kurang lebih semalaman untuk menghilangkan rasa asam dari dagingnya. Bisa juga menggunakan air laut. 

4. Setelah direndam, bilas kembali daging pala dengan air bersih, kemudian haluskan bisa menggunakan blender atau cobek seperti membuat sambal.

5. Setelah halus, masukkan pala halus ke dalam panci / wajan dan aduk dalam api sedang sampai mendidih dan mengental.

6. Terakhir adalah dengan menambahkan gula sesuai selera. Setelah mengental dan matang serta rasa pas, biarkan selai dingin. And the nutmeg jam is ready! :D

Share:

Day 7: Hari Tanpa Social Media

Day 7

28 April 2021

It's supposed to be the last day without social media, unless otherwise decided then it'll be extended for the other seven days ahead. 

What I'm getting from this experiment is that I'm glad I'm just fine without social media. No Instagram, no Facebook, no Twitter, no WhatsApp story, no YouTube, no e-commerce check, no news apps. No buzz no fuzz in my mind. There's less excuse for me to stay awake late l because I'm in the middle of following all the details about something. My brain is not fulled with all the shits that I'm not supposed to have. It's just way less crowded which is good. 

I unsubscribed total of 52 subscription (two more today), and my email is now let's say, clean enough. Maybe it doesn't seem important for now, but at least, I will not waste space for more redundancy.  

Maybe some of you is okay with social media, you spend relatively normal minutes checking your phone. But you should consider taking this kind of experiment so you'll see how cool you are without them. 

Or maybe for those having problems with mobile games or whatever you call it, you can try. Maybe you won't realize you open the apps but then you remember, then slowly you'll know when you open it. Meaning that it's not programmed in your mind. Give your brain some space for not giving a shit on those you actually can just skip. 

Maybe it's not social media or games, maybe it's just the devices so let's just change the smartphone with the more basic feature phone. But then, you'll find out sometimes you check the phone and play the basic games in the basic phone. I mean, it's not about device or apps in it, it's about the user who's using it. 

Am I really gonna log back into my account tomorrow?


Share:

Day 6: Hari Tanpa Social Media

Day 6

27 April 2021, 

I'm not sure if I'm going to log back into my accounts on 29 April. I pretty much enjoy my time without social media. Beneran. On practical level, should my friends or some people want to contact me, they can reach me through WhatsApp, text me or simply call me or send me some e-mail, that's all. 

Maybe I can watch TV sometimes or reading news , tune into radio, some really basic things that will not potentially overwhelm me with things that I actually do not need to know. 

So you're going conservative? No. Because my mind is not.

I can spend much time to read books without significant distractions, edit some photos, cook some shit that I like. I need not scroll up and down, slide and swipe and put my face against screen.

But, let's see what I'll decide tomorrow. 

Share:

Day 5: Hari Tanpa Social Media

Day 5

26 April 2021

It's Monday and nothing much happened today. Sepertinya aku sudah mulai terbiasa tanpa social media. Anyway tadi aku unsubscribe 2 lagi, so totalnya 50 subscription! Unbelievable like damnit!

What makes me wonder is siapa pemenang Oscar tahun ini. Haha. Aku gak tahu, or maybe I'll find out on 29 April when I'm back online, only if goes along the schedule. 

Tidak ada topik yang bisa dibagi saat ini. Mungkin besok. I'm just gonna enjoy my day. 

Share:

My Twitter Is No Filter

I'd like to share my opinion on how I use my Twitter. Okay, he we go.

My Twitter is no filter

I've been using Twitter for more than ten years and I use it pretty much for speak-up. I can be true on it, talk everything I want, express my views, my thoughts, my feeling. Just everything. Sometimes I even curse and swear in my tweet just like many, many users do. My Twitter is no filter. No filter is my Twitter. 

I comment on many issues. Social issues mostly, from daily shits, social unrest, to things related to religion and politics either in serious manner or simply (dark) jokes. 

Then I followed accounts that frequently make giveaways. Who doesn't want things free? So I followed them, some of them. Then I dunno, their followers followed me and so did I. I won giveaways like three or four times which is actually more than lucky. I'm happy for it, but then shits started screwing up.

The guard is up

I dunno but I found that some (if not many) of my mutual friends are directed to be very supportive on one particular side. Like, they blindly support one side no matter what, and bash on those not supporting the side they do. I can be wrong as I believe people have right to speak whatever they want. And I really respect on that principle.

But then, when I scroll down the timeline I found them tweeting and talking about personal issues and like acting as a blind defenders and it's not a healthy feed for me I think. Especially when we're talking about something "hard talk". 

It's not because that I have different opinions, but more like, you know, we argue and it's based on rationality with data and proves and shits whatever. It's gonna be a dynamic yet new knowledge for us as we discuss more deeply on some issues. I am expecting that. But what I often find is that it's full of mocking, shit talking like fxckery and they did it just for defense. So they basically are reluctant to open their mind to some facts and opinion or what? 

So I realized that I didn't need such thing so, ya, I started unfollowing those accounts. Even if they still have many many giveaways with more followers but ya, I don't think it works on me. So I unfollowed manyy of them. 

My Twitter account were suspended twice

It's true. First time I got suspended for I tweeted something about Stranger Things and it's weird how some users reported my tweet. I mean, I believe at least 12,000 accounts would have been though the same shit as I did. LOL. It's over two weeks until I got my Twitter back to normal. 

Since my account was blocked, so I made another account. It's like a backup account. I speak just like whatever it is. No issue I was up against. I use my two accounts, switch-switch. 

The second time my Twitter account was suspended because I tweeted about the new criminal code issues. It's widely protested and opposed by the people. And Twitter became like a warzone. My Twitter was suspended for more that three months. And I didn't get a clear explanation why it's suspended. I mean, it's opinion. The way of thinking and I didn't spread false facts or hoax. Should be no problems but anyway, it's settled. And since it's blocked, I used backup account.

Freedom of speech is confusing

At least for now, yes, it's confusing. And it's like a trap. We have to carefully arrange the wording when we're about to tweet about something that's unpopularity standout, or when we're about to criticize on something that's just needed to be evaluated or critized. As there's a law that, in practical level, allow those with powers to deploy their "things" to "look at" us on what we're saying. It's a bit ridiculous for me personally as the debate keeps going on there on whatever the issues. If we don't agree on something, and we're dealing with those who are at the opposite, then we just deal with them, giving some arguments with evidences, rationality, concepts, whatever it is. 

But nowadays, some people use the law to curb the tongues of those who disagree with them. Isn't it a misuse of ...you know what I mean? So ya, freedom of speech is confusing, if not slowly fading nowadays. 

Anyway, those are some points I'd like to share here. I do expect that we will still have our freedom to express our thoughts without fearing on something silly happen, just because we're being true and speaking facts. 

Share:

Day 4: Hari Tanpa Social Media

Nothing much happened today. No distractions and I can start taking conclusion that basically I'm fine without social media. But, still, who knows for tomorrow.

Oh, iya I unsubscribe 4 more shits today. The total will be 48 shits I unsubscribedm cool!

I'm actually going to share my opinion on how I use my Twitter. Okay, he we go. You know what, better I put it on the different posting. Haha.


Share:

Day 3: Hari Tanpa Social Media

I received less emails today. Yay!!!

I have something to share here. But, disclaimer first: it's not merely and mutually exclusive, because of not using social media, but you can have one less excuse anyway.

Jadi, aku bisa tidur jam sepuluh malam. It's like Moses split the red sea alias gak paham lagi dah. Dan ternyata salah satunya karena aku gak lagi cek-cek or scrolling timeline di Twitter or Instagram. Pas udah ngantuk, tidur aja. Letakin hape dan zzzzzz. 

Ah, tapi kalau emang dah ngantuk, ya ngantuk aja. Nggak perlu bawa-bawa socmed dan lainnya. Pasti ada yang bilang gitu. 

That's why aku kasih disclaimer di atas. Setidaknya, saat kita gak pakai social media, dan saat tubuh kita bilang "istirahat", kita istirahat aja. Karena, pernah nggak sih pas ngantuk, terus bela-belain melek dengan dalih "bentar lagi deh", "ntar ini dikit lagi", "nanggung lagi seru ni" dan sejenisnya dan akhirnya malah bablas sampai after midnight kita masih melek? Dan mungkin jadi overthinking dan bangun pagi harinya kepikiran hal-hal itu. 

