Batu akik sebelum diolah menjadi perhiasan. Lokasi: Banjarbaru, Kalimantan Selatan |
Beberapa tahun lalu batu akik sempat populer, bahkan (meskipun tidak pernah membeli) in my opinion, it's over rated tapi tetap menjadi incaran tidak hanya kolektor tapi juga berbagai kalangan. Harganya langsung melejit gila-gilaan. Time change, people change. Trend berubah dan batu ini seperti tinggal sejarah. Namun, banyak yang tidak mengetahui sebenarnya batu akik itu bentuknya seperti apa sebelum menjadi pajangan di etalase.
Di daerah Cempaka, Kota Banjarbaru, kita bisa melihat wujud asal dari batu akik. Lokasinya tidak jauh dari Rumah Jomblo. Tempatnya lebih seperti bukit gersang, dengan tanah berbatu dan berpasir. Daerah ini merupakan daerah galian, jadi tanah-tanah di sini diambil untuk berbagai keperluan sampai sebagian besar permukaannya sekarang rata.
Satu atau dua orang datang untuk mencari batu akik di sini. Mereka mencarinya dengan membawa stick untuk mencungkil tanah atau batuan. Tidak ada alat canggih atau khusus untuk mendapatkan batu ini, selama bisa membedakan mana batu akik mana yang bukan. Batu yang bisa diolah ketika disenter harus ada cahaya yang menembus. I tried to pick up some stones and still could not see which one is what I'm looking for. Sepertinya hanya pencari batu akik saja yang tahu dan bisa membedakannya, bahkan hanya dengan mata telanjang.
Tempat mencari batu akik di Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan |
Setelah hujan adalah waktu yang tepat untuk mencari batu akik. Aliran air hujan yang membawa tanah dan lumpur ke bawah sekaligus membersihkan batuan sehingga memudahkan para pencari. Batuan-batuan ini nantinya akan dibawa ke pengrajin di Desa Pumpung, Kelurahan Sungai Tiung, masih di wilayah kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. Daerah Cempaka memang terkenal dengan pengrajin intan karena memang ada pendulangan intan. Dan pastinya, tidak hanya intan saja yang didapatkan, namun juga batu akik.
Satu buah batu seperti di gambar di atas bisa diolah menjadi 2 batu akik. Untuk harga batu akik kualitas biasa / standard dengan rangka stainless steel mulai dari Rp150.000 per buah. Dalam sebulan bisa 2-3 buah batu akik terjual. Atau bisa juga membawa batu akik untuk diolah oleh para pengrajin di sana dan cukup membayar biaya jasa saja. It's not pricey, compared to its searching and processing.
Anyway, batu akik yang dulu pernah hype sekarang bahkan sudah tidak terdengar lagi vibe-nya. Mungkin nanti batu ini akan trending lagi, but who knows when. By the way, ada yang pernah beli batu akik?