Karena biasanya sebelum tidur aku masih asik ber-socmed, dengan absent-nya social media tersebut, I have less excuses to extend my "stay awake" for the sake of entahlah, yang pada akhirnya aku bisa istirahat aja. Tidur nyenyak. Mungkin ada yang mengalaminya juga, hal yang sama persis atau dengan variabel berbeda. I dunno. 

Emang nggak ada yang WhatsApp jam segitu? Ada, but it's groups. So I just left it that way. 

Oh, wait. Jadi aku ada delapan group WhatsApp yang aktif (maksudnya, chatting di sana. Bukan aku yang chat anyway. I'm stranger and I feel better and glad to act like or to be like one, setidaknya di beberapa group itu) and it's like non-stop. Like, really. Jesus. 

Jadi aku mute aja beberapa group itu. Kok nggak leave aja? Kan sama halnya kayak email subscription? 

Mmm...tidak sama actually. It's more like komunikasi 2 arah whatever. Group bisa bikin kita tetap dekat dengan kawan-kawan yang kita kenal in real life. But, anyway it's preference.

Oh iya, one last thing, tadi aku dengar katanya kapal selam sudah ditemukan(?). I mean, it didn't sound good. I have nothing to comment, just wish for the best. 







Share:

Day 2: Hari Tanpa Social Media

Day 2

23 April 2021

Aku tidak tahu apa-apa saja yang sedang trending di dunia maya. Siapa spill aib siapa, siapa yang blunder tentang apa, dan apapun lainnya yang biasanya langsung menyapa seperti influx. Aku tidak buka Twitter karena sudah uninstall kemarin, tapi tadi tanpa sengaja buka Instagram. Lagi-lagi, it's not signed in, luckily. Kenapa nggak dihapus saja? Tidak, karena nanti setelah ini berlalu aku juga akan buka Instagram lagi, entah dengan perspektif yang totally berbeda atau hanya sedikit bergeser. Jadi daripada install lagi, ribet. Lagian, I keep it there to test me. 

Ada email yang cukup penting, and I felt like kenapa ya emailnya seakan nyelip? Dan ternyata memang iya, karena banyak sekali email "subscription" yang masuk setiap hari. Dan email sebanyak itu ujung-ujungnya kena skip. 

Unsubscribe many things

Jadi aku mulai cek dan unsubscribe. Totalnya? 10? Bukan. 20? Bukan. 30? Bukan. 40? Yup. 44 subscription yang sudah aku unsubscribe. Mulai dari forum, media, promosi e-commerce apapun itu, dan masih banyak lagi.

Unsubscribe, berhenti berlangganan, subscribe
I unsubscribe many things


I hope dengan unsubscribe tadi email nantinya lebih clean dan tidak seperti tempat sampah yang dipentingkan. Really. Selain itu, dengan unsubscribe sadar atau tidak kita juga menyortir mana-mana saja yang memang kita butuh. Tidak hanya sekedar update. For the sake of "updates". I'm not gonna die for I stop subscribing those things. Dan email juga gak penuh. 

Oh, iya. Salah satu aku masukin e-commerce dalam daftar "tidak akan digunakan mulai 22-28 April 2021" adalah karena aku tinggal di luar pulau Jawa, tidak berada di sekitar kawasan hub yang dekat dengan kota besar di pulau Jawa. Jadi, ongkos kirim jelas berlaku. There is no such thing as "bebas ongkir". Dan aku juga hanya beli yang memang susah didapat di sini, seperti beberapa jenis produk perawatan tubuh. That's all. Jadi memang, tidak begitu urgent. Unless, nantinya aku mulai berbisnis di sana. Who knows.

So, better you check your email again dan sortir apa yang benar-benar perlu di-subscribe dan apa yang bisa dibuang. Bersih-bersih.


:D

Share:

Day 1: Hari Tanpa Social Media

Pernah kepikiran nggak sih untuk “puasa” atau tanpa social media? 

To be honest penasaran bagaimana, so I’m considering to stop using social media / information sources untuk satu atau dua minggu. Aku akan stop penggunaan social media yang selama ini aku gunakan, yakni:

  • Twitter
  • Instagram
  • Facebook (meskipun aku bahkan sudah nggak tahu lagi cara menggunakannya)
  • Google news
  • Muatan berita di televisi (meskipun terkadang ini tidak bisa dihindarkan. I mean, we’re watching TV sometimes dan running text berita dengan polosnya ada di baris bawah).
  • YouTube
  • Online shop / e-commerce
  • Tentunya, akun-akun alter juga termasuk

Ada juga pengecualian seperti:

  • Whatsapp, karena biarpun aku nggak akan update status dan cek story, I’ll be using this apps. Ini seperti versi advance dari fitur SMS. So ya, I’ll be using this apps.
  • Email. In case ada email penting tentang pekerjaan, misalnya. Meskipun bahkan akun email “penting” isinya sebagian besar adalah subscription dan bulk dan spam yang pastinya akan automatically skipped by my eyes.
  • Blog. I’ll be using my blog to update about what’s going on when I’m not using social media for a while.

Jadi aku tidak akan menggunakan aplikasi di atas mulai tanggal 22 April 2021 sampai dengan 28 April 2021. Kalaupun nanti aku di tanggal 28 April ingin melanjutkan lagi untuk seminggu ke depan, aku tinggal menjalankan apa yang sudah berjalan satu minggu sebelumnya, which is pretty much under control, I expect.

Ada yang harus aku “clear”-kan agar teman-teman (di dunia maya) tidak mengira aku hilang atau gimana. 

  • Malam sebelumnya aku mengumumkan melalui akun Instagram (story dan feed) dan Twitter bahwa dari 22-28 April 2021 I’ll be stopping using social media, dan ada kemungkinan untuk ditambah tujuh hari lagi.
  • Selanjutnya aku keluar dari akun-akun social media yang selama ini aku gunakan. I logged out of my Twitter and Instagram accounts. Untuk Twitter aku “force stop” aplikasi karena, entah kenapa, biasanya setelah log out selalu saja auto log-in dan notifikasi langsung membanjiri layar. Aku buang widget news karena it’s pretty much distracting.  So, everything is clear. Alles klaar. 

So let’s kick it off with…


DAY 1

22 April 2021


Biasanya saat baru bangun pasti sebagian besar orang akan merah ponselnya, cek jam berapa, notifikasi tentang apapun, hanya sekedar tahu atau memang ditunggu dan penting. Apapun itu. Sama, aku bangun pagi ini, tetap meraih ponselku dan cek pukul berapa. Namun, karena sudah bear in mind bahwa no social media, jadi aku tidak terlalu risau. 

Biasanya aku bangun pagi dan sudah dibanjiri dengan informasi dan pesan-pesan, balasan, tentang isu yang sedang hangat. Hari ini aku tidak tahu apa-apa saja yang sedang trending, siapa yang melakukan apa, siapa yang melecehkan siapa, pejabat mana yang korupsi apa, buzzer mana yang menyerang siapa, buzzer mana yang membela siapa, meme tentang siapa, penambahan jumlah Covid-19 berapa, dan apa-apa lainnya. 

Berita terakhir yang aku tahu adalah tenggelamnya kapal selam di perairan Bali. Semoga saja segera ditemukan, I hope so, amen. Selain itu, tidak ada. Aku melakukan rutinitas seperti biasa. Membaca buku. Membalas pesan Whatsapp dari teman. Olahraga. Nothing’s exceptional. Oh iya, aku mimpi bertemu Nicholas Saputra. Jadi, di mimpiku aku melihat sepeda Nicholas Saputra terparkir and I was like “oh, it’s his!” the I turned around and found him grab the bike dan lanjut gowes sambil dilihatin berpuluh pasang mata. He’s just having pit-pitan. That might be counted exceptional. 

Menjelang siang, entah seperti sudah tertanam di alam bawah sadar ketika cek ponsel aku tidak sengaja menekan tombol Instagram. Luckily, it’s not signed in. Then I just went back out. Beberapa lama kemudian aku tidak sengaja menekan Twitter dan hampir saja aku melihat Home. Ini benar-benar refleks saja karena sudah menjadi rutinitas. Akhirnya, aku uninstall Twitter. 

Aku masih meraba-raba seberapa substansial kah penggunaan social media secara pribadi. Mungkin terlalu dini dan naif kalau menyimpulkannya sekarang karena ini baru saja satu hari. Tapi dari semua hal yang sudah aku coba uraikan, sebenarnya adalah bagaimana sebenarnya kemudahan menciptakan kebutuhan-kebutuhan. Yup. Itu yang terlintas di pikiranku. Begini penjelasannya.

Aku pernah “tinggal” di Pulau Aiduma di Kaimana, Papua Barat. Pulau itu berjarak setidaknya dua jam perjalanan boat 2x40 PK dari pusat kota Kaimana. Tidak ada sinyal telepon di sana. Hanya tersedia telepon dan WiFi satelit dan itu sangat mahal. Jadi untuk penggunaan WiFi pun seringkali dibatasi karena harus berbagi juga dengan tamu. 

Dengan keterbatasan yang ada, setiap orang harus mulai memprioritaskan apa-apa saja yang essensial, dan apa-apa saja yang bisa di-skip seperti “ini bisa nanti”. Bahkan dalam hal komunikasi, seperti urusan suplai makanan selama seminggu dan permintaan khusus tamu dan bahan bakar. It’s a factor of condition.

Di tempat-tempat lain di mana koneksi jaringan internet cepat dan semua berjalan lebih cepat, seseorang akan perlahan beradaptasi, atau malah diharuskan untuk beradaptasi. Tujuannya adalah agar lebih mudah nantinya mengikuti perkembangan dan dalam hal penggunaan demi kemudahan. 

The thing is aku kadang bingung atau mungkin sudah larut dengan apa-apa saja yang baik untuk diikuti. Tapi ternyata ada dua hal yang berbeda:

  1. Perkembangan, transformasi dan adaptasi. Perkembangan teknologi dan bagaimana ia mengubah aspek-aspek kehidupan adalah niscaya dan kemampuan manusai untuk beradaptasi adalah penting. And that’s what we “have to” do.
  2. Produk dari perkembangan itu sendiri. We’re talking about products so ya ini termasuk social media, informasi terkini, media informasi, dan mungkin ada yang bisa menyebutkan lebih banyak lagi?

Kemampuan beradaptasi adalah penting karena demi keberlangsungan dan manfaat dan kemudahan yang akan didapat. Tidak ada salahnya mencoba hal-hal baru, mengetahui bagaimana ia bekerja, atau kalau perlu mendalaminya. Apalagi sekarang hal-hal baru sangat mudah dicoba dan digunakan, karena pada dasarnya kita sudah mengenalnya. Seperti maraknya social media yang baru dan orang dengan mudah menggunakannya. Seperti log-in dengan email dan voila sudah jadi. We know the first step of how to use it, then it’ll go along with passion.

Nah, dengan semakin mudahnya dan banyaknya pilihan, kita kadang berada di grey area di mana itu seakan menjadi prioritas dan entitled to our existence. Ini yang perlu disortir. Ada dorongan untuk selalu mendapatkan informasi terkini atau apapun terkini, dan ada dorongan untuk sekedar ‘ada” di situ. So, like, your existence is defined by them. The products. You may think it’s partially true but what you start neglecting is that it’s not. Karena apa-apa yang ada di social media atau virtual world, or simply we can call it online identity is not 100% true about you. Mungkin saja orang posting karena tuntutan atau hobi. Musik, fotografi, masak, seni, DIY. But, it’s not defining you. It’s not defining me. Hanya karena stop di media social, so I start vanished. No. 

Ini penting for me, personally karena kalau tidak disortir, maka bisa saja aku “kecanduan” tanpa sadar apa sebenarnya itu. Moreover it’s virtual. Mungkin beda konteks ketika penggunaan untuk bisnis dan komersial, yang bahkan hal itu juga semakin jauh dari “definisi diri”. Because your product is not you, somehow. Atau tentang isu-isu penting, yang hanya karena kita tidak membicarakannya bukan berarti kita ignorant. Dan hanya karena membicarakannya bukan berarti kita terlihat alpha secara pemikiran. Lebih parah kalau kita malah jadi arogan. It’s a topic, so chill.

Dari kemudahan-kemudahan itu, timbul “kebutuhan-kebutuhan”, dan untuk menyortir mana-mana saja yang penting, berhenti menggunakan social media adalah salah satu cara yang aku ambil. Berbeda dengan di Papua Barat dengan keterbatasan jaringan dan koneksi, di sini koneksi cepat dan orang membicatakan satu hal ke hal lainnya dalam hitungan detik. 

Mungkin ada yang bertanya “Jadi kamu membatasi, menyulitkan atau menyiksa diri gitu?”

Mungkin. Tapi dari keadaan terbatas ini hopefully I know what defines me and what becomes my priority. Life is not floating in the unlimited virtual arena. And I don’t wanna be drowning deep or flying high in it. It’s just not the real world. 

 

Share:

Pemenang Oscar 2021: Prediksi

Siapa pemenang Oscars 2021? Dan film apa yang menjadi Best Picture 2021?

Menarik sekali untuk menjadi sok expert kalau ngomongin tentang Oscars. Apalagi tentang Best Picture, karena film yang menjadi nominee Best Picture tahun ini sangat beragam. Ada total delapan film yang masuk nominasi Best Picture 2021. Sebagian besar berdasar pada kisah nyata seperti "Mank", "The Trial of the Chicago 7", dan "Judas and the Black Messiah". "Minari" mengangkat tentang American dream dan kehidupan immigran (keluarga non-kulit putih, Asia), dan bagaimana perjuangan untuk meraihnya. "Sound of Metal" dan "The Father" mengangkat isu tentang kesehatan mental sedangkan "Nomadland" mengangkat isu tentang kehidupan di masa krisis dan pencarian ketenangan. Dari delapan film tersebut berikut prediksinya.

Best Picture

Expectation: Minari

Personally I'm expecting this movie to grab the Oscar for Best Picture ya karena sangat relevan sekali dengan isu-isu yang sekarang lagi IN. Tentang imigran, kebencian terhadap kelompok minoritas, terutama kelompok Asia (Asian hate). Dan meskipun film ini lebih banyak bahasa Korea-nya, tapi film ini ber-setting di Amerika (yakali imigran Korea langsung cas cis cus was wes wos biar sudah lama tinggal di Amerika. I mean, ngerti kan maksudku? First language). Jadi pesan tentang American dream yang ingin diraih oleh para pendatang begitu kontekstual dan ngena. 

Winner: Nomadland

Secara port-folio film ini telah meraih beberapa penghargaan menjelang Oscar, seperti Golden Globes dan BAFTA. Menurutku film ini memang layak dapat Best Picture, karena it's about surviving in modern day America during the very hard time. Mungkin nggak hanya di US saja ya tapi berlaku di negara-negara lain (meskipun kadar deritanya juga berbeda. Maksudku, bisa saja lebih buruk). Semua orang mengalami masa sulit, atau setidaknya pernah mengalaminya. Dan support system sangat penting bagi mereka yang berada dalam kesulitan. Film ini secara personal menjabarkan hal itu. Siapapun sutradaranya, keren.

Actor In A Leading Role

Expectation: Riz Ahmed

Jujur ya, suka banget dengan penampilan Riz Ahmed di film ini. Aktingnya di Sound of Metal salah satu yang eligible dari nominees lainnya di kategori ini. Yang paling suka adalah saat ia di rumah orang-orang tuna rungu dan pastinya, sangat manusiawi kalau dia bersikap seperti itu. 

Winner: Chadwik Boseman

It feels like shit. I mean, dari kelima nominees, semuanya bagus! Gary Oldman sebagai Mank yang sangat idealis dan rebel, Anthony Hopkins yang "benar-benar gila" dan bikin yang lihat trenyuh, dan Steven Yeun yang spaneng sepanjang film. Tapi, Chadwick di film ini menyuguhkan karakter yang berbeda dari yang biasa kita lihat di karakter terkenal lainnya yang dia mainkan. And overall, cukup terkejut kenapa Ma Rainey's Black Bottom tidak masuk nominasi Best Picture. Padahal bagus loh. Seperti film "Fence" beberapa tahun lalu. Aktingnya gila!

Actress In A Leading Role

Expectation: Carey Mulligan

Si psikopat satu ini membuat viewer menikmati saat-saat menjadi jahat. Sepanjang jalannya film, penonton disuguhkan dengan alur cerita yang susah ditebak dan Carey seperti nyonya rumah yang seratus persen pegang kendali atas kehendaknya. Tapi, kenapa ini saya masukkan ke expectation? Let's see.

Winner: Frances McDormand

Ibu Fern di film Nomadland ini sangat menyentuh sekali, apalagi bagian akhir film. Terlebih lagi, ini kan tentang menghadapi krisis, entah karena akunya juga terbiasa hidup susah atau gimana tapi sentimental sekali. Filmnya secara keseluruhan bagus. Mungkin bagi yang kurang suka drama akan membosankan, dan melihat aktor-aktornya yang muram dan terlalu serius pasti bikin ngantuk kalau tidak mati bosan. Nominee yang lain seperti Andra Day, Vanessa Kirby dan Viola Davis juga bagus, meskipun Vanessa Kirby kurang greget menurutku. Tapi Viola Davis keren, cuma kurang porsinya, mungkin karena ada Chadwick yang dialognya juga menyuguhkan cerita tersendiri di film tersebut. 

Actor In A Supporting Role

Expectation: Sacha Baron Cohen

Siapa yang tidak kenal Sacha? Sederet filmnya dan karakter yang dimainkan pasti diingat. Mulai Borat, The Dictator, Alice, Les Miserables, Ali G Show, dan tahun 2021 dia masuk nominasi Actor in a Supporting Role untuk perannya sebagai Abbie Hoffman di The Trial of the Chicago 7. Seperti biasa, ada satire dan komedi yang ia bawakan di beberapa line. Dia cukup berkontribusi dalam jalan cerita film ini, karena meskipun fokus cerita pada tuntutan terhadap Tom Hayden, tapi ia seperti pemegang kunci di sini. Dan pastinya, tidak ada aktor lain yang masuk karena susah-susah gampang when it comes to ensemble cast movie.

Winner: Daniel Kaluuya

Yang menarik adalah kategori ini ada "Jesus" dan "Judas" masuk kategori yang sama. Ibarat Daniel Kaluuya adalah "Jesus", Lakeith Stanfield sebagai "Judas" nya. Sebenarnya peran-peran antagonis lebih ngena ke penonton ya, seperti karakter Bill si Judas di film Judas and the Black Messiah ini. Tapi karakter Fred Hampton juga sangat krusial di sini. Semangat perjuangannya dan keberaniannya hidup sekali di film ini. Berkat mereka juga film ini menjadi dinamis, nggak bosenin. 

Actress In A Supporting Role

Expectation: Maria Bakalova

This bitch is on the spotlight. Karakter yang dimainkan keren banget dan liar. You know, when it comes to feminism but what you find out is the other way around, at its worst level. Kalau sampai anaknya Borat ini nggak menang di kategori ini, I'll be disappointed as fvck.

Winner: Maria Bakalova

She's my bitch. She gotta win. 

Loh, nggak ada prediksi Best Director dan lain-lain? No. I have no idea about it. I leave it to the juries. 

Anyway, congratulations to all nominees. 

Share:

Netizen Indonesia Serang Social Media Pasangan Gay Thailand

 Menyedihkan banget pas baca berita tentang netizen Indonesia yang menyerang akun Instagram pasangan gay Thailand dengan kata-kata hina dan bahkan kirim pesan ancaman pembunuhan hanya karena pasangan gay Thailand memposting foto pernikahan mereka yang bahkan diadakan di negara mereka sendiri. 

Jadi ada pasangan gay asal Thailand memposting foto pernikahan mereka di social media . Dari situ banjir lah komentar dari netizen Indonesia yang bilang ini dilarang agama lah, ini bikin cepat kiamat lah, dan masih banyak lagi. Ini sangat disayangkan karena sekali lagi netizen Indonesia membuktikan bahwa mereka memang netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Terlebih, merek masih belum siap dengan perbedaan. Mereka menghujat (judgemental), bullies, dan ya, homophobic. 

"Loh, tapi kan itu memang dilarang agama?"

Mungkin ada yang tetap berpendapat seperti itu. Well, gini deh. Kalau masalah dilarang agama, ngatain orang dengan perkataan kasar apalagi kirim pesan ancaman pembunuhan itu juga dilarang agama. Itu yang paling pertama yang harus di-highlight sebelum ngomongin tentang "posting foto pernihakan pasangan gay". 

Apa tindakan mereka merugikan orang Indonesia? Tidak. Kalaupun iya, tolong berikan contoh kerugian apa yang diakibatkan oleh pasangan tersebut.

Mungkin mereka yang ngata-ngatain itu juga nggak sadar kalau di social media di dalam negeri aja banyak tuh yang pamerin minum minuman beralkohol, ngomongin ngewe-ngewe sebelum nikah, yang itu juga dilarang agama (menurut mereka). Terus mereka diam aja gitu dan baru ribut atau menumpahkan kekesalan mereka ke akun Instagram yang bahkan bukan warga negara Indonesia? Yang bahkan ngadain acara pernihakan di negara mereka sendiri? 

Sebelumnya kita tidak ada masalah dengan netizen Thailand. Lebih sering mungkin dengan Malaysia when it comes to football mostly. Tapi kenapa mereka sekarang seperti suka cari keributan, apa saking tidak ada kerjaan atau kuota internet murah jadi mereka bingung gimana habisinnya? Apa mentang-mentang jumlah netizens Indonesia banyak dibandingkan negara-negara tetangga jadi merasa "eh ini loh kita, negara demokrasi, bebas berpendapat, jumlah banyak, minggir lo!" padahal jumlah banyak belum tentu bermanfaat atau membanggakan, kalau kasusnya malah kayak gini. Siap-siap aja jadi common enemy.

Akan timbul stereotype bahwa netizen Indonesia itu arogan dan tidak ramah. Mungkin itu tidak terlalu diambil pusing kalau argumen dan pengetahuan bisa mengimbangi. Tapi dalam kasus ini isinya cuma hinaan, hujatan dan ancaman. Jelas, itu adalah modal yang sangat bagus untuk bisa mendapatkan badge netizen barbar, setingkat di atas badge yang diberikan oleh Microsoft, yakni netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Karena tidak sopan saja tidak cukup.


Share:

Indonesians Storm Thai Gay Couple's Social Media With Humiliation And Dead Threats? Why?

It's embarrassing for me to ask this kind of question actually. But, I just read news of "Indonesians storm Thai gay couple's social media with humiliation and even dead threats because of their wedding post on their social media". 

I mean, come on people! How come you possibly so rude to others? They throw all the bad words into the comment section and it's just embarrassing. Indonesians are way too far crossing the lines. 

First, okay let's say you do not agree with what they are because it's forbidden by religion. You have to understand that religion is a private matter. Oh, sorry maybe some you don't take it so. Anyhow, if you insist to do so, just why don't you storm those committed any, any forbidden by religion thing as what you believe? 

You need not go far stalking someone's profile who's not even living in your country. You have corruptors to bash as they've stolen and added on more difficulties in lives of millions in your country. What they the corruptors have done is: forbidden by religion (as what you expect), and moreover, done harms as they took away rights of the people. They took money supposed to be allocated in education improvement, social assistance, healthcare and facilities, and many more. 

Even if you keep insisting what the gay couple had done is forbidden by religion, do they harm you and other people? Can you please let the world know what harms of it? Evenmore, do they take people's money and add on more poverty? Do they say bad words upon you? 

One more thing, don't you even remember that saying bad words to the other people is forbidden by religion? 

Second, cursing them as to be causes of natural disasters is another ridiculous trash-ure in your head. Natural disasters are scientifically caused by nature (eg. Earthquake, tsunami, volcanoes, storms) or in other cases by us human (eg. fires, global warming, flood after deforestation). There is no correlation between someone's sexual orientation with natural disasters. That is why we call it natural disasters, it's the nature. You may think you're right with your cursing but you just make a fool of yourself, silly.

Third, you may never hear about "different pond different fish". Every country has their own rules and laws and we have to respect. Let's not jump into another country, let's talk about another region or province which implement different policies. Why don't you just take the same stance when it comes to different countries that you barely know about them even for a damn thing?

This era of evolving innovation in technology, we are so blessed as everything gets easier to get done. We can stay updated within a blink of an eye about almost everything. Social media plays a major role in our daily lives. Maybe you use your mouth less nowadays, but please control your big mouth in mind and fingers so, in case you cannot use it for good, maybe you just "mute" it while thinking what good things may come from your writings. You may say something degrading upon someone else, but in the end, you're only degrading yourselves.

And forget about LGBT issues to get addressed and solved. With those kind of thought, it's very challenging to settle and step forward just like the other countries have been doing. 


Share:

Melihat Upacara Ngaben Di Lombok

Ngaben, HIndu, Bali, Bakar, Jenazah
Pembakaran jenazah saat upacara Ngaben di Lombok


Mungkin judulnya mengundang tanya “Lho kok bisa di Lombok? Bukannya di Bali?” tapi begitulah ceritanya. Anyway di sini saya mau bercerita tentang pengalaman melihat prosesi Ngaben dan kesan yang saya tangkap dari prosesi tersebut. 

Sebenarnya awal dari semua ini tidak direncanakan alias kebetulan. Berawal dari perjalanan dengan kapal laut dari Labuan Bajo menuju Bali, tapi di tengah perjalanan ketika kapal berlabuh sebentar di Pelabuhan Lembar, Lombok, saya akhirnya memutuskan untuk turun saja, karena memang saya belum pernah ke Lombok. Kebetulan itu dilanjutkan dengan saya memesan kamar di penginapan di Kota Mataram dengan memilih harga yang terjangkau (sesuai kantong), dan kebetulan pada saat check-in itulah, di depan penginapan tersebut ada acara yang membingungkan. Sekilas seperti pagelaran budaya tapi sesaat kemudian saya mengerti bahwa ternyata bukan. Saya bertanya kepada pemilik penginapan dan ia menjawab bahwa mereka mengadakan Ngaben. Wow, what a coincidence!

Apa itu Ngaben?

Ngaben sendiri adalah prosesi pembakaran jenazah yang dilakukan oleh umat Hindu Bali, yang bertujuan untuk menyucikan roh yang telah meninggal dan mempercepat proses kembalinya jasad yang telah meninggal ke alam asalnya.

Mungkin karena factor kedekatan geografis, di Lombok, terutama di Kota Mataram juga terdapat komunitas Hindu Bali yang jumlahnya cukup signifikan. Jadi tidak mengherankan apabila di sini pun kita bisa menyaksikan Ngaben. Tentunya, faktor keberuntungan juga berperan karena we’ll never know exactly when it will be held, not to mention as a visitor. Jadi, saya merasa sangat beruntung sekali.

Prosesi Ngaben

Prosesi Ngaben yang saya saksikan mulai dari prosesi di rumah keluarga yang sedang berduka, arak-arakan jenazah sampai akhirnya menuju tempat dilangsungkannya pembakaran jenazah. Saat prosesi di rumah duka saya hanya melihat dari teras penginapan, dan mereka memainkan kidung atau mungkin doa diiringi dengan alunan music tradisional Bali. Selanjutnya adalah prosesi pengarakan jenazah. Semua ikut serta mengantarkan jenazah, lengkap dengan alat music dan sesaji untuk ritual nantinya. 

Yang menarik adalah jenazah ditempatkan di sebuah peti (yang terlihat seperti tempat tidur, jujur saja) ditemani oleh anak laki-laki (kurang tahu pasti anak tertua atau bungsu. Ada yang tahu?) dan ditandu bersama-sama oleh para pria dewasa dan trust me ini bukan hal yang biasa ditemui. Mereka menghabiskan waktu beberapa menit saat di perempatan jalan melakukan ritual dengan tetap peti jenazah mereka pikul. Jarak dari rumah duka ke tempat Ngaben kurang lebih 2-3 kilometer. Jauh kalau ditempuh dengan jalan kaki ditambah harus memikul jenazah. Tapi itulah letak semangat kekerabatan dan kegotongroyongan yang saya lihat. Mereka sangat menjaga itu. Atau mungkin, bisa dikatakan mereka menjaga nilai agama dan budaya Bali dan dengan sendirinya solidaritas itu tergambarkan dari rangkaian ritual Ngaben tersebut. 

Ngaben, Hindu, Bali, Bakar, Jenazah
Jenazah dibawa ke tempat pembakaran prosesi Ngaben di Lombok

Sesampainya di tempat pembakaran, doa dilantunkan dan music tradisional Bali pun dimainkan. Sebelumnya saya meminta izin kepada pihak keluarga apakah saya bisa melihat sedikit lebih dekat dan apakah saya boleh merekam / mengambil gambar seperti halnya yang lain lakukan. Dan syukurlah mereka mengizinkan. Anyway, tidak mudah untuk melakukan Ngaben ini karena banyak pertimbangan, seperti pemilihan hari yang baik yang, bahkan, bahkan bisa memakan waktu berhari-hari.

Jenazah diletakkan di tempat pembakaran. Doa-doa dilantunkan oleh pendeta. Dan tiba saatnya pembakaran jenazah. Yang mengejutkan adalah bahwa yang saya lihat tidak sepenuhnya seperti yang saya lihat di televisi atau video, di mana jenazah diletakkan di tumpukan kayu bakar yang tinggi. Melainkan, jenazah diletakkan di atas tumpukan kayu (sedikit saja), di dalam sebuah kolom yang terbuat dari semen sebagai pembatas dan selanjutnya pembakaran menggunakan LPG. Ya, saya juga sempat terkejut. Jadi tabung LPG melon dihubungkan ke pipa yang selanjutnya akan mengeluarkan api yang bisa diarahkan dengan tangan. Mungkin untuk efisiensi dengan tidak menghapus esensi. I mean, all needed was ash, wasn’t it?

It was my very first time to see in person how a dead body was burnt. Beneran, pertama lihat jasad dibakar dan sempat nggak tega awalnya tapi karena dari awal sudah tahu akan berakhir seperti itu jadi lebih cepat tenang. That's the tradition and there's philosophy in it and it's deep. Ada yang menanyakan kepada saya “Apa tercium bau seperti daging bakar atau sejenisnya?” dan bisa dibilang tidak ada bau semacam itu. I expected that too to be honest but luckily no such thing smelled.

Setelah prosesi pembakaran jenazah, abu akan dilarung ke laut. Namun sayang saya tidak bisa mengikuti prosesi tersebut karena keterbatsan waktu. Somehow, berkesempatan menyaksikan prosesi sampai dengan pembakaran jenazah aja sudah privileged.


Share:

Review Film Nominasi Best Picture 2021

Bulan ini adalah bulan Oscars. Ya, Academy Awards akan dilaksanakan pada pertengahan April ini. It was so exciting to know which movies become nominated dan pastinya akan banyak prediksi tentang siapa yang akan membawa piala Oscar yang sangat bergengsi itu. 

Sebelum ke prediksi dan siapa saja yang dijagokan, mending lihat dulu tentang review film-film yang menjadi kandidat Best Picture 2021. Film yang menjadi nominee adalah Sound of Metal, Mank, Minari, The Father, Nomadland, The Trial of the Chicago 7, Promising Young Woman dan Judas And The Black Messiah. Secara umum genre film yang biasa masuk nominasi Best Picture Academy Awards adalah drama, baik itu adaptasi, biografi, sejarah yang berdasarkan kejadian nyata, dan yang mengangkat isu-isu yang masih relevan (perkecualian saat The Lord of The Rings: Return of The King juga masuk nominasi ini. Dan menang lagi. Wadidaw emang).

Anyway, review ini based on my experience ya dan pendapat ini personal. Okay, mari kita mulai. 

Sound of Metal

Film ini mengisahkan tentang Ruben Stone yang diperankan oleh Riz Ahmed, seorang drummer band heavy metal yang menjalani rangkaian tour dengan rekan band sekaligus vokalis sekaligus pacarnya, Lou yang diperankan oleh Olivia Cooke. Semua berjalan lancar sampai akhirnya ia terbangun dan pendengarannya terganggu. He barely hear nothing. Ia mencoba menyembunyikan apa yang menimpanya dari pacarnya, dan mencoba tetap tampil di depan public. Namun, akhirnya ia harus mengatakan semuanya kepada pacarnya tersebut dan kekacauan pun dimulai. Dari perbedaan pendapat tentang apa yang harus dilakukan, demi kesehatan atau demi karirnya. Hingga ia harus tinggal di komunitas tuna rungu. Apakah itu menjadi kisah akhir? Tentu saja tidak. Banyak konflik batin yang ia hadapi selama tinggal di sana. 
 

Mank

Film ini menceritakan tentang kisah karir seorang screenwriter bernama Herman J. Mankiewicz (Mank) yang diperankan oleh Gary Oldman. Cerita berawal saat ia berpacu dengan keterbatasan waktu dalam penulisan naskah film "Citizen Kane". Tidak hanya itu, kecanduannya terhadap alkohol tidak menambah baik keadaan. Cerita Citizen Kane sebenarnya adalah cerminan dari kisah kehidupannya. Di tengah-tengah cerita akan terdapat banyak flashback karena plot film ini campuran. Dalam flashback itu banyak kejadian yang membentuk pribadi Mank dan hubungannya dengan para pemangku industry perfilman. Di film ini bisa dilihat pertentangan antara idealisme Mank melawan beberapa orang besar yang mengendalikan bisnis media dan industry perfilman serta, politik. Juga hubungan spesialnya dengan aktris Marion Davies yang diperankan oleh Amanda Seyfried (yang jadi Cosette di film Les Miserables). Yang membuat film ini berbeda adalah tampilannya yang hitam putih, jadi benar-benar terasa klasiknya. 

Minari

Film ini menceritakan tentang keluarga Amerika keturunan Korea yang memutuskan untuk memulai hidup barunya di Arkansas. Keluarga kecil itu adalah Jacob (diperankan oleh Steven Yeun) , Monica beserta kedua anaknya yakni David dan Anne. Kehidupan keluarga Jacob yakni mereka bekerja sebagai penyortir ayam di perusahaan peternakan. Rencana besar Jacob untuk memulai bisnis perkebunan keluarga awalnya mendapat tentangan dari sang istri. Namun, akhirnya hal itu bisa diwujudkan. Di tengah-tengah cerita, kedatangan sang nenek membuat keadaan menjadi berwarna namun juga kompleks. Hubungan antara David dan neneknya tidaklah mudah. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka menjadi dekat dan banyak drama yang terjadi. Permasalahan memuncak saat Jacob harus menerima kenyataan tentang perkebunannya dan perbedaan prinsip antara ia dan sang istri. Apakah mereka nantinya bisa menyelesaikan segala permasalahan tersebut?

The Father

Film ini mengusahkan tentang hubungan antara Anthony yang diperankan oleh Anthony Hopkins da anaknya yang bernama yang Anne diperankan oleh Olivia Colman (yang jadi Ratu Anne di film The Favourite). Kondisi Anthony yang sudah sepuh dan mulai kehilangan daya ingatnya serta kehidupan baru Anne membuat anaknya itu berada di posisi dilematis, yakni apakah ia akan tetap bersama sang ayah dan merawatnya atau ia akan memutuskan untuk pindah ke Paris bersama pasangannya. Dalam film ini diperlihatkan Anthony yang keras dan berusaha bersikap mandiri dan sebisa mungkin untuk tidak merepotkan anaknya di tengah kondisi fisiknya yang menurun. Namun, di balik semua sikapnya itu terdapat rasa sepi yang sebenarnya ia rasakan. Apakah semua akan berjalan sesuai rencananya atau pilihan dilematis anaknya?

Nomadland 

Film ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Fern (aku langsung terbayang sayur pakis if you know what I mean) yang ditinggal mati suaminya, plus tempat ia bekerja mengalami kebangkrutan jadi otomatis dia tidak bekerja. Ia berjuang untuk melanjutkan hidupnya. Ia memutuskan untuk tetap melanjutnkan kehidupannya di van dan memulai perjalanan keliling Amerika Serikat sambil mencari kerja. Ia mendapati beberapa kesulitan seperti mendapatkan pekerjaan untuk bertahan hidup. Namun ia juga bertemu banyak orang dengan latar belakang dan pengalaman mereka. Ya, ia bertemu dengan komunitas van (which is personally so cool for me), dan mereka saling mendukung. I got your back and you got mine gitu. Di akhir cerita, ia dihadapakn dengan pilihan apakah ia akan melanjutkan kehidupannya seperti itu ataukah ada pilihan lain yang akan ia temukan. Film ini mengajarkan bagaimana kita harus siap dengan segala kemungkinan yang nanti bisa terjadi dari keputusan kita sekarang, dan bagaimana kita bisa melepaskan sesuatu yang memang sudah pergi, tapi hal itu tidak serta merta berarti bahwa mereka tidak berada dalam hati kita karena kenangan dan momen akan abadi. And you know what, some of the characters in the movie are the real person jadi berasa sentimental gitu. Keren. 

The Trial of the Chicago 7

Film ini bercerita tentang jalannya persidangan tuntutan negara bagian Illinois kepada tujuh orang yang diduga sebagai pemicu kerusuhan pada saat kongres Partai Demokrat di Chicago pada tahun 1968, thanks Perang Vietnam. Film ini merupakan ensemble cast movie jadi banyak actor terkenal, di antaranya Michael Keaton, Sacha Baron Cohen, Eddie Redmayne, dan masih banyak lagi. Di awal cerita kita disuguhkan dengan ketujuh tokoh tersebut dan mendapatkan jalannya peristiwa kerusuhan besar selama jalannya persidangan dari keterangan para saksi. Selain itu, integritas hakim juga menjadi sorotan di mana diskriminasi terhadap para terdakwa sangat terlihat sampai-sampai ini terkesan bukan siding pidana atau perdata, namun persidangan politik. Apakah hal itu benar-benar ada? Dan apakah ketujuh tokoh di film ini lolos dari jeratan hukum? Yang menarik dari film ini adalah ditampilkannya karakter Fred Hampton dari Black Panther Party yang untuk lebih detailnya bisa disimak di penjelasan tentang film selanjutnya, yakni:

Judas and the Black Messiah

Dari judulnya saja pasti sudah terbayang apa yang terjadi di film ini: pengkhianatan. Bahwa ancaman terbesar bukan dari luar, melainkan dari orang-orang terdekat. Jadi film ini bercerita tentang pemuda bajingan yang ditangkap karena merampok mobil, tapi, dia ditawarin bekerja jadi agent FBI (undercover) oleh agent Roy dan tugasnya adalah untuk menyusup ke Black Panther Party dan mendekati Fred Hampton.  Wait, siapa itu Fred Hampton dan apa itu Black Panther Party? Well, Fred Hampton adalah chairman Black Panther Party, sebuah organisasi anti kapitalisme, anti fasisme, Maoist, sosialis, what else? Kiri deh intinya. He's a prominent leader dengan program pendekatan ke masyarakat melalui program sarapan gratis untuk masyarakat miskin di Chicago, berhasil melakukan kerjasama dengan organisasi-organisasi lainnya (either itu people of color or even white!) dan mendirikan Rainbow Coalition. Tapi seperti judulnya, akhir cerita ini seperti halnya dalam kisah Judas. One thing for us to always remember: those with authorities and tools and facilities can be either saviours for this damn world or--and commonly--become the worst creatures we can never imagine. Mereka yang memiliki kekuasaan dan perangkat serta fasilitas bisa menjadi entah itu penyelamat bagi umat manusia atau malah menjadi seburuk-buruknya makhluk hidup. 

Promising Young Woman

Mungkin di antara kedelapan film yang menjadi nominee Best Picture Academy Awards tahun 2021, film ini paling light yet unpredictable. Pada menit pertama I thought ini film tentang gay karena cuma disuguhi close-up pantat cowok dan risleting celana kerja dan mereka menari di atas lantai sebuah klub malam. Ternyata salah. Film ini bercerita tentang Cassandra (Cassie) yang--sesuai judulnya-- menjanjikan kepada temannya yang telah meninggal. I will stop depicting this movie now karena film ini unpredictable dan mendingan nonton langsung. It was really good I promise. Sudah itu aja. 

Jadi di antara kedelapan film ini mana yang akan membawa pulang piala Oscar? Tidak hanya Best Picture, tapi juga kategori major lainnya seperti Best Director, Best Actor dan Best Actress? I'll drop it on my next post. 

Share:

Opini: Yang Seharusnya Pelaku Terorisme Pahami

Teror bom yang terjadi dua kali dalam kurun waktu tiga hari di Makassar dan Jakarta minggu ini benar-benar mencengangkan. Bagaimana tidak, masih ada saja yang mau-maunya mengakhiri hidup mereka dan membahayakan orang lain. Kali ini saya menuliskan beberapa poin tentang apa yang seharusnya mereka (para pelaku penyerangan) pahami, namun ternyata mereka memilih menutup mata dan berakhir sia-sia. 

Surga

Setiap orang beragama pasti ingin hidup terbaik setelah mereka meninggal. Surga menjadi tempat yang didambakan. Para pelaku penyerangan percaya bahwa mereka akan masuk surga dengan melakukan "hal yang benar" sehingga mereka "pantas" mendapatkan tiket ke surga. Tapi apa iya mereka bakal ke sana sementara mereka menciptakan neraka buat mereka sendiri dan orang lain di sini? 

Membunuh itu tidak dibenarkan. Apapun alasannya. Mengambil nyawa seseorang berarti mengambil anak dari orang tuanya, mengambil orangtua dari anaknya, seorang sahabat, atau tulang punggung keluarga. Dengan dampak yang jauh lebih besar dan kompleks ke depannya. Seorang anak kehilangan kasih sayang dari orangtuanya, keluarga kehilangan harapan kepada anaknya, sahabat kehilangan mimpi untuk diwujudkan bersama, dan masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan dari tindakan mengambil nyawa oleh para pelaku itu. Mengambil apa yang bukan milik kita adalah salah. Apakah mereka tahu bahwa perintah Tuhan di awal-awal salah satunya adalah jangan membunuh? Jadi, apa tindakan mereka benar? Tidak.

Mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjadi umat yang taat itu baik. Yang harus selalu diingat adalah kedekatan dengan Tuhan seharusnya tidak menjauhkan kita dengan sesama manusia. Karena Tuhan memberi aturan dan firman utamanya untuk kebaikan kehidupan manusia tanpa kecuali. Apa iya Tuhan ingin manusia mendekatkan diri dengan cara menjauhi bahkan memusuhi sesama manusia lainnya? Are you sure? 

Ketidaksetujuan atas hal-hal berikut dan menurutku ini konyol. Misalnya:

1. Tidak setuju dengan bank konvensional. Apa mereka tidak tahu kalau sekarang ada sistem perbankan syariah yang bisa jadi opsi?

2. Sistem pemerintahan. Ini sangat luas dan kompleks karena menyangkut banyak aspek kehidupan. Okay, misal tidak setuju, mungkin bisa pergi ke luar di mana bisa bebas dengan segala aturan asing dan mereka bisa menerapkan aturan mereka sendiri dan menjaga kemurniannya. Bahkan kalaupun mereka akhirnya bisa tinggal di tempat itu mereka harus menemukan teknologi mereka sendiri untuk endure, karena konsep, ide, nilai dan produk yang ada sekarang ini tidaklah seoeriy yang mereka idealkan. Bahkan ketika mereka membaca tulisan ini apakah mereka sadar bahwa smartphone dan koneksi internet yang mereka gunakan tidaklah murni seperti yang mereka idealkan? You know what, sangat teknis berbicara hal-hal seperti ini dan maaf-maaf saja, sepertinya beberapa orang tidur terlalu lama. 

Memang dunia ini mengarah ke ketidakaturan. Sama halnya dengan tubuh manusia yang menuju ketidakaturan, menjadi tua dan berakhir dengan kematian. Planet dan galaksi bergerak menjauh dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk sekedar menghambatnya. Tapi membunuh, serangan dan aksi teror lainnya membuat dunai ini lebih buruk. Bagaimana bisa Anda mengharapkan sesuatu lebih baik sementara anda ssndiri membuatnya semakin buruk? 

Share:

What Terrorists Should Understand

It's, again, shocking to know there were terrorist attacks that happened within three days this week in Makassar and Jakarta. Thank God there're no fatalities except for the attackers themselves, which were, still, sad to know they ended their life for nothing. Concerning the issue, I have some points to say about what terrorists should very much understand and I'm trying not to drag it to political, racial, religion matters, but more into humanity in general, as it is universal.

Craving for Heaven

Nobody doesn't really want to go to hell even though for some people it won't matter, simply as they don't believe in such thing. It's a matter of beliefs anyway, but picturing "hell" is not always a good idea for most of us whatever it is. The doers of the bomb attacks believed that they're gonna go to heaven because they've done "the right things" and "justifiable" that make them "eligible" for the tickets. 

Here's the thing. Every house has its own rules. You can do this, but this one just don't. If you do this, if you avoid this, you'll go to heaven. But how can you go to heaven but in the meantime you create hell for you and people around you? That's the attackers should've very much understood before taking decision to commit to any terror attack. 

Is killing a right thing? Definitely not no matter what. Taking somebody's life means taking a son or a daughter from their parents. Taking somebody's life means taking parents from their children. Taking someone away so nobody can support the house. Or taking one who's become the only reason for someone not to give up. And when they're taken away from their families or friends, means that some part of their lives are also taken away. And it's not justifiable for anybody to take what's not theirs. Did they even know the first messages from Him included do not kill? 

At this point, are they still eligible for heaven?

Relationship with God and people

Becoming a faithful or religious person cannot be taken as bad. Practicing what the religions teach you is a good thing. By doing so maybe it will take you to a closer and intimate relationship with God. But what people need to always remember is that having a good relation between people is manifested from their good relation with God. No matter how close someone feels about their relation with God goes to redundancy as long as they have no good intentions to the other people. Does God really want you to get close to Him by asking you to make the other people your enemy?

Disagreements on things and that really sound ridiculous, and here they are:

  1. Disagreement on conventional banking and it's sinful. Do they know that there is now Sharia-based banking system with its banks available that they can use? They can choose which one suits them most. 
  1. Disagreement on government, which eventually lead us to talk about people relation and the complexity of life aspects interrelated nowadays. If they don't want to live under the regulation of a country, they can move somewhere foreign and remote where nobody's gonna reach them, and no products or values they will infuse and threaten their ideal of purity. Since there is no, nothing, pure nowadays. Okay, let's say, should they make it, living in their own place with their ideals, still human relation is inevitable. Otherwise they have to use to find any other way as current technologies and products even concepts and ideas are not 100 percent based on their purity ideal.

The world evolves and bad things happen, either due to force majeure or human-designed. Killing, attacks, any other form of terror just make it worse. How can you expect something better when you're making things worse? At least for yourself first. 


Share:

Cobain Sate Bulus Siong Banjarmasin


sate, bulus, Banjarmasin
Sate bulus siong Banjarmasin


Suka sama saté? Sate ayam atau sate kambing? Tunggu dulu, ada yang sedikit berbeda satenya kalau main ke Banjarmasin, yakni sate bulus.


Wait, what?

Iya. Sate bulus. Hewan jenis labi-labi ini selain terkenal dengan minyaknya, dagingnya juga bisa diolah sebagai sate. So actually I've known this place for a year already, tapi baru sempat coba. It's a small warung yang ada di ujung jalan Simpang Ulin, tembusannya Jalan Veteran Banjarmasin. Warung ini dikelola secara turun temurun, dan sekarang adalah generasi ketiga. Warung ini buka setelah tengah hari, mulai jam 2 siang sampai petang. 

Untuk harganya Rp7,500 per tusuk. Ada 4 potongan daging bulus di setiap tusuknya. Saya beli 1 tusuk saja, karena ini benar-benar pertama kali dan sayang nanti kalau tiba-tiba berubah pikiran sate ini akan terbuang sia-sia. Mau dikasih ke orang juga mereka belum tentu mau. I mean, it's a little bit unusual (okay, mungkin lebih tepatnya weird).

Rasanya?

Personally, rasanya enak. Just good. Kan ada 4 potongan daging, 3 diantaranya berupa daging dan 1 seperti lemak kenyal. Rasa dagingnya enak, warna dagingnya cokelat muda dan berserat. Namun tidak seperti daging sapi yang terkadang terasa sekali serat-seratnya. Dan ada bau khas I dunno how to describe, tidak terlalu mencolok tapi lumayan. 

Untungnya ada saos yang menjadi penyelamat. Saya yang terbuat dari cabe kering dan bawang merah ini mengurangi kesan "aneh" dari daging bulus dan membuatnya lebih diterima oleh lidah. Tapi tetap saja, bagian yang kenyal tidak aku makan because it's just too weird for me. 

Hmmm...penasaran gimana buatnya...

Tempat ini hanya membeli bulus yang masih hidup, jadi mereka mengolah sendiri dari proses awal. Dan tidak ada bulus yang disimpan di lemari es karena rasanya akan berbeda. Pengolahannya sendiri membutuhkan waktu sekitar 4 jam. 

Oh iya, selain sate, di sini juga ada minyak bulus yang dijual dengan berbagai ukuran. Mulai botol kecil sampai botol kemasan 100 ml. Minyak bulus ada yang berwarna kuning dan ada yang berwarna putih. Harga yang kuning lebih murah dibandingkan yang putih. Ini karena minyak bulus yang berwarna putih didapat melalui penjemuran bulus di bawah sinar matahari, bisa dibilang sedikit intervensi jadi lebih pure

Manfaat minyak bulus sendiri banyak, bisa Google aja sih. Haha. Karena penasaran, aku coba oleskan di punggung telapak tangan. Its just normal, like olive oil or sort of. Sampai akhirnya tercium bau yang sangat menonjol, dan tidak mengenakkan. It's just distinctively gross, to be honest. I mean, the smell. 

Overall, sate bulus is unique dan ini salah satu makanan yang relatively okay lah, apalagi ada saosnya. Not really bad at all. Though I'm still unsure whether I can take the complete portion at one time. 


Share:

Uniknya Air Terjun Janda Beranak Tiga

air, terjun, janda beranak tiga, kalimantan selatan
Salah satu tingkatan Air Terjun Janda Beranak Tiga


Ya. Air Terjun Janda Beranak Tiga. Nama yang unik untuk sebuah air terjun. Nama ini lebih unik daripada Rumah Jomblo dan penampakannya. Atau mungkin aneh? Well...

Kok bisa namanya "Janda Beranak Tiga"?

Saya coba tanya ke orang-orang di sekitar area tentang asal nama tersebut. Dan mereka memberikan jawaban yang kurang meyakinkan. Penamaan itu dilakukan agar menarik aja. Biar unik. So I got the point. Pada dasarnya bisa saja tempat ini diberi nama selain "janda dan predikat lain setelahnya", asalkan menarik. Jadi dari nama yang "nyeleneh" ini orang akan penasaran dan mulai mencari info dan mungkin saja berkunjung, dan itu sebenarnya tujuan utamanya: menarik pengunjung. 

Belum puas dengan penjelasan tadi. Jadi mulai bangun asumsi. Mungkin saja karena di air terjun ini ada tiga tingkatan utama (keliatan tinggi sehingga lebih seperti air terjun, bukan sebatas sungai terjal), dan mungkin air terjun tersebut berasal dari sumber tunggal (makanya disebut janda). Entahlah. Karena kita harus naik ke hulu untuk tahu exactly sumber-sumber air yang supply  debit air terjun ini. Jadi, lupakan asumsi tidak penting ini. It failed itself.

Dan akhirnya jawaban ditemukan di Google. Tentu saja! Jadi air terjun ini baru-baru saja ditemukan secara tidak sengaja oleh warga yang membuka jalur track. Penamaannya berkaitan dengan lokasi air terjun yang dulunya hutan tempat persembunyian warga dan keluarganya di era penjajahan Jepang, berdasarkan cerita kakek nenek. So basically, unsur historis yang menjadi dasar penamaan air terjun ini. Whatever they named it lah ya, however, nama Air Terjun Janda Beranak Tiga ini  unik dan mampu menarik masyarakat untuk mengetahui seperti apa sih. Dan kembali lagi, tujuan utama adalah membuat orang-orang berkunjung, pendapatan masuk, dan operasional tetap berjalan bahkan berkembang nantinya. That's the point!


Okay, setelah sampai lokasi terus...?

Tidak semudah itu, Alfonso. Jadi ada beberapa hal menarik di tempat ini. 

Karena tempat ini baru (ditemukan), fasilitas penunjang pun belum siap 100%. Seperti toliet umum dan tempat sampah, dua hal esensial untuk tempat wisata. Ini penting karena pengunjung akan membawa makanan, minuman dan lain-lain yang akhirnya menjadi sampah. Dan kebiasaan banyak pengunjung membuangnya sembarangan. Di negara bekas koloni Belanda satu ini memang dilematis ketika ada tempat baru yang menarik. Apalagi wisata-wisata alam. Dilematisnya adalah masyarakat ingin menikmati alam tapi kesadaran menjaga lingkungan juga masih rendah, seperti membuang sampah sembarangan. Sangat selfish ketika pengunjung datang, foto-foto, bawa makanan terus ditinggal begitu saja. Pengen tak hiihhhh!

Saya sengaja tidak foto sampah-sampah karena ini bukan slum tourism di Jakarta. Setidaknya, sampah-sampah itu tidak di sungai jadi tidak mencemari air. Dan dengan pengembangan nantinya, saya yakin masalah ini akan teratasi, at least tidak ada sampah. Atau sampah dibuang di tempat sampah. It would be enough kok, nggak muluk-muluk. 



tanah merah, jalan, air terjun, janda beranak tiga
Jalan menuju ke air terjun berupa tanah merah

Jalan menuju air terjun masih berupa tanah merah yang becek (berlumpur) sehabis hujan. Personally, I like it. Lebih adventurous aja, entah jalan kaki atau naik motor atau bersepeda. Ditambah ada sungai kecil jernih yang harus diseberangi. Kalaupun nanti jalan dibangun, I hope it's not the fancy road they build. Jadi, yang jalan kaki nyaman, yang naik motor atau sepeda masih bisa merasakan serunya medan. Apalagi jalannya naik turun. Uh!

Yang menarik adalah bahwa di kawasan ini dilarang membuang puntung rokok / membuat api sembarangan. Memang kawasan ini bukan hutan belantara (It's hard to find jungle here anyway. Too bad. I mean, it's Borneo and no jungle?), tapi lebih ke bukit kecil dengan semak-semak tinggi. Bisa jadi saat musim kemarau, tempat ini rawan kebakaran. Dan bisa jadi debit air juga akan berkurang.

Setelah sekitar 15 menit perjalanan (8 menit kalau dengan kecepatan berjalan orang Singapore), akhirnya sampai juga di air terjun. Dan yang pertama kali terlintas di pikiran adalah airnya jernih sekali. Air terjun ini memiliki setidaknya 3 tingkatan (yang terlihat tinggi). Dua tingkat berada di bawah dan jaraknya berdekatan, sedangkan yang satu sedikit jauh di atas. Ini berdasarkan hasil tracking saya yang terbatas. Bisa jadi ada banyak lagi tingkatan air terjun kalau naik lagi ke arah hulu. Yang pasti, airnya di sini sangat jernih dan segar. Banyak yang bisa dilakukan di sini, seperti menikmati suara aliran sungai, main air, foto-foto, membaca buku sambil menikmati suara air (that's what I had then actually). Enaknya adalah karena air terjun ini tidak terlalu tinggi dan kita bisa naik melalui jalan setapak di samping sungai, jadi ada banyak spot untuk menikmati pemandangan. Dan ketika banyak tingkatan yang bisa diakses, semakin banyak pula tempat untuk bersantai.

Jadi kesimpulannya adalah...

Air terjun ini memiliki keunikan mulai dari penemuannya, penamaannya, jalan menuju ke sana yang adventurous serta banyaknya tingkatan air terjun. Terlepas dari keunikannya dan manfaat ekonomi, dari pembukaan tempat wisata baru ini, masyarakat nanti bisa lebih aware sih dengan lingkungan. Seperti "Hey, kita nggak mau air terjun ini debit airnya terganggu." Jadi secara tidak langsung mengingatkan semuanya untuk menjaga tidak hanya sepanjang sungai tapi sumber asal di hulu, simply because it's the core of the attraction: water.


Informasi dasar:

  • Air terjun Janda Beranak Tiga berada di desa Kiram. Dari Banjarmasin berjarak ±50 kilometer, atau ±18 kilometer dari Banjarbaru. Sudah ada di Google maps, just seach it there.
  • Akses menuju ke sana cukup mudah. Dari bundaran Banjarbaru, lurus ke arah Mandiangin. Setelah ada pertigaan, ambil jalur kanan ke arah Mandiangin, setelah itu ada pertigaan lagi ambil kanan menuju arah Gunung Mawar. Ikuti saja jalan itu sampai ada pertigaan dengan banner mengarah ke kiri. Then you just follow the signages. Et voilà! Sampai!
  • Pengunjung harus jalan kaki ±1 kilometer dengan melewati setidaknya 2 sungai kecil. Bisa juga menggunakan jasa ojek dengan membayar Rp15,000.
  • Tidak ada tiket masuk, hanya kontribusi parkir untuk kendaraan. Siapkan saja uang pecahan Rp2.000 dan Rp5.000.


Referensi:
Di Balik Nama Wisata Baru Air Terjun Janda Beranak Tiga Di Desa Kiram
https://klikkalsel.com/di-balik-nama-wisata-baru-air-terjun-janda-beranak-tiga-di-desa-kiram/




Share: